MALANG (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 15 tenaga medis RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo kini berstatus ODR (orang dalam risiko). Mereka terdiri dari tiga dokter dan 12 perawat.
Penegasan itu disampaikan Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar Kuddah. Dokter Abraar menegaskan, 15 tenaga medis tersebut merupakan tim medis yang menangani balita suspect korona asal Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Posisi mereka sebagai tenaga medis yang menangani pasien suspect corona, membuat mereka ditetapkan sebagai ODR.
Status mereka sebagai ODR akan gugur, jika hasil pemeriksaan pada pasien balita suspect corona hasilnya negatif. Saat ini menurut Abraar, balita suspect corona itu dirujuk ke rumah sakit rujukan di Malang. Nantinya, rumah sakit rujukan ini yang akan menentukan apakah balita tersebut positif ataukah negatif corona.
"Jika hasil pemeriksaan pasien yang dirujuk ke Malang itu negatif, maka otomatis 15 tenaga medis yang masuk kategori ODR gugur dengan sendirinya," terangnya.
Saat ini menurutnya, RSUD memantau 15 tenaga medis yang berstatus ODR itu. Namun, mereka beraktivitas seperti biasa, tidak diisolasi.
"Tidak diisolasi. Ngapain diisolasi? Kan statusnya ODR, bukan PDP (pasien dalam pengawasan)," bebernya.
Yang jelas, tegas Abraar, hal ini jangan sampai malah membuat kepanikan yang berlebihan. Dia mengimbau agar semua meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), makan makanan yang bergizi, istirahat cukup serta mengonsumsi vitamin. Dengan demikian, maka kemungkinan masuknya virus semakin kecil.
Dumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
MALANG (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 15 tenaga medis RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo kini berstatus ODR (orang dalam risiko). Mereka terdiri dari tiga dokter dan 12 perawat.
Penegasan itu disampaikan Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar Kuddah. Dokter Abraar menegaskan, 15 tenaga medis tersebut merupakan tim medis yang menangani balita suspect korona asal Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Posisi mereka sebagai tenaga medis yang menangani pasien suspect corona, membuat mereka ditetapkan sebagai ODR.
- Advertisement -
Status mereka sebagai ODR akan gugur, jika hasil pemeriksaan pada pasien balita suspect corona hasilnya negatif. Saat ini menurut Abraar, balita suspect corona itu dirujuk ke rumah sakit rujukan di Malang. Nantinya, rumah sakit rujukan ini yang akan menentukan apakah balita tersebut positif ataukah negatif corona.
"Jika hasil pemeriksaan pasien yang dirujuk ke Malang itu negatif, maka otomatis 15 tenaga medis yang masuk kategori ODR gugur dengan sendirinya," terangnya.
- Advertisement -
Saat ini menurutnya, RSUD memantau 15 tenaga medis yang berstatus ODR itu. Namun, mereka beraktivitas seperti biasa, tidak diisolasi.
"Tidak diisolasi. Ngapain diisolasi? Kan statusnya ODR, bukan PDP (pasien dalam pengawasan)," bebernya.
Yang jelas, tegas Abraar, hal ini jangan sampai malah membuat kepanikan yang berlebihan. Dia mengimbau agar semua meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), makan makanan yang bergizi, istirahat cukup serta mengonsumsi vitamin. Dengan demikian, maka kemungkinan masuknya virus semakin kecil.
Dumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi