Sabtu, 9 November 2024

Wisman Asal Malaysia ke Riau Dikenakan Retribusi

- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia ke Indonesia, khususnya ke Sumatera, termasuk Riau, diperkirakan akan mengalami menurun. Pasalnya negara ini akan mengenakan tarif retribusi terhadap penumpang penerbangan internasional mulai tahun ini.
Dikutip dari www.theedgemarkets.com, aturan ini berdasarkan RUU Retribusi Keberangkatan tahun 2019 yang telah disahkan Dewan Rakyat Malaysia pada 10 April 2019 lalu. Rencananya, pemerintah Malaysia akan mengundangkan aturan retribusi pada Juli 2019 dan mulai berlaku per 1 September 2019.
Melalui aturan ini, penumpang pesawat yang meninggalkan Malaysia akan dikenai retribusi. Besaran retribusi ditentukan oleh negara tujuan (ASEAN dan non-ASEAN) dan kelas penerbangan. Contohnya, bagi penumpang kelas ekonomi dengan tujuan ASEAN akan dikenakan biaya 8 ringgit atau Rp27.310 (kurs Rp3.413), sementara kelas bisnis/first class sebesar 20 ringgit atau Rp68.277. Untuk penerbangan ke negara di luar ASEAN, penumpang kelas ekonomi dikenakan biaya 50 ringgit atau Rp170.693, untuk kelas bisnis/first class sebesar 150 ringgit atau Rp512.080.
Padahal, selama ini kunjungan wisman asal Malaysia sangat mendominasi pariwisata di Sumatera. Sehingga, pariwisata di Sumatera pun cukup bergantung pada kunjungan wisman asal Malaysia. Riau, misalnya, pada 2018 mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisman sebesar 30 persen menjadi 146.935 kunjungan dari 91.484 kunjungan pada 2017. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Riau, wisman yang berkunjung ke daerah ini masih didominasi oleh wisman asal Malaysia.
Selain karena kedekatan jarak geografis, Riau juga digandrungi wisman Malaysia karena memiliki destinasi wisata halal dan adanya kesamaan budaya Melayu. Namun, adanya biaya retribusi Malaysia boleh jadi akan mengurangi jumlah kunjungan ke Riau. Hal ini bisa berdampak pada tidak tercapainya target kunjungan wisman ke Riau.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal mengatakan, hingga saat ini belum ada keluhan dari wisman asal Malaysia yang kerap berkunjung ke Riau. Karena hingga saat ini, masih banyak wisman asal Malaysia yang datang ke Riau yang masuk melalui Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.
‘’Sampai hari ini tak ada masalah atau keluhan, masih lancar-lancar saja. Saya pikir adanya kebijakan itu tidak berdampak signifikan, mengingat tingginya minat wisatawan asal malaysia ke Riau. UntukIndonesia sendiri wismannya masih didominasi wisatawan dari Malaysia,” sebutnya.(sol)
Baca Juga:  Untuk Pengguna iOS, Tokopedia Hadirkan Fitur Belanja Bersama
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia ke Indonesia, khususnya ke Sumatera, termasuk Riau, diperkirakan akan mengalami menurun. Pasalnya negara ini akan mengenakan tarif retribusi terhadap penumpang penerbangan internasional mulai tahun ini.
Dikutip dari www.theedgemarkets.com, aturan ini berdasarkan RUU Retribusi Keberangkatan tahun 2019 yang telah disahkan Dewan Rakyat Malaysia pada 10 April 2019 lalu. Rencananya, pemerintah Malaysia akan mengundangkan aturan retribusi pada Juli 2019 dan mulai berlaku per 1 September 2019.
Melalui aturan ini, penumpang pesawat yang meninggalkan Malaysia akan dikenai retribusi. Besaran retribusi ditentukan oleh negara tujuan (ASEAN dan non-ASEAN) dan kelas penerbangan. Contohnya, bagi penumpang kelas ekonomi dengan tujuan ASEAN akan dikenakan biaya 8 ringgit atau Rp27.310 (kurs Rp3.413), sementara kelas bisnis/first class sebesar 20 ringgit atau Rp68.277. Untuk penerbangan ke negara di luar ASEAN, penumpang kelas ekonomi dikenakan biaya 50 ringgit atau Rp170.693, untuk kelas bisnis/first class sebesar 150 ringgit atau Rp512.080.
Padahal, selama ini kunjungan wisman asal Malaysia sangat mendominasi pariwisata di Sumatera. Sehingga, pariwisata di Sumatera pun cukup bergantung pada kunjungan wisman asal Malaysia. Riau, misalnya, pada 2018 mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisman sebesar 30 persen menjadi 146.935 kunjungan dari 91.484 kunjungan pada 2017. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Riau, wisman yang berkunjung ke daerah ini masih didominasi oleh wisman asal Malaysia.
Selain karena kedekatan jarak geografis, Riau juga digandrungi wisman Malaysia karena memiliki destinasi wisata halal dan adanya kesamaan budaya Melayu. Namun, adanya biaya retribusi Malaysia boleh jadi akan mengurangi jumlah kunjungan ke Riau. Hal ini bisa berdampak pada tidak tercapainya target kunjungan wisman ke Riau.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal mengatakan, hingga saat ini belum ada keluhan dari wisman asal Malaysia yang kerap berkunjung ke Riau. Karena hingga saat ini, masih banyak wisman asal Malaysia yang datang ke Riau yang masuk melalui Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.
‘’Sampai hari ini tak ada masalah atau keluhan, masih lancar-lancar saja. Saya pikir adanya kebijakan itu tidak berdampak signifikan, mengingat tingginya minat wisatawan asal malaysia ke Riau. UntukIndonesia sendiri wismannya masih didominasi wisatawan dari Malaysia,” sebutnya.(sol)
Baca Juga:  Paslon Sukawan Laporkan Dugaan Politik Uang Jelang PSU di Rohul
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari