PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk menyosialisasikan konversi PT Bank Riau Kepri (BRK) menuju bank syariah, PT BRK melakukan sosialisasi dan pembekalan kepada 300 mubalig dan ustaz di Riau di Ballroom Menara Dang Merdu BRK, Pekanbaru, Rabu (9/3).
Direktur Utama (Dirut) BRK, Andi Buchari mengatakan, kegiatan tersebut dihadiri langsung di 100 mubalig dan ustaz di Kota Pekanbaru dan 200 orang yang hadir secara virtual.
"Alhamdulillah kegiatan ini juga dihadiri Sekjen MUI Pusat, Kepala Bapenda Riau yang juga Komisaris BRK Pak Syahrial Abdi dan Wakil Ketua DPRD Riau Pak Hardianto," kata Direktur Utama (Dirut) BRK, Andi Buchari, Rabu (9/3).
Lebih lanjut Andi mengatakan, kegiatan tersebut akan terus dilakukan dalam rangka meminta dukungan mubalig dan ustaz terkait konversi BRK Syariah.
"Jadi kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja kita laksanakan, tapi akan terus kita lakukan untuk mendapat dukungan para mubalig dan ustaz," ujarnya.
Untuk itu, Andi Buchari meminta dukungan para ulama, mubalig dan ustaz untuk mengajak masyarakat Riau dan Kepri menggunakan BRK Syariah.
"Ajakan tersebut kiranya dapat disampaikan, baik kepada para jemaah dan masyarakat di forum-forum khutbah Jumat, pengajian, tablig, maupun berbagai kesempatan lainnya," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menginformasikan bahwa perizinan konversi BRK Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya seluruh kesiapan konversi sudah clear dan tidak ada masalah lagi. "Alhamdulillah pimpinan OJK Riau menyampaikan in sya Allah tak lama lagi perizinan BRK Syariah keluar," katanya.
Andi Buchari juga menyampaikan, dalam menuju konversi BRK Syariah banyak hal yang harus dilakukan, karena ini tidak seperti mengganti kartu identitas biasa.
"Tapi kita harus betul-betul mempersiapkan banyak hal, baik itu mulai dari survei pasar, SOP, buku pedoman perusahaan, melakukan training/pelatihan SDM, kesiapan teknologi, dan perda. Seperti menyiapkan perda saja perlu waktu," jelasnya.
Andi mengatakan proses konversi BRK Syariah sejauh ini tidak ada masalah lagi. Terakhir pada Februari lalu sudah dilakukan klarifikasi. Karena semua harus dilakukan cek dan ricek, bahkan segi teknologi sudah tidak ada masalah.
"Kami berharap masyarakat bisa bersabar karena melakukan konversi ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Mudah-mudahan dengan adanya pengecekan secara teliti oleh OJK dari segala hal menyangkut teknologi, SOP, SDM diharapkan nanti pasca BRK menjadi BRK Syariah akan berjalan mulus ke depan," ujarnya.(das)