Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Mahasiswa UIN asal Malaysia Suspect

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebuah rumah bulatan di perumahan padat penduduk daerah Panam tampak tertutup pagar. Merupakan kontrakan mahasiswa asal Malaysia yang tengah mengenyam pendidikan di kampus UIN Suska Pekanbaru. Kabar cepat berembus, seorang mahasiswa yang tinggal di rumah tersebut masuk sebagai salah satu pasien suspect Covid-19, Rabu (18/3).

Adalah sebuah perumahan di Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tampan. Warga sekitar dihebohkan dengan adanya dugaan salah seorang mahasiswa UIN Suska asal Malaysia suspect. Saat ini mahasiswa berinisial F (23) tersebut tengah dirawat di rumah sakit di Pekanbaru. Menindaklanjuti informasi tersebut, Riau Pos langsung menuju lokasi perumahan. Setibanya di perumahan tersebut, salah seorang warga setempat bernama Ilham menuturkan, F kabarnya memang baru balik dari kampungnya di Malaysia sejak sepekan lalu. Menyikapi adanya suspect, lalu masyarakat sekitar mengimbau kepada teman-teman satu kos F agar jangan khawatir.

"Saat ini kami terus melakukan upaya pencegahan virus corona. Selain membersihkan tempat kos-kosan mahasiswa Malaysia bersama masyarakat, juga melakukan gotong royong dengan mencuci dan membersihkan karpet musala yang berada di dalam kompleks perumahan," terangnya.

Selanjutnya, salah seorang sahabat dan juga satu kos dengan F bernama Amar menuturkan, rekannya merupakan mahasiswa. Diceritakannya, dia mengalami demam dan sempat sembuh, lalu kembali deman dan batuk. Dan akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh pihak Konsulat Malaysia pada 15 Maret lalu.

Baca Juga:  Pekan Depan Puncak Arus Liburan

"Iya, yang bawa orang Konsulat Malaysia ke rumah sakit. F itu orangnya tidak banyak cerita," katanya.

Dilanjutkan Amar, rekannya tersebut ketika demam dia tidak mau cerita. Awal mulanya, F mengalami demam, batuk, lalu sembuh dan demam batuk lagi. Akhirnya orangtuanya menyuruhnya berobat ke rumah sakit. Amar menjelaskan, ia tinggal bersama F dan 12 mahasiswa lainnya asal Malaysia.  

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait mahasiswanya suspect corona, Rektor UIN Suska Riau Profesor Akhmad Mujahidin tidak memberikan respons. Bahkan ketika dihubungi ia malah menolak panggilan suara WhatsApp. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Konsulat Malaysia terkait berapa jumlah mahasiswa asal Malaysia yang dirawat di rumah sakit.

Tutup Sementara RTH
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil langkah menutup ruang terbuka hijau (RTH), hutan kota dan beberapa lokasi yang biasa jadi pusat keramaian sebagai antisipasi penyebaran pandemi virus corona. Selanjutnya yang juga akan ditutup sementara dalam waktu dekat adalah bioskop dan tempat hiburan malam (THM).

Keputusan ini diambil usai digelar rapat Forkopimda Kota Pekanbaru, Rabu (18/3) sore. Hadir dalam rapat ini selain unsur organisasi perangkat daerah (OPD) terkait jajaran Pemko Pekanbaru, juga ada Kapolresta Pekanbaru, Dandim Pekanbaru, dan Kajari Pekanbaru.

Baca Juga:  Minta Kejelasan Pemerintah Pusat soal Kuota Rumah Subsidi

Dipaparkan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer usai rapat, di Pekanbaru langkah penanggulangan penyebaran Covid-19 secara tim sudah dilakukan sejak Ahad (15/3). Sejak saat itu, unsur forkopimda sudah melakukan berbagai langkah pencegahan dan edukasi bagi masyarakat untuk terhindar dari Covid-19.

Dicontohkan, Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya melakukan bersih-bersih di asrama kepolisian dan tempat-tempat ibadah. Dia juga mengunjungi bandara dan terminal.

"Langkah edukasi disarankan Kapolresta sampai ke bawah ke tingkat polsek," kata M Noer.

Selanjutnya, Kajari Pekanbaru Andi Suharlis memberikan masukan agar seluruh jajaran pemerintah hingga ke tingkat paling bawah menjadi agen untuk memberikan informasi pada masyarakat.

"Ini harus dilakukan bersama. Mulai dari atas hingga ke pemerintahan di bawah, RW dan RT," urainya.

Kondisi terkini di Pekanbaru hingga Rabu (18/3), orang dalam pengawasan (ODP) berada di angka 40 orang, meningkat dari jumlah sebelumnya 26 orang. Hal yang sama terjadi pada status pasien dalam pengawasan (PDP). Di mana hingga Rabu kemarin sudah 12 orang, bertambah dua orang dari sebelumnya.

Diingatkan Sekdako, masyarakat tidak perlu panik menyikapi pandemi Covid-19. Yang patut ditingkatkan adalah kewaspadaan.

"Penyebaran virus ini sangat cepat, siapa saja bisa kena. Mari kita semua peduli, jaga kesehatan diri, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, olahraga," imbaunya.(dof/ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebuah rumah bulatan di perumahan padat penduduk daerah Panam tampak tertutup pagar. Merupakan kontrakan mahasiswa asal Malaysia yang tengah mengenyam pendidikan di kampus UIN Suska Pekanbaru. Kabar cepat berembus, seorang mahasiswa yang tinggal di rumah tersebut masuk sebagai salah satu pasien suspect Covid-19, Rabu (18/3).

Adalah sebuah perumahan di Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tampan. Warga sekitar dihebohkan dengan adanya dugaan salah seorang mahasiswa UIN Suska asal Malaysia suspect. Saat ini mahasiswa berinisial F (23) tersebut tengah dirawat di rumah sakit di Pekanbaru. Menindaklanjuti informasi tersebut, Riau Pos langsung menuju lokasi perumahan. Setibanya di perumahan tersebut, salah seorang warga setempat bernama Ilham menuturkan, F kabarnya memang baru balik dari kampungnya di Malaysia sejak sepekan lalu. Menyikapi adanya suspect, lalu masyarakat sekitar mengimbau kepada teman-teman satu kos F agar jangan khawatir.

- Advertisement -

"Saat ini kami terus melakukan upaya pencegahan virus corona. Selain membersihkan tempat kos-kosan mahasiswa Malaysia bersama masyarakat, juga melakukan gotong royong dengan mencuci dan membersihkan karpet musala yang berada di dalam kompleks perumahan," terangnya.

Selanjutnya, salah seorang sahabat dan juga satu kos dengan F bernama Amar menuturkan, rekannya merupakan mahasiswa. Diceritakannya, dia mengalami demam dan sempat sembuh, lalu kembali deman dan batuk. Dan akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh pihak Konsulat Malaysia pada 15 Maret lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pastikan Pasar Induk Sesuai DED

"Iya, yang bawa orang Konsulat Malaysia ke rumah sakit. F itu orangnya tidak banyak cerita," katanya.

Dilanjutkan Amar, rekannya tersebut ketika demam dia tidak mau cerita. Awal mulanya, F mengalami demam, batuk, lalu sembuh dan demam batuk lagi. Akhirnya orangtuanya menyuruhnya berobat ke rumah sakit. Amar menjelaskan, ia tinggal bersama F dan 12 mahasiswa lainnya asal Malaysia.  

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait mahasiswanya suspect corona, Rektor UIN Suska Riau Profesor Akhmad Mujahidin tidak memberikan respons. Bahkan ketika dihubungi ia malah menolak panggilan suara WhatsApp. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Konsulat Malaysia terkait berapa jumlah mahasiswa asal Malaysia yang dirawat di rumah sakit.

Tutup Sementara RTH
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil langkah menutup ruang terbuka hijau (RTH), hutan kota dan beberapa lokasi yang biasa jadi pusat keramaian sebagai antisipasi penyebaran pandemi virus corona. Selanjutnya yang juga akan ditutup sementara dalam waktu dekat adalah bioskop dan tempat hiburan malam (THM).

Keputusan ini diambil usai digelar rapat Forkopimda Kota Pekanbaru, Rabu (18/3) sore. Hadir dalam rapat ini selain unsur organisasi perangkat daerah (OPD) terkait jajaran Pemko Pekanbaru, juga ada Kapolresta Pekanbaru, Dandim Pekanbaru, dan Kajari Pekanbaru.

Baca Juga:  Kasus Tabrakan Maut Marisa Putri Segera Disidang

Dipaparkan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer usai rapat, di Pekanbaru langkah penanggulangan penyebaran Covid-19 secara tim sudah dilakukan sejak Ahad (15/3). Sejak saat itu, unsur forkopimda sudah melakukan berbagai langkah pencegahan dan edukasi bagi masyarakat untuk terhindar dari Covid-19.

Dicontohkan, Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya melakukan bersih-bersih di asrama kepolisian dan tempat-tempat ibadah. Dia juga mengunjungi bandara dan terminal.

"Langkah edukasi disarankan Kapolresta sampai ke bawah ke tingkat polsek," kata M Noer.

Selanjutnya, Kajari Pekanbaru Andi Suharlis memberikan masukan agar seluruh jajaran pemerintah hingga ke tingkat paling bawah menjadi agen untuk memberikan informasi pada masyarakat.

"Ini harus dilakukan bersama. Mulai dari atas hingga ke pemerintahan di bawah, RW dan RT," urainya.

Kondisi terkini di Pekanbaru hingga Rabu (18/3), orang dalam pengawasan (ODP) berada di angka 40 orang, meningkat dari jumlah sebelumnya 26 orang. Hal yang sama terjadi pada status pasien dalam pengawasan (PDP). Di mana hingga Rabu kemarin sudah 12 orang, bertambah dua orang dari sebelumnya.

Diingatkan Sekdako, masyarakat tidak perlu panik menyikapi pandemi Covid-19. Yang patut ditingkatkan adalah kewaspadaan.

"Penyebaran virus ini sangat cepat, siapa saja bisa kena. Mari kita semua peduli, jaga kesehatan diri, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, olahraga," imbaunya.(dof/ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari