PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Asisten I Setko Pekanbaru Drs Soffaizal MSc meresmikan Dashat Sekretariat Kampung KB Tunas Harapan, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, Kamis (9/12).
Hadir dalam acara tersebut Instruktur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi, anggota DPRD Pekanbaru Pangkat Purba, Kadis PPKB Kota Pekanbaru Drs M Amin, Kadis PUPR Pekanbaru Indra Pomi, Camat Tuah Madani, Lurah Air Putih dan undangan lainnya.
Asisten I Setko Pekanbaru Soffaizal mengatakan, salah satu masalah yang dihadapi Pemerintah Kota Pekanbaru adalah kasus stunting. Di mana kasus ini tentu saja mengancam kualitas sumber daya manusia di masa depan.
"Oleh karena itu diperlukan dukungan masyarakat, berbagai sektor untuk membangun masyarakat, menciptakan keluarga berkualitas dan generasi yang berkualitas," katanya.
Dijelaskannya, saat ini Kota Pekanbaru memiliki 12 kampung berkualitas. "Saya menyambut baik program Kampung KB di setiap kecamatan, karena saya yakin Kampung KB memberikan kontribusi yang luar biasa dalam partisipasinya menciptakan SDM yang berkualitas dan berkontribusinya dalam menurunkan angka stunting," katanya.
Selain itu, dirinya berbangga hati karena dari 12 Kampung KB di Kota Pekanbaru, Kampung KB Tunas Harapan, Kelurahan Air Putih ditetapkan sebagai COE Kota Pekanbaru.
Sementara itu, Instruktur Utama BKKBN RI Ari Dwikora Tono memberi apresiasi dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya peresmian Sekretariat Kampung KB Tunas Harapan, yang tanahnya merupakan wakaf dari tokoh masyarakat serta launching Dashat Kelurahan Air Putih yang merupakan salah satu kegiatan inovasi dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
"Saya mengapresiasi di Kampung KB Tunas Harapan sudah terbentuk Satgas Peduli Stunting" ujarnya.
Disebutkan Ari, perhatian pemerintah terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas SDM. "Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan, masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun," katanya.(eca)
Laporan ELVY CHANDRA, Tuah Madani