Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Chelsea Belum Terkalahkan di Tangan Tuchel, Ini Rahasianya

LONDON (RIAUPOS.CO) – Chelsea belum terkalahkan dalam sembilan laga terakhir mereka. Catatan tersebut bukan hanya di Liga Inggris tapi juga termasuk perjalanan The Blues di Liga Champions.

Hal itu mereka rasakan sejak kedatangan pelatih Thomas Tuchel pada akhir Januari kemarin. Meski hanya meraih hasil imbang di laga perdana, Tuchel berhasil menjaga catatan Chelsea yang belum terkalahkan hingga saat ini.

Catatan Impresif itu membawa mereka perlahan naik dan kembali bersaing di papan atas klasemen sementara Liga Inggris 2020-2021. Timo Werner dan rekan-rekan menempati peringkat kelima dengan koleksi 44 poin.

Chelsea hanya terpaut satu poin dari West ham di posisi keempat dan lima angka dari Leicester City di peringkat tiga besar. Pencapaian ini terbilang sangat baik mengingat situasi sulit yang pernah dialami tim London Utara pada awal musim ini.

Baca Juga:  PSPS Kalahkan Persita dalam Laga Menegangkan

Benar, hasil positif Chelsea kali ini diyakini tidak terlepas dari peran pelatih mereka, Thomas Tuchel. Juru taktik asal Jerman itu memang memberikan dampak positif pada performa Chelsea musim ini.

Sejak datang menggantikan Frank Lampard pada Januari kemarin, suasana di ruang ganti Chelsea menjadi lebih baik bersama Tuchel. Eks pelatih Paris Saint-Germain itu rupanya punya metode tersendiri untuk mengembalikan mental para pemain yang sempat terpuruk.

Tuchel pun menyadari dominasi para pemain muda membuat emosi skuad The Blues cenderung tidak stabil.

"Saat saya bahagia, saya dapat memberi tahu mereka bahwa saya senang dengan sikap, penampilan, dan suasana di ruang ganti," ujar Tuchel seperti dilansir Daily Mail.

"Bagi saya, penting juga untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang dapat kita andalkan. Anda tidak menghukum dan menghina dan meneriaki orang-orang di depan kelompok, itu tidak dapat diterima," lanjutnya.

Baca Juga:  Sirkuit Kotor di Tes MotoGP Mandalika, Begini Respons MGPA

"Jika kami memiliki perilaku yang merugikan grup, yang menyebabkan masalah bagi tim di lapangan, kami harus memberi tahu para pemain secara individu," ujarnya lagi.

Sumber: Daily Mail/News/Soccerway
Editor: Hary B Koriun

LONDON (RIAUPOS.CO) – Chelsea belum terkalahkan dalam sembilan laga terakhir mereka. Catatan tersebut bukan hanya di Liga Inggris tapi juga termasuk perjalanan The Blues di Liga Champions.

Hal itu mereka rasakan sejak kedatangan pelatih Thomas Tuchel pada akhir Januari kemarin. Meski hanya meraih hasil imbang di laga perdana, Tuchel berhasil menjaga catatan Chelsea yang belum terkalahkan hingga saat ini.

- Advertisement -

Catatan Impresif itu membawa mereka perlahan naik dan kembali bersaing di papan atas klasemen sementara Liga Inggris 2020-2021. Timo Werner dan rekan-rekan menempati peringkat kelima dengan koleksi 44 poin.

Chelsea hanya terpaut satu poin dari West ham di posisi keempat dan lima angka dari Leicester City di peringkat tiga besar. Pencapaian ini terbilang sangat baik mengingat situasi sulit yang pernah dialami tim London Utara pada awal musim ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pesenam Riau Kembali Raih Emas pada PON XXI Tahun 2024

Benar, hasil positif Chelsea kali ini diyakini tidak terlepas dari peran pelatih mereka, Thomas Tuchel. Juru taktik asal Jerman itu memang memberikan dampak positif pada performa Chelsea musim ini.

Sejak datang menggantikan Frank Lampard pada Januari kemarin, suasana di ruang ganti Chelsea menjadi lebih baik bersama Tuchel. Eks pelatih Paris Saint-Germain itu rupanya punya metode tersendiri untuk mengembalikan mental para pemain yang sempat terpuruk.

Tuchel pun menyadari dominasi para pemain muda membuat emosi skuad The Blues cenderung tidak stabil.

"Saat saya bahagia, saya dapat memberi tahu mereka bahwa saya senang dengan sikap, penampilan, dan suasana di ruang ganti," ujar Tuchel seperti dilansir Daily Mail.

"Bagi saya, penting juga untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang dapat kita andalkan. Anda tidak menghukum dan menghina dan meneriaki orang-orang di depan kelompok, itu tidak dapat diterima," lanjutnya.

Baca Juga:  AS Roma Dekati Empat Besar

"Jika kami memiliki perilaku yang merugikan grup, yang menyebabkan masalah bagi tim di lapangan, kami harus memberi tahu para pemain secara individu," ujarnya lagi.

Sumber: Daily Mail/News/Soccerway
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari