JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku sudah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, agar menyetop impor garam.
Hal ini disampaikan Luhut usai menghadap Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Saat itu keduanya membahas soal harga garam yang anjlok gara-gara masuknya produk impor saat petambak sedang panen.
’’Jadi sekarang ini saya sarankan presiden eloknya enggak usah ada impor-impor lagi lah. Itu bikin kacau,’’ kata Luhut usai bertemu Jokowi.
Pertimbangan lainnya menurut Luhut, dengan adanya 3.720 hektare lahan tambak yang diperoleh pemerintah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka produksi garam industri nasional akan bertambah menjadi 800.000 ton pada 2021.
’’Jadi sebenarnya kita enggak usah lagi impor-impor,’’ tegas Luhut, sembari memastikan garam yang akan dihasilkan dari Kupang berkadar NaCl tinggi, yakni 98 persen. Sehingga bisa langsung diserap industri.(fat)
Editor: Fopin A Sinaga
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku sudah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, agar menyetop impor garam.
Hal ini disampaikan Luhut usai menghadap Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Saat itu keduanya membahas soal harga garam yang anjlok gara-gara masuknya produk impor saat petambak sedang panen.
’’Jadi sekarang ini saya sarankan presiden eloknya enggak usah ada impor-impor lagi lah. Itu bikin kacau,’’ kata Luhut usai bertemu Jokowi.
Pertimbangan lainnya menurut Luhut, dengan adanya 3.720 hektare lahan tambak yang diperoleh pemerintah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka produksi garam industri nasional akan bertambah menjadi 800.000 ton pada 2021.
- Advertisement -
’’Jadi sebenarnya kita enggak usah lagi impor-impor,’’ tegas Luhut, sembari memastikan garam yang akan dihasilkan dari Kupang berkadar NaCl tinggi, yakni 98 persen. Sehingga bisa langsung diserap industri.(fat)
Editor: Fopin A Sinaga