Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Schick dan Holes, Bintang Ceko yang Pulangkan Belanda

LONDON (RIAUPOS.CO) – Republik Ceko menjelaskan bahwa mereka tak mudah diitimidasi. Kemenangan 2-0 atas Belanda di 16 Besar Piala Eropa 2020 (2021), adalah bukti bahwa tim ini punya potensi besar melangkah lebih jauh.

Sejak babak penyisihan grup, Ceko terlihat kuat meski sempat kalah 0-1 dari Inggris di pertandingan terakhir. Namun mereka tetap lolos setelah mengalahkan Kroasia dan Skotlandia.

Banyak dari pencinta sepakbola yang buta dengan latar belakang pemain-pemain yang dibawa oleh pelatih Jaroslav Silhavy. Yang paling dikenal adalah Patrick Schick.

Penyerang Bayer Leverkusen ini dikenal doyan pindah klub dalam waktu tak lama. Setelah keluar dari Sparta Praha, dia kemudian pindah ke FC Bohemian sebelum kemudian terbang ke Sampdoria, AS Roma, RB Leipzig, dan kini di Leverkusen.

Schick langsung membuka mata orang ketika mencetak dua gol ke jala Skotlandia. Salah satu golnya dicetak sangat indah dari setengah lapangan. Golnya ke jala Belanda lewat tendangan first time adalah pisau yang membunuh Belanda setelah sebelumnya dibobol oleh Tomas Holes.

Baca Juga:  Menatap Natal Paling Terjal

Holes membuka kemenangan Ceko dengan gol tandukan memanfaatkan umpan Tomas Kalas. Holes yang bermain sebagai gelandang juga menyediakan assist bagi  Schick yang mencetak gol kedua.

Holes mengintersep bola dari Georginio Wijnaldum dan melakukan akselerasi ke kotak penalti sebelum melepas umpan kepada Schick.

Selain dua kontribusi nyata dalam perubahan angka di papan skor, Holes juga memainkan peran penting di tim Ceko.

Kontribusi ofensifnya ditandai dengan dua tembakan dan satu kali melakukan dribel. Selain itu, pemain klub Slavia Praha itu juga turut membantu pertahanan.

Holes tercatat empat kali melakukan tekel, atau paling banyak di timnas Ceko dalam menghadapi Belanda.

Pemain 28 tahun itu belum pernah tampil penuh dalam laga Euro 2020. Holes bahkan tak bermain di laga pertama Ceko. Holes baru bermain pada matchday kedua.

Holes merupakan salah satu pemain yang belum banyak mendapat kesempatan bermain di timnas Ceko. Sejauh ini Holes baru bermain 12 kali dan mengemas dua gol di seluruh pertandingan internasional.

Baca Juga:  Sabet 15 Emas Porwil, Atlet Pekanbaru Jadi Aset Berharga

Dengan satu gol dan satu assist di laga melawan Belanda, Holes berpeluang kembali menjadi starter dalam pertandingan berikutnya ketika Ceko menghadapi Denmark.

Selain Schick dan Holes, Ceko juga punya dua pemain terbaik yang bermain di West Ham United, yakni bek kanan Vladimir Coufal yang juga kapten tim, dan Tomas Saucek. Perannya sangat vital di tim Ceko saat ini.

Yang menarik dari pemain-pemain Ceko, hampir semua tinggi menjulang. Banyak dari mereka yang tingginya di atas 185 cm, bahkan ada yang lebih 190 cm. Hal ini yang membuat Belanda, salah satunya, sangat kesulitan mengembangkan permainan.

Silhavy memanfaatkan pemain-pemain jangkungnya itu untuk bermain bola-bola udara di babak pertama. Di babak kedua, ketika Matthijs de Ligt dikartu merah wasit, barulah para pemain Ceko menekan pedal gas dengan permainan kombinasi.

Editor: Hary B Koriun/Berbagai Sumber

LONDON (RIAUPOS.CO) – Republik Ceko menjelaskan bahwa mereka tak mudah diitimidasi. Kemenangan 2-0 atas Belanda di 16 Besar Piala Eropa 2020 (2021), adalah bukti bahwa tim ini punya potensi besar melangkah lebih jauh.

Sejak babak penyisihan grup, Ceko terlihat kuat meski sempat kalah 0-1 dari Inggris di pertandingan terakhir. Namun mereka tetap lolos setelah mengalahkan Kroasia dan Skotlandia.

- Advertisement -

Banyak dari pencinta sepakbola yang buta dengan latar belakang pemain-pemain yang dibawa oleh pelatih Jaroslav Silhavy. Yang paling dikenal adalah Patrick Schick.

Penyerang Bayer Leverkusen ini dikenal doyan pindah klub dalam waktu tak lama. Setelah keluar dari Sparta Praha, dia kemudian pindah ke FC Bohemian sebelum kemudian terbang ke Sampdoria, AS Roma, RB Leipzig, dan kini di Leverkusen.

- Advertisement -

Schick langsung membuka mata orang ketika mencetak dua gol ke jala Skotlandia. Salah satu golnya dicetak sangat indah dari setengah lapangan. Golnya ke jala Belanda lewat tendangan first time adalah pisau yang membunuh Belanda setelah sebelumnya dibobol oleh Tomas Holes.

Baca Juga:  Sabet 15 Emas Porwil, Atlet Pekanbaru Jadi Aset Berharga

Holes membuka kemenangan Ceko dengan gol tandukan memanfaatkan umpan Tomas Kalas. Holes yang bermain sebagai gelandang juga menyediakan assist bagi  Schick yang mencetak gol kedua.

Holes mengintersep bola dari Georginio Wijnaldum dan melakukan akselerasi ke kotak penalti sebelum melepas umpan kepada Schick.

Selain dua kontribusi nyata dalam perubahan angka di papan skor, Holes juga memainkan peran penting di tim Ceko.

Kontribusi ofensifnya ditandai dengan dua tembakan dan satu kali melakukan dribel. Selain itu, pemain klub Slavia Praha itu juga turut membantu pertahanan.

Holes tercatat empat kali melakukan tekel, atau paling banyak di timnas Ceko dalam menghadapi Belanda.

Pemain 28 tahun itu belum pernah tampil penuh dalam laga Euro 2020. Holes bahkan tak bermain di laga pertama Ceko. Holes baru bermain pada matchday kedua.

Holes merupakan salah satu pemain yang belum banyak mendapat kesempatan bermain di timnas Ceko. Sejauh ini Holes baru bermain 12 kali dan mengemas dua gol di seluruh pertandingan internasional.

Baca Juga:  Inter Minta Uang Plus Barter untuk Lautaro, Barcelona Masih Trauma

Dengan satu gol dan satu assist di laga melawan Belanda, Holes berpeluang kembali menjadi starter dalam pertandingan berikutnya ketika Ceko menghadapi Denmark.

Selain Schick dan Holes, Ceko juga punya dua pemain terbaik yang bermain di West Ham United, yakni bek kanan Vladimir Coufal yang juga kapten tim, dan Tomas Saucek. Perannya sangat vital di tim Ceko saat ini.

Yang menarik dari pemain-pemain Ceko, hampir semua tinggi menjulang. Banyak dari mereka yang tingginya di atas 185 cm, bahkan ada yang lebih 190 cm. Hal ini yang membuat Belanda, salah satunya, sangat kesulitan mengembangkan permainan.

Silhavy memanfaatkan pemain-pemain jangkungnya itu untuk bermain bola-bola udara di babak pertama. Di babak kedua, ketika Matthijs de Ligt dikartu merah wasit, barulah para pemain Ceko menekan pedal gas dengan permainan kombinasi.

Editor: Hary B Koriun/Berbagai Sumber

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari