- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PEMAHAMAN siswa akan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih belum maksimal. Salah satu indikatornya adalah hasil UJian Nasional (UN) mata pelajaran bahasa Indonesia yang masih menyisakan persoalan tersendiri bagi siswanya.
Bahkan sudah bukan rahasia lagi, jika nilai UN para siswa di Kota Pekanbaru, bahkan secara nasional kebanyakan nilai pelajaran bahasa Indonesia lebih rendah dari pelajaran lain. Baik itu mata pelajaran Matematika mau pun Bahasa Inggris.
- Advertisement -
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Balai Bahasa Riau, Songgo A Siruah. Ia menuturkan, pihaknya lebih banyak disalahkan karena rendahnya nilai pelajaran Bahasa Indonesia dibandingakan mata pelajaran lain yang diuji dalam UN. “Kenyataannya kalau nilai pelajaran Bahas Indonesia rendah, kami yang ditanya,” kata Songgo, Rabu (21/8).
Padahal kata Songgo, pihaknya sama sekali tidak dilibatkan dalam penyusunan soal UN bahkan untuk sekadar menyunting soal. “Kami tak dilibatkan dalam menyusun soal, menyunting juga tidak,” pungkas Songgo.
Selain itu, Songgo menilai soal UN yang diujikan kepada siswa masih jauh dari aturan penulisan dalam Bahasa Indonesia. Ia mengatakan, jika soal-soal UN terlalu panjang dan masih banyak kesalahan pada tanda baca.
- Advertisement -
“Soal-soal UN itu terlalu panjang dan sulit dipahami, masih banyak kesalahan-kesalahan pada tanda baca juga,” tutur Sasongko.
Oleh kareta itu Songgo beranggapan, nilai rendah Bahasa Indonesia tak hanya karena kurangnya pemahaman terkait literasi bahasa Indonesia, tetap karena kesalahan pada soal. “Kesalahan juga ada pada soal, mau salahkan siapa. Ini sudah terjadi,” tutup Songgo.(*2/ksm)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PEMAHAMAN siswa akan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih belum maksimal. Salah satu indikatornya adalah hasil UJian Nasional (UN) mata pelajaran bahasa Indonesia yang masih menyisakan persoalan tersendiri bagi siswanya.
Bahkan sudah bukan rahasia lagi, jika nilai UN para siswa di Kota Pekanbaru, bahkan secara nasional kebanyakan nilai pelajaran bahasa Indonesia lebih rendah dari pelajaran lain. Baik itu mata pelajaran Matematika mau pun Bahasa Inggris.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Balai Bahasa Riau, Songgo A Siruah. Ia menuturkan, pihaknya lebih banyak disalahkan karena rendahnya nilai pelajaran Bahasa Indonesia dibandingakan mata pelajaran lain yang diuji dalam UN. “Kenyataannya kalau nilai pelajaran Bahas Indonesia rendah, kami yang ditanya,” kata Songgo, Rabu (21/8).
- Advertisement -
Padahal kata Songgo, pihaknya sama sekali tidak dilibatkan dalam penyusunan soal UN bahkan untuk sekadar menyunting soal. “Kami tak dilibatkan dalam menyusun soal, menyunting juga tidak,” pungkas Songgo.
Selain itu, Songgo menilai soal UN yang diujikan kepada siswa masih jauh dari aturan penulisan dalam Bahasa Indonesia. Ia mengatakan, jika soal-soal UN terlalu panjang dan masih banyak kesalahan pada tanda baca.
“Soal-soal UN itu terlalu panjang dan sulit dipahami, masih banyak kesalahan-kesalahan pada tanda baca juga,” tutur Sasongko.
Oleh kareta itu Songgo beranggapan, nilai rendah Bahasa Indonesia tak hanya karena kurangnya pemahaman terkait literasi bahasa Indonesia, tetap karena kesalahan pada soal. “Kesalahan juga ada pada soal, mau salahkan siapa. Ini sudah terjadi,” tutup Songgo.(*2/ksm)