PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Setiap tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional. Hari Lanjut Usia Nasional adalah bentuk apresiasi Negara Republik Indonesia pada semangat jiwa raga, peran penting, dan strategi para lanjut usia Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan.
Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, RS Awal Bros menyelenggarakan beberapa rangkaian acara seperti edukasi seputar kesehatan lanjut usia (lansia), webinar awam mengenai osteoporosis, senam lansia, serta menawarkan paket-paket kesehatan untuk kesehatan lansia, sebagaimana tagline Hari Lansia tahun ini, Lansia Sehat Indonesia Kuat.
"Rumah Sakit Awal Bros hadir untuk mewujudkan Lansia yang sehat dan produktif," kata Markom RS Awal Bros dr Engga Demartha, Sabtu (28/5/2022).
Engga memaparkan, sebagai Rumah Sakit Ramah Lansia, RS Awal Bros memiliki Layanan Geriatri terpadu, di mana dalam pelayanan baik di rawat inap maupun rawat jalan, seorang lansia akan di bantu oleh tim yang terlibat dalam perawatan kesehatan.
Dikatakannya, RS Awal Bros memiliki tenaga medis seperti dokter, perawat yang terlatih dan kompeten dalam merawat pasien lansia, serta memiliki layanan home care sebagai lanjutan perawatan di rumah sakit. "RS Awal Bros juga didukung dengan sarana prasarana yang menunjang kebutuhan lansia saat berada di lingkungan rumah sakit," imbuhnya.
Selain itu, Engga menuturkan, Hari Lanjut Usia Nasional terinspirasi oleh seorang tokoh Kemerdekaan Dr KRT Radjiman Widyodiningrat yang memimpin sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Sebagai anggota paling tertua dengan kearifannya, ia mencetuskan gagasan perlunya dasar filosifis negara Indonesia, sehingga pada tanggal 29 Mei 1996 Presiden Republik Indonesia menetapkan sebagai Hari Lanjut Isia Nasional.
Dipaparkannya, saat ini Indonesia sudah berada pada struktur ageing population. Ini ditandai dengan persentase penduduk lanjut usia (lansia) yang lebih dari 10 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk lansia telah lebih dari 10 persen sejak 2020. Diperkirakan persentase penduduk lansia sebesar 10,7 persen pada 2020.
Persentase tersebut diproyeksikan semakin meningkat menjadi 12,5 persen dalam lima tahun mendatang. Lalu, jumlah ini semakin naik menjadi 14,6 persen pada 2030, 16,6 persen pada 2035, dan menjadi 18,3 persen pada 2040. Kemudian penduduk lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk pada 2045. Persentasenya mencapai 19,9 persen
"Untuk itu diperlukan tindakan nyata agar lansia di Indonesia menjadi lansia yang produktif dan sehat, dalam artian bukan tidak memiliki penyakit, namun penyakit yang diderita dapat terkontrol sehingga dapat menjalankan kegiatan sehari-hari secara mandiri," pungkasnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi