Kamis, 14 November 2024

Fokus Tangani Korban Gempa di Pengungsian

- Advertisement -

PASAMAN BARAT (RIAUPOS.CO) – Hingga kemarin (27/2), dampak gempa di Pasaman Barat (Pasbar) belum didata secara detail. Pemkab masih berfokus pada penanganan warga yang mengungsi. Tercatat, lebih dari 10 ribu warga harus tinggal di lokasi pengungsian.

"Fokus penanganan korban dulu karena terlalu banyak yang mengungsi. Ini harus kami selesaikan keperluannya," kata Bupati Pasbar Hamsuardi dilansir dari Padang Ekspres (RPG), kemarin (27/2).

- Advertisement -

Ribuan warga tersebut terpaksa mengungsi ke sejumlah tenda pengungsian karena tidak lagi memiliki rumah. Gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat pada Jumat (25/2) memporak-porandakan ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum. Kerusakan parah terjadi di Kecamatan Talamau. Tepatnya di Nagari Kajai dan Nagari Timbo Abu.

Hamsuardi menyampaikan, survei kerusakan akan mulai dilakukan pada Rabu (2/3). Nanti ditentukan kategori rusak berat, sedang, atau ringan. "Kami harapkan Rabu nanti warga sudah bisa pulang ke rumah dan membuat tenda di depan rumah masing-masing," tuturnya.

Dia menyebutkan, terdapat sebelas titik sebaran logistik di tiga kecamatan. Yakni, Kinali, Talamau, dan Pasaman. Pihaknya berharap bantuan logistik itu dapat memenuhi kebutuhan para korban. "Jadi, nanti dari 11 titik, didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.

- Advertisement -

Skala bantuan logistik yang menjadi prioritas diutamakan kebutuhan pokok. Mulai logistik siap saji maupun yang perlu dimasak seperti beras, telur, dan kebutuhan lain.

Baca Juga:  Minta Hindari Makan Bersama

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, fokus pemerintah saat ini adalah penanganan korban cedera, pengungsi rentan seperti perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, serta pemenuhan kebutuhan pokok pengungsi. "Kondisi kerusakan saat ini didata. Sesuai dengan standar penanganan bencana yang pertama-tama harus ditangani adalah korban," jelasnya.

Menurut dia, saat ini kebutuhan mendesak bagi korban adalah pakaian, sanitasi, dan tempat tinggal sementara berupa tenda pengungsian. "Saya sudah meminta kepala BNPB segera menyuplai kebutuhan tenda untuk hunian sementara pengungsi itu," ungkapnya.

Bantuan Logistik hingga Dana Rehab Masjid
Bantuan untuk penanganan bencana gempa di Pasaman Barat terus mengalir. Di antaranya, bantuan Rp2,35 miliar dari Kementerian Agama untuk rehabilitasi masjid dan musala yang terdampak. "Sebanyak Rp1,95 miliar untuk rehab masjid dan musala serta Rp400 juta untuk membantu kelengkapan posko tanggap darurat yang disiapkan Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman Barat," kata Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag Thobib Al Asyhar. Secara simbolis, pihaknya menyerahkan bantuan kepada Kepala Kantor Kemenag Pasaman Barat Muhamad Nur.

Baca Juga:  Novel Pesimis Polri Bisa Ungkap Kasus Penyerangannya

Dari data awal yang diterima, ada sejumlah masjid dan musala yang terdampak gempa. Di antaranya, Masjid Raya Kajai, Masjid As-Salam, Masjid Syuhada, Masjid Taqwa, dan Masjid Istiqomah. "Rehab masjid dan musala ini penting segera dilakukan agar bisa segera digunakan. Apalagi sebentar lagi umat Islam akan menyambut Ramadan. Ini menjadi perhatian Menag," terang Thobib.

Menteri Sosial Tri Rismaharini juga menyambangi daerah terdampak gempa. Selain mengingatkan agar warga siaga menghadapi gempa susulan, pihaknya akan mendirikan lumbung sosial. Lumbung sosial itu bakal diisi dengan berbagai kebutuhan yang menunjang kelangsungan hidup warga terdampak bencana. Misalnya, bahan makanan, selimut, karpet, tenda, genset, BBM, dan pemurni air.

Kemensos juga menyerahkan santunan kepada ahli waris. Masing-masing memperoleh Rp15 juta. Tercatat ada 10 orang yang meninggal dalam musibah tersebut. Selain itu, dikirim pula logistik dengan total nilai bantuan Rp 2.327.239.700 dari sejumlah gudang milik Kemensos. Bantuan berupa beras, pakaian, selimut, dan sembako juga datang dari Polda Sumbar.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf juga mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Kabupaten Pasbar, kemarin. (wan/mia/idr/eko/cr5/c14c6/fal/jpg)

PASAMAN BARAT (RIAUPOS.CO) – Hingga kemarin (27/2), dampak gempa di Pasaman Barat (Pasbar) belum didata secara detail. Pemkab masih berfokus pada penanganan warga yang mengungsi. Tercatat, lebih dari 10 ribu warga harus tinggal di lokasi pengungsian.

"Fokus penanganan korban dulu karena terlalu banyak yang mengungsi. Ini harus kami selesaikan keperluannya," kata Bupati Pasbar Hamsuardi dilansir dari Padang Ekspres (RPG), kemarin (27/2).

- Advertisement -

Ribuan warga tersebut terpaksa mengungsi ke sejumlah tenda pengungsian karena tidak lagi memiliki rumah. Gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat pada Jumat (25/2) memporak-porandakan ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum. Kerusakan parah terjadi di Kecamatan Talamau. Tepatnya di Nagari Kajai dan Nagari Timbo Abu.

Hamsuardi menyampaikan, survei kerusakan akan mulai dilakukan pada Rabu (2/3). Nanti ditentukan kategori rusak berat, sedang, atau ringan. "Kami harapkan Rabu nanti warga sudah bisa pulang ke rumah dan membuat tenda di depan rumah masing-masing," tuturnya.

- Advertisement -

Dia menyebutkan, terdapat sebelas titik sebaran logistik di tiga kecamatan. Yakni, Kinali, Talamau, dan Pasaman. Pihaknya berharap bantuan logistik itu dapat memenuhi kebutuhan para korban. "Jadi, nanti dari 11 titik, didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.

Skala bantuan logistik yang menjadi prioritas diutamakan kebutuhan pokok. Mulai logistik siap saji maupun yang perlu dimasak seperti beras, telur, dan kebutuhan lain.

Baca Juga:  Wakil Ketua KSP Berasal dari Profesional, Bisa Non maupun Partai

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, fokus pemerintah saat ini adalah penanganan korban cedera, pengungsi rentan seperti perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, serta pemenuhan kebutuhan pokok pengungsi. "Kondisi kerusakan saat ini didata. Sesuai dengan standar penanganan bencana yang pertama-tama harus ditangani adalah korban," jelasnya.

Menurut dia, saat ini kebutuhan mendesak bagi korban adalah pakaian, sanitasi, dan tempat tinggal sementara berupa tenda pengungsian. "Saya sudah meminta kepala BNPB segera menyuplai kebutuhan tenda untuk hunian sementara pengungsi itu," ungkapnya.

Bantuan Logistik hingga Dana Rehab Masjid
Bantuan untuk penanganan bencana gempa di Pasaman Barat terus mengalir. Di antaranya, bantuan Rp2,35 miliar dari Kementerian Agama untuk rehabilitasi masjid dan musala yang terdampak. "Sebanyak Rp1,95 miliar untuk rehab masjid dan musala serta Rp400 juta untuk membantu kelengkapan posko tanggap darurat yang disiapkan Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman Barat," kata Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag Thobib Al Asyhar. Secara simbolis, pihaknya menyerahkan bantuan kepada Kepala Kantor Kemenag Pasaman Barat Muhamad Nur.

Baca Juga:  Kakak Sofwati

Dari data awal yang diterima, ada sejumlah masjid dan musala yang terdampak gempa. Di antaranya, Masjid Raya Kajai, Masjid As-Salam, Masjid Syuhada, Masjid Taqwa, dan Masjid Istiqomah. "Rehab masjid dan musala ini penting segera dilakukan agar bisa segera digunakan. Apalagi sebentar lagi umat Islam akan menyambut Ramadan. Ini menjadi perhatian Menag," terang Thobib.

Menteri Sosial Tri Rismaharini juga menyambangi daerah terdampak gempa. Selain mengingatkan agar warga siaga menghadapi gempa susulan, pihaknya akan mendirikan lumbung sosial. Lumbung sosial itu bakal diisi dengan berbagai kebutuhan yang menunjang kelangsungan hidup warga terdampak bencana. Misalnya, bahan makanan, selimut, karpet, tenda, genset, BBM, dan pemurni air.

Kemensos juga menyerahkan santunan kepada ahli waris. Masing-masing memperoleh Rp15 juta. Tercatat ada 10 orang yang meninggal dalam musibah tersebut. Selain itu, dikirim pula logistik dengan total nilai bantuan Rp 2.327.239.700 dari sejumlah gudang milik Kemensos. Bantuan berupa beras, pakaian, selimut, dan sembako juga datang dari Polda Sumbar.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf juga mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Kabupaten Pasbar, kemarin. (wan/mia/idr/eko/cr5/c14c6/fal/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari