Ratusan peserta meramaikan iven puncak Pekan QRIS Nasional (PQN) 2020 yang diselenggarakan di halaman Bank Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Ahad (15/3). Berseragam baju kaos biru dan putih bertuliskan ‘‘Pekan QRIS Nasional 2020’’, peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Diawali senam zumba yang dipandu lima instruktur. Peserta serentak dan enerjik mengikuti setiap gerakan yang diperagakan para instruktur. Bahkan hingga gerakan pendinginan yang diperagakan instruktur, peserta Pekan QRIS Nasional 2020 masih antusias mengikuti senam zumba.
QRIS Idol menjadi acara kedua yang menampilkan berbakat bernyanyi peserta Pekan QRIS Nasional 2020. Dua juri memilih peserta sebagai juara 1, 2 dan 3 serta favorit. Dilanjutkan pengumuman juara 1, 2, 3 dan favorit lomba Tiktok-an, Merchant Challange, bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga live musik menghadirkan guest star serta door prize.
"Ini puncak dari acara Pekan QRIS Nasional 2020. Kami sudah dua pekan melaksanakan kegiatan ini. Pekan pertama sosialisasi dan edukasi QRIS kepada customer (pelanggan). Untuk kita sebagai pemakai QRIS. Pekan kedua sosialisasi ke merchant (pedagang) agar memakai QRIS. Hari ini puncaknya dan kami tutup dengan QRIS Momen," ujar Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus.
Decymus mengajak customer dan merchant untuk menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) karena UNGGUL. Pertama, QRIS itu UNiversal atau inklusif sehingga dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kemudian menggunakan QRIS itu GampanG, karena transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman.
Selanjutnya, menggunakan QRIS itu Untung, karena satu QR code dapat digunakan oleh semua aplikasi. Yang terakhir, penggunaan QRIS secara Langsung membuat transaksi menjadi cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran. "Sile pakai QRIS. Ayo pakai QRIS," ajaknya.
QRIS adalah standar kode respons cepat (QR code) untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik atau mobile banking yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bersama industri pembayaran, baik bank atau nonbank, yang digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran retail di Indonesia.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi KPw BI Riau Asral Mashuri mengungkapkan, meskipun PQB telah mencapai puncaknya, bukan berarti sosialisasi telah berakhir. Ia menuturkan target kegiatan ini adalah agar masyarakat terbiasa dalam penggunaan QRIS. "PQN hari ini bukan untuk entertainment, tapi bagaimana masyarakat terbiasa dengan QRIS," ucapnya.
Menurut Asral, mengubah mindset masyarakat untuk beralih dari tunai ke nontunai bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, BI akan memantau secara rutin penggunaan QRIS di lapangan oleh para merchant. Selain itu, bagi merchant yang ingin mengajukan QRIS juga cukup mudah. Asral mengatakan, hanya perlu memiliki rekening di bank tertentu dan meminta pengajuan QRIS. "Sangat mudah dan ini tidak bayar. Nanti akan ditanya, QRIS ini untuk apa, bisa untuk usaha dan lain-lain," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk menggunakan QRIS dalam bertransaksi ataupun untuk berinfak ke masjid. "Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang telah memperoleh izin untuk Bank adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, Maybank, Mega, Nabu Bank, Permata, Danamon, Bank Sinarmas, Keb Hana, OCBC NISP dan UOP dan Bank Mandiri Syariah. BPD juga ada yakni BPD Bali, Bank DKI dan Bank Nagari. Sedangkan mon bank ada OVO, Gopay, Telkom, LinkAja, Dana, Paytren, ShopeePay, BluePay dan Transaksi Artha Gemilang," ulasnya.(das)
Laporan: LISMAR SUMIRAT dan MUJAWAROH ANNAFI