Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Sepertiga Pengusaha Indonesia Bangkrut

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus Covid-19 membuat sektor usaha Tanah Air amburadul. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, sepertiga dari 600 pengusaha dipastikan tidak mampu mempertahankan bisnis perusahaannya akibat terpapar pandemi Covid-19.

Kalau memang kondisinya seperti tidak ada perubahan, sepertiga mereka akan tidak bisa bertahan lebih dari 1 tahun," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani secara virtual, Kamis (8/4).

Hariyadi menjelaskan, kondisi tersebut diketahui berdasarkan riset kepada 600 pengusaha yang merupakan anggota Apindo pada awal Januari 2021. Hasil riset tersebut menunjukkan, sebanyak 44 persen pengusaha mengaku penjualannya turun lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19 tahun 2020.

"Di tahun 2021 itu sudah mengecil. Tadinya 44 persen menjadi 24 persen," jelasnya.

Baca Juga:  Saudi Bantah Pertemuan Muhammad bin Salman dengan PM Israel

Hariyadi mengungkapkan, dari hasil riset tersebut, terlihat bahwa kebanyakan pengusaha yang bertahan melakukan berbagai strategi efisiensi, mulai dari biaya operasional, organisasi kepengurusan, hingga tenaga kerja.

"Lalu melakukan penyesuaian terhadap kuantitas dan kualitas, jadi mereka lebih banyak dibiaya," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus Covid-19 membuat sektor usaha Tanah Air amburadul. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, sepertiga dari 600 pengusaha dipastikan tidak mampu mempertahankan bisnis perusahaannya akibat terpapar pandemi Covid-19.

Kalau memang kondisinya seperti tidak ada perubahan, sepertiga mereka akan tidak bisa bertahan lebih dari 1 tahun," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani secara virtual, Kamis (8/4).

- Advertisement -

Hariyadi menjelaskan, kondisi tersebut diketahui berdasarkan riset kepada 600 pengusaha yang merupakan anggota Apindo pada awal Januari 2021. Hasil riset tersebut menunjukkan, sebanyak 44 persen pengusaha mengaku penjualannya turun lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19 tahun 2020.

"Di tahun 2021 itu sudah mengecil. Tadinya 44 persen menjadi 24 persen," jelasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Prabowo Memang Pergi ke Brunei, Tapi...

Hariyadi mengungkapkan, dari hasil riset tersebut, terlihat bahwa kebanyakan pengusaha yang bertahan melakukan berbagai strategi efisiensi, mulai dari biaya operasional, organisasi kepengurusan, hingga tenaga kerja.

"Lalu melakukan penyesuaian terhadap kuantitas dan kualitas, jadi mereka lebih banyak dibiaya," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari