Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ditawari Jadi Jukir, Pak Ogah Menolak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Keberadaan pak ogah di u-turn beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru meminta masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada para pak ogah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengakui Dinas Perhubungan Pekanbaru memiliki keterbatasan untuk menindak pak ogah tersebut.

"Pak ogah ini termasuk dalam gangguan lalu lintas. Sudah ada tindakan bersama Forum Lalu Lintas Kota Pekanbaru. Namun ini seperti menyelesaikan antara kucing dan tikus. Saat ada petugas, mereka hilang, begitu sebaliknya," ungkap Yuliarso, Rabu (23/3).

Untuk menyelesaikan masalah pak ogah ini, Yuliarso meminta dukungan masyarakat dengan tidak memberikan tips atau uang. Karena dinilai sudah menyalahi.

Baca Juga:  Universitas Abdurrab Sosialisasi Perbaikan Status Gizi Stunting 

"Kita akui, memang ada rasa iba atau kasihan, tapi sesungguhnya itu sangat mengganggu lalu lintas. Belum lagi menyangkut keselamatan dari pak ogah itu sendiri," bebernya.

Dikatakan Yuliarso, pihaknya pernah berupaya untuk menghentikan aktivitas dari pak ogah dengan menawarkan untuk beralih menjadi juru parkir yang jelas kerja dan pendapatannya.

"Tapi mereka (pak ogah, red) tidak mau menjadi Jukir," tuturnya sambil menegaskan, pihaknya akan selalu mengawasi dan melakukan penertiban pak ogah ini.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru Fathullah mengaku sudah banyak keluhan dari masyarakat terkait keberadaan pak ogah di u-turn ini.

"Pak ogah ini perlu ditertibkan, jangan dikasih cela untuk mengambil peran Dishub maupun Satlantas. Banyak keluhan masyarakat, dan tak lancar lalin di setiap u-turn itu," katanya, Rabu (23/3).

Baca Juga:  ISAIS Gelar Bedah Buku Pemikiran Politik Raja Ali Haji

Disebutkannya lagi, pak ogah ini diyakini bukan masyarakat Pekanbaru, melainkan orang luar daerah yang mencari hidup dengan cara mengganggu lalin Pekanbaru. "Tangkap dan serahkan ke Dinsos. Berikan peringatan," ujarnya.

Disambungnya lagi, jika Pemerintah bisa mencarikan solusi dengan memberikan pekerjaan lain kepada pak ogah itu dinilai lebih baik. "Tapi saya yakin tak kan mau pak ogah itu karena sudah merasa enak jadi pak ogah," tuturnya.

Ia pun mengusulkan agar Dishub atau Satlantas menyiagakan petugas setiap hari di u-turn. "Jangan kasih cela untuk pak ogah beraksi, karena ketertiban lalin bukan tugas pak ogah. Harus ditindak tegas," kata anggota Komisi I ini.(gus)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) –  Keberadaan pak ogah di u-turn beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru meminta masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada para pak ogah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengakui Dinas Perhubungan Pekanbaru memiliki keterbatasan untuk menindak pak ogah tersebut.

- Advertisement -

"Pak ogah ini termasuk dalam gangguan lalu lintas. Sudah ada tindakan bersama Forum Lalu Lintas Kota Pekanbaru. Namun ini seperti menyelesaikan antara kucing dan tikus. Saat ada petugas, mereka hilang, begitu sebaliknya," ungkap Yuliarso, Rabu (23/3).

Untuk menyelesaikan masalah pak ogah ini, Yuliarso meminta dukungan masyarakat dengan tidak memberikan tips atau uang. Karena dinilai sudah menyalahi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sumbang 4 Tangki Air dan Semprot Disinfektan di Rumpes

"Kita akui, memang ada rasa iba atau kasihan, tapi sesungguhnya itu sangat mengganggu lalu lintas. Belum lagi menyangkut keselamatan dari pak ogah itu sendiri," bebernya.

Dikatakan Yuliarso, pihaknya pernah berupaya untuk menghentikan aktivitas dari pak ogah dengan menawarkan untuk beralih menjadi juru parkir yang jelas kerja dan pendapatannya.

"Tapi mereka (pak ogah, red) tidak mau menjadi Jukir," tuturnya sambil menegaskan, pihaknya akan selalu mengawasi dan melakukan penertiban pak ogah ini.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru Fathullah mengaku sudah banyak keluhan dari masyarakat terkait keberadaan pak ogah di u-turn ini.

"Pak ogah ini perlu ditertibkan, jangan dikasih cela untuk mengambil peran Dishub maupun Satlantas. Banyak keluhan masyarakat, dan tak lancar lalin di setiap u-turn itu," katanya, Rabu (23/3).

Baca Juga:  Universitas Abdurrab Sosialisasi Perbaikan Status Gizi Stunting 

Disebutkannya lagi, pak ogah ini diyakini bukan masyarakat Pekanbaru, melainkan orang luar daerah yang mencari hidup dengan cara mengganggu lalin Pekanbaru. "Tangkap dan serahkan ke Dinsos. Berikan peringatan," ujarnya.

Disambungnya lagi, jika Pemerintah bisa mencarikan solusi dengan memberikan pekerjaan lain kepada pak ogah itu dinilai lebih baik. "Tapi saya yakin tak kan mau pak ogah itu karena sudah merasa enak jadi pak ogah," tuturnya.

Ia pun mengusulkan agar Dishub atau Satlantas menyiagakan petugas setiap hari di u-turn. "Jangan kasih cela untuk pak ogah beraksi, karena ketertiban lalin bukan tugas pak ogah. Harus ditindak tegas," kata anggota Komisi I ini.(gus)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari