JAKARTA (RIAPOS.CO) — Pemerintah kembali merombak jajaran direksi perusahaan pelat merah. Kali ini Kementerian BUMN mengangkat Sripeni Inten Cahyani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN. Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, mantan direktur utama anak usaha PLN, Indonesia Power itu merangkap jabatan sebagai direktur pengadaan strategis 1. Keputusan tersebut berlaku mulai 2 Agustus 2019.
"PLN berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di tanah air serta mengejar target ratio elektrifikasi hingga 99 persen," ungkapnya kemarin (2/8).
Sebelum menjadi Direktur Strategis I PLN, Inten adalah Direktur Utama Indonesia Power. Inten Lahir di Pati 7 Oktober 1968, dia menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Diponegoro dan S2 di bidang Manajemen di STM PPM Jakarta serta meraih gelar Profesi Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK).
Sebelum menjabat sebagai Direktur PLN, beliau dipercaya sebagai Direktur Utama Indonesia Power. Inten juga pernah menjabat di berbagai posisi strategis, yakni sebagai Direktur Keuangan Indonesia Power, Eksekutif Utama Bidang Keuangan Indonesia Power yang ditugas karyakan sebagai Senior Spesialis Keuangan Divisi Keuangan Korporat PLN.
Kemudian menjadi Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi Indonesia Power. Mendapat penugasan sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Cogindo Daya Bersama. Selain itu juga Inten aktif di Sekretariat Working Group 1 Generation & Renewable Energi HAPUA (Head of ASEAN Power Utilities, Authorities).
Sementara itu, ada pergeseran yang dilakukan, Djoko Raharjo Abumanan yang sebelumnya menjabat Plt direktur utama PLN menjadi direktur pengadaan strategis 2. Sedangkan jabatan direksi yang lain masih sama alias belum ada perombakan. Di sisi lain, PLN terus berusaha menyelesaikan proyek pembangkit 35 ribu mw. Pekan lalu perseroan tersebut meresmikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati Blok III di Desa Wates, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. PLTGU Grati berkapasitas 450 mw atau setara dengan melistriki 625 ribu KK (kepala keluarga).
Beroperasinya PLTGU Grati akan meningkatkan kapasitas penyediaan listrik untuk Jawa-Bali, khususnya Surabaya Selatan, Paiton, dan Krian. Evakuasi daya yang dihasilkan PLTGU Grati nanti disalurkan melalui jaringan 500 kv masuk ke interkoneksi Jawa-Bali. Proyek dengan nilai investasi Rp 3,61 triliun tersebut menyerap 2.728 tenaga lokal dan 35 tenaga asing pada masa konstruksinya.(vir/c4/oki/int/das)
Laporan: JPG
Editor: Arif Oktafian