DURI (RIAUPOS.CO) — Pemasangat portal setinggi 3 meter di Jalan Gajah Mada, Duri oleh petugas Dishub Bengkalis menimbulkan kegaduhan, antara masyarakat dan pengguna jalan, khususnya mobil bertonase berat tidak bisa melintasi jalan yang diportal tersebut.
Pantauan Riaupos.co di lapangan, di jalan yang di portal menimbukan kemacetan panjang. Apalagi truk fuso dengan muatan tandan buah segar (TBS) sawit dengan tinggi lebih dari 3 meter, sempat terhenti di jalan, sehingga macet lanjang tidak terelakkan. Terlihat beberapa orang warga yang mengatur lalu lintas di sana.
Sementara itu, pada Rabu sore (5/1/2022) sekelompok orang tak dikenal (OTK) juga tampak berkumpul di sekitar portal di simpang Jalan Gajah Mada, Duri dan sempat bersitegang dengan warga.
Sekitar pukul 13.14 WIB, oknum-oknum yang diduga dari salah satu perusahaan tersebut berkumpul dan diduga hendak membuka gembok pengunci palang portal.
Hal itu diduga dilakukan untuk meloloskan beberapa truk tangki pengangkut Crude Palm Oil (CPO) alias minyak kelapa sawit dari cegatan portal di titik nol (0) Km Jalan Gajah Mada.
Saat itu, ada beberapa orang pria tampak memboyong alat pemotong besi dan mengarahkannya ke gembok dan rantai pengunci portal.
Namun seketika itu, beberapa warga di sana emosi dan mendatangi kalangan OTK tersebut. Roy Erikson Sitanggang salah satunya. Ia dan warga lainnya mengecam aksi yang diduga hendak merusak gembok portal.
"Jangan rusak kunci portal itu. Kami, warga di Jalan Gajah Mada setuju dengan pendirian portal, jadi jangan dirusak. Biarkan tetap terkunci supaya kendaraan berat tidak masuk," ujar Roy, mengecam aksi yang diduga hendak merusak kunci portal tersebut.
Tak segan, Roy dan beberapa rekannya mendesak para pengemudi truk CPO dan tronton untuk memundurkan barisan kendaraan berat tersebut.
Sempat bersitegang, Roy dan kalangan OTK nyaris adu jotos. "Sekali Anda-anda merusak gembok portal, akan kami laporkan. Itu sama saja menentang kebijakan pemerintah, sementara maksud kehadiran portal ini sangat baik," tegas Roy.
Tak lama kemudian, hujan lebat mengguyur, seketika para OTK dan warga lainnya membubarkan diri. Sementara, kunci pemotong besi tampak tergeletak di bawah portal.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika dan jajarannya tiba di sana. Segera, ia menyita alat diduga pemotong besi tersebut guna menghindarkan kejadian yang tak diinginkan.
Hingga sekira pukul 17.00 WIB, barisan truk tersebut bubar dan beranjak dari simpang Jalan Gajah Mada.
Terkait peristiwa itu, Maitertika menyebut pihaknya bakal melakukan pemantauan di sekitar portal guna menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat (Kamtibmas). "Sementara kita pantau terus, supaya Kamtibmas tidak terganggu," ujarnya.
Laporan: Abu Kasim (Duri)
Editor: Rinaldi