Jumat, 20 September 2024

Selamatkan Sumber Air dari Limbah Sabun Cair

(RIAUPOS.CO) – TAK banyak yang mengetahui kondisi limbah detergen ataupun sabun cair yang tak terkendali akan menyebabkan pencemaran air di got-got yang mengalir ke sungai, lalu bermuara di laut.  Bahkan, akibat penggunaan deterjen yang memiliki busa berlebihan akan semakin menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap air tanah. Padahal air tanah digunakan sebagai sumber air minum masyarakat, sehingga zat kimia berbahaya penyusun detergen secara tidak langsung akan ikut terminum.

Namun dewasa ini masyarakat sudah jarang memperdulikan kesehatan lingkungan sekitar dan lebih suka menggunakan deterjen dengan busa yang melimpah agar pakaian ataupun peralatan dapur bersih dari noda.

Padahal, penggunaan busa sabun di permukaan perairan juga akan menghalangi cahaya matahari dan sirkulasi oksigen sehingga dapat menyebabkan kematian biota air di bawahnya. Di mana, terdapat salah satu zat penyusun detergen adalah alkyl benzene sulfonate yang memiliki sifat sulit terurai di alam sehingga banyak negara yang sudah melarang penggunaan zat ini.

Kondisi inilah yang menggerakan hati salah satu warga Jalan Kopi, Gang Merica, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya. Mirshal atau yang kerap dipanggil Acheng. Kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar mendorongnya untuk belajar membuat sabun cair dan deterjen yang aman bagi lingkungan serta menghemat penggunaan air.

- Advertisement -
Baca Juga:  NasDem: Kami Serahkan kepada Jokowi

Kepada Riau Pos, Sabtu (29/1) Mirshal bercerita. Ide awalnya membuat sabun cair tersebut didapatkannya secara otodidak dan sering melihat konten melalui sosial media tentang pembuatan deterjen dan juga sabun cair.

Ia pun mulai tertarik untuk mencoba membuatnya dengan memesan secara online sejumlah bahan pembuatan sabun cair tersebut.  Setelah mencoba sendiri dan akhirnya berhasil. Mirshal pun mulai fokus dan menekuni hobi barunya tersebut dengan mengurus sejumlah izin pembuatan sabun cair, baik dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga instansi terkait di Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

"Saya melihat banyak sekali masyarakat yang menggunakan sabun cair tetapi tidak semua sabun cair aman bagi lingkungan. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, sabun cair yang ramah lingkungan dan lembut di tangan menjadi salah satu faktor penting yang membuat masyarakat mulai beralih ke sabun cair yang saya buat," kata dia.

Baca Juga:  Belum Bisa Dilewati Kendaraan Berat

Mirshal sendiri menamai produk buatannya dengan nama Sabun Cair Madani. Dari sabun cair produksinya ini, ia pun mendapatkan sejumlah pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau sehingga kini ia bisa berkreasi dengan banyak produk dari sabun cair tersebut.

Kini Mirshal yang telah tergabung menjadi anggota DPD LPM Kota Pekanbaru tak mau ilmu yang diperolehnya hanya berhenti pada dirinya saja. Ia mulai mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu agar bisa kembali bangkit dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga dengan memproduksi sabun cair sendiri serta turut memberikan pelatihan kepada sejumlah mahasiswa di Provinsi Riau maupun luar Provinsi Riau.

"Sudah banyak ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru yang sukses membuat produk sabun ini. Dan beberapa waktu lalu saya juga memberikan pelatihan kepada mahasiswa yang KKN di Kelurahan Tangkerang Labuai untuk memproduksi sabun cair yang aman bagi lingkungan, " tegasnya.(ali)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – TAK banyak yang mengetahui kondisi limbah detergen ataupun sabun cair yang tak terkendali akan menyebabkan pencemaran air di got-got yang mengalir ke sungai, lalu bermuara di laut.  Bahkan, akibat penggunaan deterjen yang memiliki busa berlebihan akan semakin menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap air tanah. Padahal air tanah digunakan sebagai sumber air minum masyarakat, sehingga zat kimia berbahaya penyusun detergen secara tidak langsung akan ikut terminum.

Namun dewasa ini masyarakat sudah jarang memperdulikan kesehatan lingkungan sekitar dan lebih suka menggunakan deterjen dengan busa yang melimpah agar pakaian ataupun peralatan dapur bersih dari noda.

Padahal, penggunaan busa sabun di permukaan perairan juga akan menghalangi cahaya matahari dan sirkulasi oksigen sehingga dapat menyebabkan kematian biota air di bawahnya. Di mana, terdapat salah satu zat penyusun detergen adalah alkyl benzene sulfonate yang memiliki sifat sulit terurai di alam sehingga banyak negara yang sudah melarang penggunaan zat ini.

Kondisi inilah yang menggerakan hati salah satu warga Jalan Kopi, Gang Merica, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya. Mirshal atau yang kerap dipanggil Acheng. Kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar mendorongnya untuk belajar membuat sabun cair dan deterjen yang aman bagi lingkungan serta menghemat penggunaan air.

Baca Juga:  Buntut Kedatangan Pompeo ke Indonesia, Cina Ungkap Dosa-Dosa AS

Kepada Riau Pos, Sabtu (29/1) Mirshal bercerita. Ide awalnya membuat sabun cair tersebut didapatkannya secara otodidak dan sering melihat konten melalui sosial media tentang pembuatan deterjen dan juga sabun cair.

Ia pun mulai tertarik untuk mencoba membuatnya dengan memesan secara online sejumlah bahan pembuatan sabun cair tersebut.  Setelah mencoba sendiri dan akhirnya berhasil. Mirshal pun mulai fokus dan menekuni hobi barunya tersebut dengan mengurus sejumlah izin pembuatan sabun cair, baik dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga instansi terkait di Kota Pekanbaru.

"Saya melihat banyak sekali masyarakat yang menggunakan sabun cair tetapi tidak semua sabun cair aman bagi lingkungan. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, sabun cair yang ramah lingkungan dan lembut di tangan menjadi salah satu faktor penting yang membuat masyarakat mulai beralih ke sabun cair yang saya buat," kata dia.

Baca Juga:  Rumah Calon Menantu David Beckham-Victoria Seharga Rp567 M

Mirshal sendiri menamai produk buatannya dengan nama Sabun Cair Madani. Dari sabun cair produksinya ini, ia pun mendapatkan sejumlah pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau sehingga kini ia bisa berkreasi dengan banyak produk dari sabun cair tersebut.

Kini Mirshal yang telah tergabung menjadi anggota DPD LPM Kota Pekanbaru tak mau ilmu yang diperolehnya hanya berhenti pada dirinya saja. Ia mulai mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu agar bisa kembali bangkit dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga dengan memproduksi sabun cair sendiri serta turut memberikan pelatihan kepada sejumlah mahasiswa di Provinsi Riau maupun luar Provinsi Riau.

"Sudah banyak ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru yang sukses membuat produk sabun ini. Dan beberapa waktu lalu saya juga memberikan pelatihan kepada mahasiswa yang KKN di Kelurahan Tangkerang Labuai untuk memproduksi sabun cair yang aman bagi lingkungan, " tegasnya.(ali)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari