Sabtu, 23 November 2024
spot_img

TRC APP Sinar Mas Padamkan Karhutla Bukit Kerikil

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus menjadi perhatian ekstra. Dukungan juga datang dari satu  regu TRC (tim reaksi cepat) PT Arara Abadi (AA) APP-Sinar Mas yang turun membantu Tim RPK dan PT Satria Perkasa Agung (SPA)-APP Sinar Mas untuk memadamkan karhutla  di luar konsesi perusahaan. Aksi dukungan itu dilakukan di Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Selasa (27/8).

Menurut Komandan TRC APP-Sinar Mas Wilayah, Angga Saprianto, pihaknya sudah menurunkan satu regu TRC ke lokasi karhutla Bukit Kerikil. Ini dilakukan untuk mem-backup Tim RPK yang telah tiga hari membantu memadamkan api.

"Hasil analisa, kita berharap jalur api ke arah konsesi perusahaan harus diputus segera. Apalagi berdasarkan hasil laporan yang kami terima, angin lumayan cukup kencang dan terkadang berubah-ubah arah. Ini diduga berpotensi mempercepat penyebaran api yang mengarah ke konsesi perusahaan," paparnya.

"Kekuatan ini kemungkinan akan dapat bertambah, jika melihat kondisi api. Meskipun melihat prediksi kami hari ini (kemarin, red), jarak dengan konsesi masih relatif aman yaitu sekitar 4 km dari batas luar konsesi. Kami akan terus menerus hampir 24 jam memonitor," tambahnya.

Baca Juga:  Perlu Langkah Strategis Penyelenggara Desa

Sementara itu, anggota RPK yang di lapangan, Agil dan Hengky mengatakan, selama penanganan tiga hari yang lalu ia bersama tim mendapatkan perintah dari incident comander  (IC) melalui fire marshal. "Ini dilakukan agar kami membawa peralatan lengkap ke suatu tempat di sekitar RT 26 Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bandar Laksamana. Saya langsung berpikir, ini bukan patroli, tapi tugas untuk memadamkan," imbuhnya.

"Sudah tiga hari tiga malam kami tidak kembali ke posko kantor Distrik. Kami harus tidur dekat lokasi pemadaman karena kami juga harus berjaga terhadap keamanan peralatan kerja pemadaman serta berjaga-jaga agar api tidak mendekati pemukiman warga dan konsesi perusahaan kami," urainya.

Menurut IC (incident comander) PT SPA dan PT AA Wilayah Utara, Jhon Pasaribu yang didampingi Public Relations PT AA-APP Sinar Mas, Nurul Huda, hampir setiap hari dan setiap saat tim stand by di situation room Distrik. "Baik di Siak Kecil maupun di Bukit Kapur harus kerja ekstra. Semua sumber kita pergunakan untuk deteksi dini. Dimulai deteksi dan pengamatan melalui menara api, CCTV 360 derajat hingga camera infrared," tuturnya.

Baca Juga:  Pagi Jadi Saksi, Siang Ditahan

Selain itu patroli darat, anggota RPK (regu pemadam kebakaran serta security) melakukan patroli udara dengan menggunakan drone dan helicopter patrol sampai dengan penggunaan satelit untuk memantau dan mendeteksi titik panas dan titik api (hot spot dan fire spot). Semua langkah tersebut terkoordinasi dan terkendali dengan situation room. Ketika semua pantauan visual tadi terhalang oleh tebalnya kabut. Untuk itu dimaksimalkan pantauan dan deteksi via satelit.

"Kami, melalui pimpinan kami juga telah melaporkannya kepada pihak terkait baik pemerintah desa maupun melalui Satgas Riau. Kami juga diminta oleh aparat setempat untuk membantu memadamkannya. Sampai saat ini sudah hari ke tiga, kami turunkan tim RPK sebanyak dua regu (14 orang) dan satu regu TRC (7 orang) ditambah dari MPA (masyarakat peduli api) yang bina dan dilatih perusahaan selama ini. Security perusahaan kami yang juga bekerja sama dengan tim TNI/POLRI," ujarnya.(rio/c)

Laporan: Marrio Kisaz

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus menjadi perhatian ekstra. Dukungan juga datang dari satu  regu TRC (tim reaksi cepat) PT Arara Abadi (AA) APP-Sinar Mas yang turun membantu Tim RPK dan PT Satria Perkasa Agung (SPA)-APP Sinar Mas untuk memadamkan karhutla  di luar konsesi perusahaan. Aksi dukungan itu dilakukan di Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Selasa (27/8).

Menurut Komandan TRC APP-Sinar Mas Wilayah, Angga Saprianto, pihaknya sudah menurunkan satu regu TRC ke lokasi karhutla Bukit Kerikil. Ini dilakukan untuk mem-backup Tim RPK yang telah tiga hari membantu memadamkan api.

- Advertisement -

"Hasil analisa, kita berharap jalur api ke arah konsesi perusahaan harus diputus segera. Apalagi berdasarkan hasil laporan yang kami terima, angin lumayan cukup kencang dan terkadang berubah-ubah arah. Ini diduga berpotensi mempercepat penyebaran api yang mengarah ke konsesi perusahaan," paparnya.

"Kekuatan ini kemungkinan akan dapat bertambah, jika melihat kondisi api. Meskipun melihat prediksi kami hari ini (kemarin, red), jarak dengan konsesi masih relatif aman yaitu sekitar 4 km dari batas luar konsesi. Kami akan terus menerus hampir 24 jam memonitor," tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Lakalantas

Sementara itu, anggota RPK yang di lapangan, Agil dan Hengky mengatakan, selama penanganan tiga hari yang lalu ia bersama tim mendapatkan perintah dari incident comander  (IC) melalui fire marshal. "Ini dilakukan agar kami membawa peralatan lengkap ke suatu tempat di sekitar RT 26 Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bandar Laksamana. Saya langsung berpikir, ini bukan patroli, tapi tugas untuk memadamkan," imbuhnya.

"Sudah tiga hari tiga malam kami tidak kembali ke posko kantor Distrik. Kami harus tidur dekat lokasi pemadaman karena kami juga harus berjaga terhadap keamanan peralatan kerja pemadaman serta berjaga-jaga agar api tidak mendekati pemukiman warga dan konsesi perusahaan kami," urainya.

Menurut IC (incident comander) PT SPA dan PT AA Wilayah Utara, Jhon Pasaribu yang didampingi Public Relations PT AA-APP Sinar Mas, Nurul Huda, hampir setiap hari dan setiap saat tim stand by di situation room Distrik. "Baik di Siak Kecil maupun di Bukit Kapur harus kerja ekstra. Semua sumber kita pergunakan untuk deteksi dini. Dimulai deteksi dan pengamatan melalui menara api, CCTV 360 derajat hingga camera infrared," tuturnya.

Baca Juga:  Perlu Langkah Strategis Penyelenggara Desa

Selain itu patroli darat, anggota RPK (regu pemadam kebakaran serta security) melakukan patroli udara dengan menggunakan drone dan helicopter patrol sampai dengan penggunaan satelit untuk memantau dan mendeteksi titik panas dan titik api (hot spot dan fire spot). Semua langkah tersebut terkoordinasi dan terkendali dengan situation room. Ketika semua pantauan visual tadi terhalang oleh tebalnya kabut. Untuk itu dimaksimalkan pantauan dan deteksi via satelit.

"Kami, melalui pimpinan kami juga telah melaporkannya kepada pihak terkait baik pemerintah desa maupun melalui Satgas Riau. Kami juga diminta oleh aparat setempat untuk membantu memadamkannya. Sampai saat ini sudah hari ke tiga, kami turunkan tim RPK sebanyak dua regu (14 orang) dan satu regu TRC (7 orang) ditambah dari MPA (masyarakat peduli api) yang bina dan dilatih perusahaan selama ini. Security perusahaan kami yang juga bekerja sama dengan tim TNI/POLRI," ujarnya.(rio/c)

Laporan: Marrio Kisaz

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari