JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Untuk menguji seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak bisa dilakukan dengan 3 cara saat ini yakni PCR, tes antigen, hingga Tes Cepat Molekuler (TCM). Keseluruhannya dilakukan dengan mengambil spesimen dari hidung dan tenggorokan (nasofaring).
Namun, penelitian terbaru menyebutkan bahwa tes lewat air liur diyakini lebih efektif.
Dilansir dari Science Times, Selasa (15/6), sebuah studi baru baru-baru ini menemukan tes air liur Covid-19 lebih mudah dan lebih efektif, dan berpotensi lebih akurat dibandingkan dengan tes usap nasofaring. Sebuah artikel yang diunggah di The HealtSite.commenyebutkan, pengujian SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, telah menjadi titik sandungan utama dalam memerangi pandemi.
Berbagai tes telah dikembangkan untuk mendeteksi Covid-19, menggunakan berbagai analisis. Para ilmuwan telah menemukan bahwa tes air liur mungkin lebih efektif.
Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa tes berbasis air liur dapat lebih tepat dalam mengidentifikasi kasus negatif Covid-19, dengan ketidaknyamanan yang jauh lebih sedikit. Dibanding hidung atau tenggorokan yang cenderung lebih sakit.
Para ilmuwan dari Augusta University di Amerika Serikat menemukan bahwa tes air liur bisa lebih efektif untuk tes Covid-19. Tim peneliti mengatakan, langkah pemrosesan sederhana dalam sampel air liur sebelum pengujian bisa meningkatkan tingkat deteksi Covid-19, mengurangi masalah pengujian hidung-tenggorokan, dan membuat pemantauan massal lebih mudah.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa penggunaan alat bernama bead mill homogenizer untuk mengambil sampel air liur sebelum pengujian PR atau RT-PCR real-time menghasilkan sensitivitas yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sampel swab nasofaring atau NPS.
Menurut peneliti utama studi tersebut, Ravindra Kolhe, air liur sebagai jenis sampel untuk tes Covid-19 bisa meningkatkan kepatuhan dari populasi untuk pengujian bersama dengan risiko paparan yang lebih rendah kepada petugas kesehatan selama proses pengumpulan. Menurut laporan Medical Xpress, para peneliti menganalisis 240 sample yang cocok dan pasangan sampel air liur untuk RNA SARS-CoV-2 oleh RT-PCR pada fase awal yang dikenal sebagai protokol U. Penelitian ini sudah dipublikasikan di The Journal of Molecular Diagnostics.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman