Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Waspadai, 7 Makanan Berkolesterol Tinggi

RIAUPOS.CO – Memiliki kadar kolesterol yang tinggi berisiko terhadap berbagai penyakit, dua di antaranya adalah penyakit jantung dan stroke. Agar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, kenali jenis makanan yang diketahui dapat memicu kolesterol tinggidemi kesehatan tubuh yang lebih baik.

Ketahuilah bahwa kolesterol tak melulu jahat. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membentuk struktur sel membran dan proses metabolisme tubuh, meliputi produksi hormon, empedu, dan vitamin D.

Kolesterol diproduksi oleh hati dan juga dibuat oleh kebanyakan sel tubuh. Karena itu, sebenarnya Anda tak butuh tambahan kolesterol dari makanan. Jika Anda gemar mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol secara berlebihan, maka dampaknya bagi tubuh bisa berbahaya.

Daftar makanan yang bisa picu kolesterol tinggi

Supaya kadar kolesterol dalam darah senantiasa terjaga, catat jenis-jenis makanan yang dapat memicu kolesterol tinggi seperti yang dijabarkan di bawah ini.

1. Makanan yang digoreng

Berbagai makanan yang digoreng, apalagi deep-fry, mengandung kolesterol tinggi sehingga harus dihindari. Makanan yang digoreng tinggi kalori dan dapat mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, konsumsi goreng-gorengan terlalu sering telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

2. Makanan cepat saji

Mengonsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Anda yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan pengaturan gula darah.

Baca Juga:  Libur Nataru, Transportasi Udara Diperketat

Waspadai juga makanan kemasan seperti kue kering, mayones, kerupuk, makanan beku, dan sebagainya yang menggunakan lemak trans untuk memperpanjang masa kedaluwarsanya. Bacalah label nutrisi pada kemasan. Cari yang kandungan lemak transnya nihil.

3. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, daging asap, ham, nugget, serta daging olahan lainnya adalah makanan dengan kolesterol tinggi yang harus dibatasi.

Konsumsi daging olahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan angka penyakit jantung dan kanker tertentu, seperti kanker usus besar. Sebuah studi menyatakan, 50 gram daging olahan per hari dikaitkan dengan risiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

4. Makanan penutup

Kue basah maupun kue kering, es krim, dan sajian penutup lainnya (dessert) juga tak sehat karena cenderung tinggi kolesterol, sering ditambahkan banyak gula, lemak, serta kalori yang tidak sehat. Terlalu banyak konsumsi makanan jenis ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan, serta dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah mengaitkan penambahan asupan gula dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan kognitif, dan kanker tertentu. Selain itu, makanan jenis ini sering kali tidak dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.

Baca Juga:  Perempuan Harus Berjuang Lawan Kanker Serviks

5. Seafood
Sebagian jenis makanan laut seperti udang, lobster, hingga caviar juga mengandung kolesterol tinggi. Jika memang ingin mengonsumsinya, jangan sampai berlebihan. Perhatikan juga cara memasaknya. Paling baik adalah direbus atau dikukus, bukan digoreng.

Jika Anda menyukai makanan laut, pilihlah yang mengandung lemak baik seperti omega-3. Ikan salmon, sarden, dan tuna yang tinggi akan omega-3 dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) si kolesterol jahat.

6. Jeroan

Di Indonesia, banyak orang yang menggemari olahan jeroan alias organ dalam seperti otak, usus, babat, hati, dan  sebagainya. Jeroan memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, apalagi sampai berlebihan, karena tingginya kandungan kolesterol (juga purin pemicu asam urat).

Cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan bisa membuat kadar kolesterolnya meroket, sehigga membahayakan kesehatan.

7. Susu dan produk olahannya

Susu sapi, yoghurt, keju, dan es krim merupakan produk yang mengandung banyak lemak jenuh dan banyak orang yang tidak menyadarinya. Agar kadar kolesterol terjaga, beralihlah ke produk yang bebas atau sedikit lemak (2 persen), atau pilih susu skim.(jpnn)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

RIAUPOS.CO – Memiliki kadar kolesterol yang tinggi berisiko terhadap berbagai penyakit, dua di antaranya adalah penyakit jantung dan stroke. Agar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, kenali jenis makanan yang diketahui dapat memicu kolesterol tinggidemi kesehatan tubuh yang lebih baik.

Ketahuilah bahwa kolesterol tak melulu jahat. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membentuk struktur sel membran dan proses metabolisme tubuh, meliputi produksi hormon, empedu, dan vitamin D.

Kolesterol diproduksi oleh hati dan juga dibuat oleh kebanyakan sel tubuh. Karena itu, sebenarnya Anda tak butuh tambahan kolesterol dari makanan. Jika Anda gemar mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol secara berlebihan, maka dampaknya bagi tubuh bisa berbahaya.

- Advertisement -

Daftar makanan yang bisa picu kolesterol tinggi

Supaya kadar kolesterol dalam darah senantiasa terjaga, catat jenis-jenis makanan yang dapat memicu kolesterol tinggi seperti yang dijabarkan di bawah ini.

1. Makanan yang digoreng

- Advertisement -

Berbagai makanan yang digoreng, apalagi deep-fry, mengandung kolesterol tinggi sehingga harus dihindari. Makanan yang digoreng tinggi kalori dan dapat mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, konsumsi goreng-gorengan terlalu sering telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

2. Makanan cepat saji

Mengonsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Anda yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan pengaturan gula darah.

Baca Juga:  Tembus 100 Ribu Kasus Positif Covid-19

Waspadai juga makanan kemasan seperti kue kering, mayones, kerupuk, makanan beku, dan sebagainya yang menggunakan lemak trans untuk memperpanjang masa kedaluwarsanya. Bacalah label nutrisi pada kemasan. Cari yang kandungan lemak transnya nihil.

3. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, daging asap, ham, nugget, serta daging olahan lainnya adalah makanan dengan kolesterol tinggi yang harus dibatasi.

Konsumsi daging olahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan angka penyakit jantung dan kanker tertentu, seperti kanker usus besar. Sebuah studi menyatakan, 50 gram daging olahan per hari dikaitkan dengan risiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

4. Makanan penutup

Kue basah maupun kue kering, es krim, dan sajian penutup lainnya (dessert) juga tak sehat karena cenderung tinggi kolesterol, sering ditambahkan banyak gula, lemak, serta kalori yang tidak sehat. Terlalu banyak konsumsi makanan jenis ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan, serta dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah mengaitkan penambahan asupan gula dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan kognitif, dan kanker tertentu. Selain itu, makanan jenis ini sering kali tidak dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.

Baca Juga:  Kata Moeldoko, Arahan Presiden Jokowi soal Pegawai KPK Sangat Jelas

5. Seafood
Sebagian jenis makanan laut seperti udang, lobster, hingga caviar juga mengandung kolesterol tinggi. Jika memang ingin mengonsumsinya, jangan sampai berlebihan. Perhatikan juga cara memasaknya. Paling baik adalah direbus atau dikukus, bukan digoreng.

Jika Anda menyukai makanan laut, pilihlah yang mengandung lemak baik seperti omega-3. Ikan salmon, sarden, dan tuna yang tinggi akan omega-3 dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) si kolesterol jahat.

6. Jeroan

Di Indonesia, banyak orang yang menggemari olahan jeroan alias organ dalam seperti otak, usus, babat, hati, dan  sebagainya. Jeroan memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, apalagi sampai berlebihan, karena tingginya kandungan kolesterol (juga purin pemicu asam urat).

Cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan bisa membuat kadar kolesterolnya meroket, sehigga membahayakan kesehatan.

7. Susu dan produk olahannya

Susu sapi, yoghurt, keju, dan es krim merupakan produk yang mengandung banyak lemak jenuh dan banyak orang yang tidak menyadarinya. Agar kadar kolesterol terjaga, beralihlah ke produk yang bebas atau sedikit lemak (2 persen), atau pilih susu skim.(jpnn)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari