BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim memprakirakan cuaca panas di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, akan berlangsung dua pekan ke depan atau hingga akhir Agustus mendatang.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Hang Nadim, Suratman mengatakan, kondisi tersebut diakibatkan kelembapan udara yang cukup rendah. Juga kecepatan angin yang tinggi di lapisan atas wilayah Kepulauan Riau. Sehingga, jumlah massa udara yang membuat potensi pertumbuhan awan-awan konvektif menjadi berkurang.
"Diperkirakan kondisi panas ini sampai akhir Agustus," jelasnya, kemarin. "Hanya saja, tetap ada potensi hujan tetapi sifatnya lokal saja, tidak merata dan intensitasnya ringan," ujar Suratman lagi.
Mengingat kondisi yang cukup panas, Suratman mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau tanaman secara sembarangan.
Karena kata dia, hal itu berpotensi menyebabkan kebakaran lahan atau hutan. Kondisi cuaca saat ini lanjutnya, membuat lingkungan sekitar menjadi kering. Sehingga berpotensi terjadinya kebakaran lahan atau hutan. Sampai kemarin, sudah terdeteksi ada dua titik panas kebakaran di wilayah Kepri.
"Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat turut menjaga lingkungan dari terjadinya kebakaran lahan atau hutan antara lain tidak membakar sampah sembarangan tanpa pengawasan," ucapnya.
Suratman juga meminta untuk tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi
BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim memprakirakan cuaca panas di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, akan berlangsung dua pekan ke depan atau hingga akhir Agustus mendatang.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Hang Nadim, Suratman mengatakan, kondisi tersebut diakibatkan kelembapan udara yang cukup rendah. Juga kecepatan angin yang tinggi di lapisan atas wilayah Kepulauan Riau. Sehingga, jumlah massa udara yang membuat potensi pertumbuhan awan-awan konvektif menjadi berkurang.
- Advertisement -
"Diperkirakan kondisi panas ini sampai akhir Agustus," jelasnya, kemarin. "Hanya saja, tetap ada potensi hujan tetapi sifatnya lokal saja, tidak merata dan intensitasnya ringan," ujar Suratman lagi.
Mengingat kondisi yang cukup panas, Suratman mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau tanaman secara sembarangan.
- Advertisement -
Karena kata dia, hal itu berpotensi menyebabkan kebakaran lahan atau hutan. Kondisi cuaca saat ini lanjutnya, membuat lingkungan sekitar menjadi kering. Sehingga berpotensi terjadinya kebakaran lahan atau hutan. Sampai kemarin, sudah terdeteksi ada dua titik panas kebakaran di wilayah Kepri.
"Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat turut menjaga lingkungan dari terjadinya kebakaran lahan atau hutan antara lain tidak membakar sampah sembarangan tanpa pengawasan," ucapnya.
Suratman juga meminta untuk tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi