Jumat, 22 November 2024
spot_img

Warga Diimbau Waspada DBD

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki Fe­bruari ini, Kota Pekanbaru mulai sering diguyur hujan. Atas kondisi ini diminta warga masyarakat Pekanbaru waspada terhadap dampak DBD. Kebersihan lingkungan diminta untuk dijaga dari pengembangbiakan nyamuk.

Dari data Dinas Kesehatan Pekanbaru, tercatat, sepanjang Januari 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekan­baru sudah menyentuh angka 31 kasus.

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain pun meminta kepada kalangan tidak lengah, dan tidak menganggap kasus DBD ini hal biasa. "DBD mulai mengancam, apalagi saat ini sudah musim hujan, dan rutin menguyur Pekanbaru, harus waspada," kata Zulkarnain kepada wartawan, kemarin.

Jika selama ini, kata politisi PPP ini, hanya disibukkan dengan penyebaran Covid-19, Kasus DBD diminta juga wajib menjadi atensi, baik oleh Pemerintah maupun warga Pekanbaru. "Jadi sama-sama penting mengantisipasinya, dan juga sama-sama berbahaya dampaknya," sebut Zulkarnain.

Baca Juga:  Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Potensi Hujan Masih Sepekan ke Depan

Dijelaskan Zulkarnain lagi, data Diskes Pekanbaru, dari 15 kecamatan yang ada, 9 kecamatan di antaranya merupakan daerah yang tinggi tingkat penyebarannya. Sementara kecamatan lainnya, masih zero kasus. Namun besar kemungkinan juga, penyebarannya akan terjadi, bila masyarakatnya tidak menerapkan lingkungan bersih.

"Penyebaran kasus ini bisa ditekan, jika masyarakatnya menerapkan pola disiplin tinggi, terhadap kebersihan lingkungan nya sendiri, " paparnya lagi.

Zulkarnain juga meminta kepada Camat, Lurah hingga tingkat RW serta RT, menggalakkan lagi gotong royong setiap pekan. Karena ini dinilai sangat membantu antisipasi DBD.

Semnetara itu, Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy menjelaskan, 31 kasus DBD tertinggi di Kecamatan Marpoyan Damai 6 kasus, Kecamatan Bukit Raya, Payung Sekaki dan Tuah Madani masing-masing 5 kasus. Kecamatan Senapelan 3 kasus. Kecamatan Tenayan Raya 3 kasus. Kecamatan Rumbai 2 kasus. Kecamatan Sukajadi 1 kasus dan Kecamatan Binawidya 1 kasus.

Baca Juga:  Pengedar Sabu Ditangkap dalam Taksi

"Mudah-mudahan bisa kita atasi dan antisipasi bersama-sama, dimulai dari lingkungan rumah sendiri," katanya.(gus)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki Fe­bruari ini, Kota Pekanbaru mulai sering diguyur hujan. Atas kondisi ini diminta warga masyarakat Pekanbaru waspada terhadap dampak DBD. Kebersihan lingkungan diminta untuk dijaga dari pengembangbiakan nyamuk.

Dari data Dinas Kesehatan Pekanbaru, tercatat, sepanjang Januari 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekan­baru sudah menyentuh angka 31 kasus.

- Advertisement -

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain pun meminta kepada kalangan tidak lengah, dan tidak menganggap kasus DBD ini hal biasa. "DBD mulai mengancam, apalagi saat ini sudah musim hujan, dan rutin menguyur Pekanbaru, harus waspada," kata Zulkarnain kepada wartawan, kemarin.

Jika selama ini, kata politisi PPP ini, hanya disibukkan dengan penyebaran Covid-19, Kasus DBD diminta juga wajib menjadi atensi, baik oleh Pemerintah maupun warga Pekanbaru. "Jadi sama-sama penting mengantisipasinya, dan juga sama-sama berbahaya dampaknya," sebut Zulkarnain.

- Advertisement -
Baca Juga:  AirNav Cabang Pekanbaru Sudah Terapkan Layanan Berbasis Radar Servis

Dijelaskan Zulkarnain lagi, data Diskes Pekanbaru, dari 15 kecamatan yang ada, 9 kecamatan di antaranya merupakan daerah yang tinggi tingkat penyebarannya. Sementara kecamatan lainnya, masih zero kasus. Namun besar kemungkinan juga, penyebarannya akan terjadi, bila masyarakatnya tidak menerapkan lingkungan bersih.

"Penyebaran kasus ini bisa ditekan, jika masyarakatnya menerapkan pola disiplin tinggi, terhadap kebersihan lingkungan nya sendiri, " paparnya lagi.

Zulkarnain juga meminta kepada Camat, Lurah hingga tingkat RW serta RT, menggalakkan lagi gotong royong setiap pekan. Karena ini dinilai sangat membantu antisipasi DBD.

Semnetara itu, Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy menjelaskan, 31 kasus DBD tertinggi di Kecamatan Marpoyan Damai 6 kasus, Kecamatan Bukit Raya, Payung Sekaki dan Tuah Madani masing-masing 5 kasus. Kecamatan Senapelan 3 kasus. Kecamatan Tenayan Raya 3 kasus. Kecamatan Rumbai 2 kasus. Kecamatan Sukajadi 1 kasus dan Kecamatan Binawidya 1 kasus.

Baca Juga:  Awali Karantina dengan Treatment di Klinik Dokter Ika

"Mudah-mudahan bisa kita atasi dan antisipasi bersama-sama, dimulai dari lingkungan rumah sendiri," katanya.(gus)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari