GHAZNI (RIAUPOS.CO) – Sebuah bom becak meledak dalam upacara pembacaan Alquran di Afghanistan Tengah, Jumat (18/12/2020). Akibatnya, 15 warga sipil tewas, termasuk 11 anak-anak di antaranya.
Informasi awal yang dihimpun Reuters menunjukkan, bahan peledak dipasang pada sebuah bajaj di salah satu distrik di Provinsi Ghazni. Selain menewaskan belasan orang, bom itu juga menyebabkan sejumlah korban luka.
“Sedikitnya 20 orang terluka,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, Jumat (18/12/2020).
Afghanistan terus dilanda kekerasan, bahkan sejak pemerintah dan kelompok pemberontak Taliban mengadakan beberapa kali pertemuan sejak September lalu untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 19 tahun di antara kedua belah pihak.
Negara-negara Barat pun kini telah mulai menarik pasukan mereka dari negara itu dalam jumlah signifikan.
“Sebagian besar korban dalam serangan hari ini masih berusia di bawah 18 tahun,” kata Juru Bicara Gubernur Provinsi Ghazni, Wahidullah Jumazada.
Pembunuhan dengan teror bom magnet yang ditempatkan di bawah kendaraan membuat para pejabat, aktivis, dan jurnalis Afghanistan ketakutan. Mereka umumnya menyalahkan Taliban atas berbagai serangan itu.
Sedikitnya 10 pejabat pemerintah dan pembantunya telah terbunuh oleh bom dalam beberapa pekan terakhir. Kebanyakan korban tewas di Ibu Kota Kabul.
Sumber: Reuters/Russian News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
GHAZNI (RIAUPOS.CO) – Sebuah bom becak meledak dalam upacara pembacaan Alquran di Afghanistan Tengah, Jumat (18/12/2020). Akibatnya, 15 warga sipil tewas, termasuk 11 anak-anak di antaranya.
Informasi awal yang dihimpun Reuters menunjukkan, bahan peledak dipasang pada sebuah bajaj di salah satu distrik di Provinsi Ghazni. Selain menewaskan belasan orang, bom itu juga menyebabkan sejumlah korban luka.
- Advertisement -
“Sedikitnya 20 orang terluka,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, Jumat (18/12/2020).
Afghanistan terus dilanda kekerasan, bahkan sejak pemerintah dan kelompok pemberontak Taliban mengadakan beberapa kali pertemuan sejak September lalu untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 19 tahun di antara kedua belah pihak.
- Advertisement -
Negara-negara Barat pun kini telah mulai menarik pasukan mereka dari negara itu dalam jumlah signifikan.
“Sebagian besar korban dalam serangan hari ini masih berusia di bawah 18 tahun,” kata Juru Bicara Gubernur Provinsi Ghazni, Wahidullah Jumazada.
Pembunuhan dengan teror bom magnet yang ditempatkan di bawah kendaraan membuat para pejabat, aktivis, dan jurnalis Afghanistan ketakutan. Mereka umumnya menyalahkan Taliban atas berbagai serangan itu.
Sedikitnya 10 pejabat pemerintah dan pembantunya telah terbunuh oleh bom dalam beberapa pekan terakhir. Kebanyakan korban tewas di Ibu Kota Kabul.
Sumber: Reuters/Russian News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun