Untuk Daya Saing IKM, Andi Rachman: Pemda dan BPPSI Harus Bersinergi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi II DPR RI Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA mengajak pemerintah daerah terutama kabupaten dan kota untuk bersinergi dengan berbagai instansi vertikal, kementerian dan lembaga yang ada di Riau. Termasuk salah satunya dengan Balai Pengembangan Produk dan Standarisasi Industri (BPPSI) yang berlokasi di Jalan Hang Tuah Ujung No 124, Pekanbaru.

"Balai di bawah Kementerian Perindustrian ini penting bagi daerah yang ingin meningkatkan daya saing industri kecil menengah nya. Karena di balai ini bisa memberikan pendampingan dan berbagai bantuan bagi industri kecil untuk lebih maju lagi," ujar mantan Gubernur Riau ini, Kamis, (25/2/2021). 

- Advertisement -

Andi Rachman menyambangi kantor BPPSI Pekanbaru pada Selasa, (23/2/2021) dalam rangka reses masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021. Memang secara bidang kerja, Kementerian Perindustrian bukan mitra langsung dari Komisi II DPR RI. Tapi ia punya tanggungjawab untuk mengawasi dan meninjau langsung terkait sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai kementerian lembaga vertikal. 

Ia juga ingin melihat pelaksanaan instruksi presiden terkait penyederhanaan eselonisasi jabatan struktural dan diganti dengan fungsional berbasis kompetensi dan keahlian di berbagai kementerian dan pemerintah daerah. 

- Advertisement -

"Hasil kunjungan saya, Alhamdulillah instruksi presiden itu sudah dilaksanakan di BPPSI. Hanya tinggal dua saja jabatan struktural di BPPSI, kepala balai dan Kasubag Tata Usaha nya. Selebihnya sudah jadi fungsional," ungkap Andi Rachman. 

Selain itu, ia menilai masih belum banyak dinas dinas dari pemerintah kabupaten dan kota yang bersinergi dengan BPPSI. Padahal sinergi itu sangat penting demi percepatan peningkatan daya saing industri kecil menengah. Apalagi Riau akan dilewati banyak jalan tol. 

"Saya dapat laporan baru Dinas Perindustrian Rokan Hulu yang sering main ke BPPSI. Makanya industri pengolahan pelepah sawit di sana dapat bantuan mesin. Sebenarnya masih banyak lagi kemudahan dan bantuan dari balai ini untuk daerah. Makanya harus sering sering main ke sini," ajaknya. 

Sementara itu Kepala BPPSI Pekanbaru Fathullah ST, MSc mengungkap kegembiraannya atas kunjungan Andi Rachman. 

"Ini seperti kunjungan bapak kepada anaknya. Karena  atas prakarsa pak Andi yang menginisiasi lahirnya BPPSI di Riau pada November 2017 lalu saat beliau masih gubernur," ujarnya. 

Fathullah kemudian melaporkan berbagai perkembangan BPPSI sejak berdiri di Pekanbaru lebih dari tiga tahun silam. Yang jelas kata Fathullah, BPPSI hadir untuk mengatasi kendala teknologi untuk pengolahan industri kecil menengah di Riau. 

Seperti ada industri pengolahan pelepah sawit di Rohul. Sebelumnya para pelaku usaha ini mengolah pelepah secara manual untuk mendapatkan lidi. Kemudian pihaknya bantu menyediakan mesin sehingga produksi lidi sawitnya meningkat. 

BPPSI juga menyediakan berbagai laboratorium pengujian untuk berbagai produk industri. Mulai dari pengolahan makanan, CPO, logam dan briket arang. 

Pihaknya juga sedang merintis untuk menjadi Lembaga Pengujian Halal. Tentu saja, bila ini dapat segera direalisasikan, bisa mendukung niat Pemerintah Provinsi Riau menjadikan Bumi Lancang Kuning sebagai destinasi wisata halal.

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi II DPR RI Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA mengajak pemerintah daerah terutama kabupaten dan kota untuk bersinergi dengan berbagai instansi vertikal, kementerian dan lembaga yang ada di Riau. Termasuk salah satunya dengan Balai Pengembangan Produk dan Standarisasi Industri (BPPSI) yang berlokasi di Jalan Hang Tuah Ujung No 124, Pekanbaru.

"Balai di bawah Kementerian Perindustrian ini penting bagi daerah yang ingin meningkatkan daya saing industri kecil menengah nya. Karena di balai ini bisa memberikan pendampingan dan berbagai bantuan bagi industri kecil untuk lebih maju lagi," ujar mantan Gubernur Riau ini, Kamis, (25/2/2021). 

Andi Rachman menyambangi kantor BPPSI Pekanbaru pada Selasa, (23/2/2021) dalam rangka reses masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021. Memang secara bidang kerja, Kementerian Perindustrian bukan mitra langsung dari Komisi II DPR RI. Tapi ia punya tanggungjawab untuk mengawasi dan meninjau langsung terkait sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai kementerian lembaga vertikal. 

Ia juga ingin melihat pelaksanaan instruksi presiden terkait penyederhanaan eselonisasi jabatan struktural dan diganti dengan fungsional berbasis kompetensi dan keahlian di berbagai kementerian dan pemerintah daerah. 

"Hasil kunjungan saya, Alhamdulillah instruksi presiden itu sudah dilaksanakan di BPPSI. Hanya tinggal dua saja jabatan struktural di BPPSI, kepala balai dan Kasubag Tata Usaha nya. Selebihnya sudah jadi fungsional," ungkap Andi Rachman. 

Selain itu, ia menilai masih belum banyak dinas dinas dari pemerintah kabupaten dan kota yang bersinergi dengan BPPSI. Padahal sinergi itu sangat penting demi percepatan peningkatan daya saing industri kecil menengah. Apalagi Riau akan dilewati banyak jalan tol. 

"Saya dapat laporan baru Dinas Perindustrian Rokan Hulu yang sering main ke BPPSI. Makanya industri pengolahan pelepah sawit di sana dapat bantuan mesin. Sebenarnya masih banyak lagi kemudahan dan bantuan dari balai ini untuk daerah. Makanya harus sering sering main ke sini," ajaknya. 

Sementara itu Kepala BPPSI Pekanbaru Fathullah ST, MSc mengungkap kegembiraannya atas kunjungan Andi Rachman. 

"Ini seperti kunjungan bapak kepada anaknya. Karena  atas prakarsa pak Andi yang menginisiasi lahirnya BPPSI di Riau pada November 2017 lalu saat beliau masih gubernur," ujarnya. 

Fathullah kemudian melaporkan berbagai perkembangan BPPSI sejak berdiri di Pekanbaru lebih dari tiga tahun silam. Yang jelas kata Fathullah, BPPSI hadir untuk mengatasi kendala teknologi untuk pengolahan industri kecil menengah di Riau. 

Seperti ada industri pengolahan pelepah sawit di Rohul. Sebelumnya para pelaku usaha ini mengolah pelepah secara manual untuk mendapatkan lidi. Kemudian pihaknya bantu menyediakan mesin sehingga produksi lidi sawitnya meningkat. 

BPPSI juga menyediakan berbagai laboratorium pengujian untuk berbagai produk industri. Mulai dari pengolahan makanan, CPO, logam dan briket arang. 

Pihaknya juga sedang merintis untuk menjadi Lembaga Pengujian Halal. Tentu saja, bila ini dapat segera direalisasikan, bisa mendukung niat Pemerintah Provinsi Riau menjadikan Bumi Lancang Kuning sebagai destinasi wisata halal.

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya