Setiap orang punya impian, dan terkadang jalan untuk meraihnya tidak selalu mulus. Namun bagi Attalah dan Neila, dua dari 20 penerima beasiswa S-1 yang berasal dari Provinsi Riau mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Univeristas Pertamina.
RIAUPOS.CO – IMPIAN untuk berkarier di industri hulu migas akan dimulai. Berkat beasiswa yang mereka terima mengantarkan mereka kepada langkah awal untuk dapat meraih gelar sarjana nantinya.
Perjalanan Attalah dimulai saat ia duduk di bangku sekolah menengah, dengan ketertarikan besar terhadap dunia energi dan minyak bumi. Sejak awal, Attalah tahu tentang industri hulu migas, meskipun penuh tantangan, namun ini adalah tempat yang tepat untuknya.
“Saya selalu tertarik dengan bagaimana proses eksplorasi dan produksi minyak dan gas bisa memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara khususnya wilayah Riau,” kata Attalah, mengenang awal mula ketertarikannya pada sektor ini.
Lelaki yang berasal dari SMAN Plus Provinsi Riau ini menceritakan perjuangannya selama mengikuti tahap seleksi beasiswa S-1 dari KKKS PHR.
Selain Attalah, Neila anak seorang petani yang berasal dari Kabupaten Kampar juga memiliki kesempatan mendapatkan beasiswa dari Pertamina Hulu Rokan. Neila merupakan lulusan SMAN 1 Kampar. Neila sedari SMA sering mengikuti olimpiade tingkat daerah hingga level kabupaten dan juga aktif bergoranisasi, meski pada awalnya ragu untuk mengikuti setiap proses tahapan seleksi.
Beruntung, Neila tidak menyerah begitu saja. Setiap hari, ia berusaha untuk belajar dan mempersiapkan untuk seleksi sebaik mungkin. Proses seleksi tidak mudah. Selain tes akademik, terdapat juga wawancara dan asesmen psikologi yang menguji ketangguhan mental dan kemampuan analisis. Namun, berbekal kerja keras dan keinginannya untuk terus belajar, Attalah dan Neila berhasil lolos dan menjadi penerima beasiswa tersebut.
“Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa bahagianya saya saat mendengar nama saya diumumkan sebagai penerima beasiswa. Rasanya seperti mendapatkan tiket emas untuk masa depan saya,” ujar Neila, dengan mata yang berbinar.
Sejak mendapatkan beasiswa, Attalah dan Neila mendapatkan banyak keuntungan. Selain mendapatkan dukungan finansial untuk menyelesaikan kuliah, mereka juga fasilitasi berupa uang bulanan dan asrama yang dikelola oleh Pertamina Foundation dan tentunya mereka akan dibina oleh Pertamina Fondation selaku organisasi yang bergerak di bidang CSR PT Pertamina.
Attalah dan Neila berharap nantinya mereka dapat mengikuti berbagai pelatihan teknis, seminar, dan konferensi yang diadakan oleh perusahaan. Mereka harus mempersiapkan diri perlahan memasuki dunia profesional nantinya.
Attalah mengakui bahwa tanpa adanya beasiswa ini, banyak peluang yang mungkin akan terlewatkan. Beasiswa ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga sebuah pintu yang membuka berbagai kesempatan karier yang tak terbatas.
“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Beasiswa ini mengajarkan saya bahwa di dunia migas dan pendidikan, segala sesuatu mungkin terjadi selama kita memiliki tekad dan kesiapan untuk belajar,” ujar Attalah dengan penuh keyakinan.
Nantinya setelah lulus, Attalah dan Neila memulai kariernya sebagai seorang lulusan Managemen dan Programmer di salah satu perusahaan migas yang ternama. Ia berharap, perjalanan yang ia jalani bisa menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tidak ragu mengejar impian, terutama di industri hulu migas yang menawarkan banyak peluang dan tantangan menarik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa siapa pun bisa sukses di industri ini, asalkan berani bermimpi dan berusaha keras untuk meraihnya,” tutup Attalah dan Neila dengan senyum penuh optimisme.
Cerita Attalah dan Neila adalah secuil kisah yang ada karena keberadaan sektor industri migas yang memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional dan daerah. Melalui berbagai program dan kegiatan yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat, SKK Migas Sumbagut tidak hanya fokus mengawasi aspek teknis operasional, tetapi juga berperan dalam peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Program beasiswa S1 Universitas Pertamina dari KKKS PHR adalah contoh nyata dari sekian banyak program yang dikontribusi setiap KKKS di wilayah operasinya.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus dalam kesempatan kunjungan langsung ke Kampus Universitas Pertamina menyatakan bahwa industri migas turut memberi jalan peluang terbaik bagi putra putri daerah Riau untuk meraih pendidikan tinggi, membuka peluang karir yang sangat menjanjikan di industri migas, yang merupakan salah satu sektor strategis bagi perekonomian Indonesia.
“Program beasiswa SKK Migas Sumbagut bersama KKKS adalah salah satu wujud nyata komitmen SKK Migas dalam mendukung pengembangan SDM yang berkualitas untuk sektor migas di daerah. Dengan program ini, diharapkan terwujud generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan berkontribusi pada kemajuan sektor energi di Indonesia,” pungkas Rikky.(***)
Laporan HENNY ELYATI, Pekanbaru