PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau optimis inflasi di Riau hingga akhir tahun 2021 dapat tetap terkendali, meskipun tak menutup kemungkinan inflasi masih akan terus terjadi.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau Maria Cahyaningtyas dalam bincang bersama media yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan BI Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Jumat (12/11).
"Meski hingga akhir tahun nanti Provinsi Riau diprediksi bakal terus mengalami inflasi, namun angkanya masih cukup terkendali yang berada di bawah 3,5 persen," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi di Riau akan terus terjadi hingga akhir tahun 2021. Di antaranya angka kasus Covid-19 di Riau yang terus menurun, serta membaiknya kondisi ekonomi masyarakat, sehingga berdampak terhadap tumbuhnya konsumsi masyarakat. Hal tersebut juga diyakini akan terus berlanjut hingga tahun 2022 mendatang.
"Pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2021 juga dipercaya akan tumbuh positif. Kita bisa berkaca pada triwulan kedua tahun 2021, pertumbuhannya sebesar 5 persen pada triwulan ketiga 4 persen. Kita lihat Pemda Riau juga mulai confident atau percaya diri seiring digesanya kegiatan vaksinasi yang terus digencarkan," tuturnya.
Sementara itu, di tahun 2022, perekonomian juga diperkirakan masih akan bergerak positif seiring dengan tumbuhnya perekonomian global. Kondisi ini, kata Tyas, hal yang sama juga akan dialami Riau, di mana salah satu setor penopangnya adalah tingkat konsumsi masyarakat, investasi dan ekspor.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau optimis inflasi di Riau hingga akhir tahun 2021 dapat tetap terkendali, meskipun tak menutup kemungkinan inflasi masih akan terus terjadi.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau Maria Cahyaningtyas dalam bincang bersama media yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan BI Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Jumat (12/11).
- Advertisement -
"Meski hingga akhir tahun nanti Provinsi Riau diprediksi bakal terus mengalami inflasi, namun angkanya masih cukup terkendali yang berada di bawah 3,5 persen," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi di Riau akan terus terjadi hingga akhir tahun 2021. Di antaranya angka kasus Covid-19 di Riau yang terus menurun, serta membaiknya kondisi ekonomi masyarakat, sehingga berdampak terhadap tumbuhnya konsumsi masyarakat. Hal tersebut juga diyakini akan terus berlanjut hingga tahun 2022 mendatang.
- Advertisement -
"Pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2021 juga dipercaya akan tumbuh positif. Kita bisa berkaca pada triwulan kedua tahun 2021, pertumbuhannya sebesar 5 persen pada triwulan ketiga 4 persen. Kita lihat Pemda Riau juga mulai confident atau percaya diri seiring digesanya kegiatan vaksinasi yang terus digencarkan," tuturnya.
Sementara itu, di tahun 2022, perekonomian juga diperkirakan masih akan bergerak positif seiring dengan tumbuhnya perekonomian global. Kondisi ini, kata Tyas, hal yang sama juga akan dialami Riau, di mana salah satu setor penopangnya adalah tingkat konsumsi masyarakat, investasi dan ekspor.(anf)