Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Terima Direktur PT Bukit Asam, Bamsoet Apresiasi Hilirisasi Batubara

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah PT Bukit Asam, selaku perusahaan negara yang bergerak di usaha tambang batubara, yang terus memperluas proyek hilirisasi batubara menjadi karbon aktif. Sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 yang merupakan hasil perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

"Bukit Asam menggarap beberapa proyek hilirisasi dengan mengolah batubara menjadi DME briket, dan pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang. Presiden Joko Widodo juga sudah memasukan proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang digagas Bukit Asam menjadi proyek strategis nasional (PSN), melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 November 2020," ujar Bamsoet usai menerima Direktur PT Bukit Asam Arviyan Arifin, di Jakarta, Senin (8/3/2021).

Baca Juga:  Mini GT Terbaru Mengaspal di Indonesia, Dibanderol Kurang Satu Miliar

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam, Tbk dan Air Products and Chemicals Inc telah menandatangani kerjasama Proyek Strategis Nasional (PSN) gasifikasi batubara menjadi dimethyl eter (DME) pada 10 Desember 2020. Diharapkan hasilnya bisa mensubstitusi LPG untuk pengguna rumah tangga.

"Indonesia memiliki deposit batubara sekitar 38 miliar ton. Sementara Bukit Asam memiliki deposit sekitar 3 miliar ton. Demand batubara setiap tahunnya terus berkurang. China pada tahun 2050 menargetkan tidak lagi menggunakan batubara sebagai sumber pembangkit listriknya. Karenanya, proyek gasifikasi batubara merupakan sebuah keniscayaan. Diharapkan hasilnya bisa mengurangi impor LPG yang saat ini mencapai lebih dari 70 persen," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengapresiasi perjalanan PT Bukit Asam yang pada 2 Maret 2021 memasuki usia ke-40 tahun. Pada tahun 2019, Bukit Asam berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp 4,1 triliun. Hingga Kuartal-III 2020, laba bersih yang tercatat mencapai Rp 1,7 triliun dengan pendapatan yang dibukukan mencapai Rp 12,8 triliun.

Baca Juga:  Kawasaki Ninja 250SL Turun Harga

"Bukit Asam juga turut terlibat dalam gotong royong menghadapi pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 sudah memberikan donasi mencapai Rp 25,5 miliar. Antara lain dilakukan dalam bentuk bantuan alat PCR dan renovasi laboratorium rumah sakit senilai Rp 5,09 miliar. Serta bantuan alat kesehatan, bantuan langsung ke masyarakat maupun komunitas, sarana dan prasarana untuk mendukung protokol Kesehatan, sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19, dan lainnya senilai Rp 20 miliar," pungkas Bamsoet.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah PT Bukit Asam, selaku perusahaan negara yang bergerak di usaha tambang batubara, yang terus memperluas proyek hilirisasi batubara menjadi karbon aktif. Sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 yang merupakan hasil perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

"Bukit Asam menggarap beberapa proyek hilirisasi dengan mengolah batubara menjadi DME briket, dan pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang. Presiden Joko Widodo juga sudah memasukan proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang digagas Bukit Asam menjadi proyek strategis nasional (PSN), melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 November 2020," ujar Bamsoet usai menerima Direktur PT Bukit Asam Arviyan Arifin, di Jakarta, Senin (8/3/2021).

- Advertisement -
Baca Juga:  Toyota Raize 1.200cc Sudah Bisa Dipesan

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam, Tbk dan Air Products and Chemicals Inc telah menandatangani kerjasama Proyek Strategis Nasional (PSN) gasifikasi batubara menjadi dimethyl eter (DME) pada 10 Desember 2020. Diharapkan hasilnya bisa mensubstitusi LPG untuk pengguna rumah tangga.

"Indonesia memiliki deposit batubara sekitar 38 miliar ton. Sementara Bukit Asam memiliki deposit sekitar 3 miliar ton. Demand batubara setiap tahunnya terus berkurang. China pada tahun 2050 menargetkan tidak lagi menggunakan batubara sebagai sumber pembangkit listriknya. Karenanya, proyek gasifikasi batubara merupakan sebuah keniscayaan. Diharapkan hasilnya bisa mengurangi impor LPG yang saat ini mencapai lebih dari 70 persen," jelas Bamsoet.

- Advertisement -

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengapresiasi perjalanan PT Bukit Asam yang pada 2 Maret 2021 memasuki usia ke-40 tahun. Pada tahun 2019, Bukit Asam berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp 4,1 triliun. Hingga Kuartal-III 2020, laba bersih yang tercatat mencapai Rp 1,7 triliun dengan pendapatan yang dibukukan mencapai Rp 12,8 triliun.

Baca Juga:  Kabar Baik, Harga TBS Kelapa Sawit Naik Pekan Ini

"Bukit Asam juga turut terlibat dalam gotong royong menghadapi pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 sudah memberikan donasi mencapai Rp 25,5 miliar. Antara lain dilakukan dalam bentuk bantuan alat PCR dan renovasi laboratorium rumah sakit senilai Rp 5,09 miliar. Serta bantuan alat kesehatan, bantuan langsung ke masyarakat maupun komunitas, sarana dan prasarana untuk mendukung protokol Kesehatan, sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19, dan lainnya senilai Rp 20 miliar," pungkas Bamsoet.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari