JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meninjau progres pembangunan workshop atau pabrik kereta api milik PT Industri Kereta Api (Persero) di Banyuwangi, Jawa Timur. Pembangunan pabrik ini akan mendukung industri kereta api di Tanah Air. Workshop ini akan menjadi pabrik kereta api kedua milik PT INKA.
Saat melakukan peninjauan, Rini mengatakan pembangunan pabrik kereta api milik PT INKA ini sangat penting. Sebab, daya tampung pabrik kereta api di Madiun sudah terlalu padat dan tidak mencukupi. Sedangkan, PT INKA baru saja mendapatkan pesanan gerbong dan lokomotif kereta api dari Laos.
’’Kita juga sudah menawarkan ke Filipina dan Madagaskar. Jadi kita tawarkan ke banyak negara juga. Alhamdulillah kita punya dan ini harus cepat terselesaikan karena memang pesanannya PT INKA sudah menunggu seperti gerbong dan lokomotif kereta makin banyak sehingga di Madiun itu sudah cukup padat dan tidak mencukupi,’’ ujar Rini dalam keterangannya, Rabu (17/7/2019).
Dia menjelaskan, pemilihan lokasi pabrik kereta api di Banyuwangi bukan tanpa alasan. Pabrik kedua ini berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru. Pabrik ini akan dilengkapi testing track sepanjang 4 kilometer (km).
’’Memang pabrik-pabrik kereta yang besar di dunia harus ada test track-nya dan membutuhkan lahan yang besar,’’ katanya.
Pabrik kedua PT INKA (Persero) di Banyuwangi menempati lahan seluas 83,49 hektare. Untuk tahap pertama, pembangunan pabrik ini menelan dana mencapai Rp483 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT INKA membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja dan akan diutamakan dari masyarakat sekitar dalam pengoperasian pabrik kereta api, salah satunya lulusan SMK.
Workshop tersebut nantinya digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi PT INKA (Persero) sebagai satu-satunya manufaktur sarana perkeretaapian di Asia Tenggara. Pabrik ini akan membuat lokomotif dan gerbong yang berorientasikan untuk ekspor ke luar negeri. Hingga saat ini, progres pembangunan pabrik kereta api tahap pertama ini sudah mencapai 20 persen. ’’Kita harapkan tahap pertama pabrik kereta api kedua milik INKA ini bisa selesai pada Agustus 2020,’’ tegasnya.(igmanibrahim)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meninjau progres pembangunan workshop atau pabrik kereta api milik PT Industri Kereta Api (Persero) di Banyuwangi, Jawa Timur. Pembangunan pabrik ini akan mendukung industri kereta api di Tanah Air. Workshop ini akan menjadi pabrik kereta api kedua milik PT INKA.
Saat melakukan peninjauan, Rini mengatakan pembangunan pabrik kereta api milik PT INKA ini sangat penting. Sebab, daya tampung pabrik kereta api di Madiun sudah terlalu padat dan tidak mencukupi. Sedangkan, PT INKA baru saja mendapatkan pesanan gerbong dan lokomotif kereta api dari Laos.
- Advertisement -
’’Kita juga sudah menawarkan ke Filipina dan Madagaskar. Jadi kita tawarkan ke banyak negara juga. Alhamdulillah kita punya dan ini harus cepat terselesaikan karena memang pesanannya PT INKA sudah menunggu seperti gerbong dan lokomotif kereta makin banyak sehingga di Madiun itu sudah cukup padat dan tidak mencukupi,’’ ujar Rini dalam keterangannya, Rabu (17/7/2019).
Dia menjelaskan, pemilihan lokasi pabrik kereta api di Banyuwangi bukan tanpa alasan. Pabrik kedua ini berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru. Pabrik ini akan dilengkapi testing track sepanjang 4 kilometer (km).
- Advertisement -![](https://riaupos.co/wp-content/uploads/2024/11/tanah-kosong-30h-150x150.jpg)
’’Memang pabrik-pabrik kereta yang besar di dunia harus ada test track-nya dan membutuhkan lahan yang besar,’’ katanya.
Pabrik kedua PT INKA (Persero) di Banyuwangi menempati lahan seluas 83,49 hektare. Untuk tahap pertama, pembangunan pabrik ini menelan dana mencapai Rp483 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT INKA membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja dan akan diutamakan dari masyarakat sekitar dalam pengoperasian pabrik kereta api, salah satunya lulusan SMK.
Workshop tersebut nantinya digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi PT INKA (Persero) sebagai satu-satunya manufaktur sarana perkeretaapian di Asia Tenggara. Pabrik ini akan membuat lokomotif dan gerbong yang berorientasikan untuk ekspor ke luar negeri. Hingga saat ini, progres pembangunan pabrik kereta api tahap pertama ini sudah mencapai 20 persen. ’’Kita harapkan tahap pertama pabrik kereta api kedua milik INKA ini bisa selesai pada Agustus 2020,’’ tegasnya.(igmanibrahim)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga