MALANG (RIAUPOS.CO) – Malang nian nasib Adinda Purnama. Niat hati ini ingin memamerkan aktivitas wisatanya di kolam pemandian Wendit Lanang, Jumat lalu (25/3), malah berujung petaka.
Bukan ketenaran yang didapat, perempuan berusia 18 tahun asal Jalan Sumpil, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu justru terpeleset dan jatuh tenggelam di kolam yang berlokasi di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, saat melakukan live di media sosial (medsos)-nya.
”Laporannya masuk ke piket Polsek Pakis sekitar pukul 17.00 WIB,” ujar Kapolsek Pakis AKP Mohamad Lutfi, kemarin (26/3), dikutip dari Radar Malang.
Ihwal adanya kejadian ini, bermula saat korban mendatangi pemandian Wendit Lanang sekitar pukul 15.00. Dia datang bersama sepupu perempuannya, Andin, 19, yang juga warga Jalan Sumpil. Di awal-awal, keduanya bermain air di pinggir kolam.
Menurut keterangan saksi kepada polisi, korban saat itu memang membawa handphone untuk live streaming di medsos.
”Tujuannya untuk membuat konten. Tetapi, pada saat berjalan mundur, korban terjatuh ke dalam pemandian,” imbuh Lutfi.
Pihaknya mengestimasi bila kolam di sana memiliki kedalaman sekitar tiga meter. Karena tidak bisa berenang, beberapa detik kemudian korban langsung lenyap ke dasar kolam.
Mengetahui hal tersebut, sepupu korban berupaya menolong korban. Namun dia malah ikut terjatuh ke kolam. Beruntung, dia masih sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya itu terdengar warga dan penjaga kolam.
Pengurus wisata yang saat itu sedang bersih-bersih segera mendekati sumber suara. Dia berupaya menolong dua remaja itu. Bersama warga, petugas pemandian berhasil menarik kedua korban keluar dari dasar kolam. Sayangnya, tak lama kemudian napas Adinda terhenti.
“Di pinggir kolam, korban sudah meninggal dan hidungnya mengeluarkan darah,” tambah Lutfi.
Sementara sepupu korban, Andin, masih hidup saat diselamatkan warga. Oleh warga dan pengurus pemandian Wendit Lanang, korban meninggal kemudian dibawa ke rumah duka. Sementara, sepupu korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Persada Araya, Blimbing. Sesaat berikutnya, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar kolam.
”Dugaan kami, penyebab kematian karena saluran pernapasan korban kemasukan air yang bercampur lumpur. Sehingga, korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” imbuh mantan Kasat Sabhara Polres Malang itu.
Polisi berkacamata itu juga menyebut bila beberapa hari terakhir hujan deras memang melanda kawasan Kecamatan Pakis. Pemandian Wendit Lanang juga terserang banjir plus material tanah.
”Sehingga, pengurus menutup kolam untuk membersihkan lumpur dan kotoran di area pemandian,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman