Kamis, 19 September 2024

Gubri Dipindahkan ke RSUD, Mohon Doa Masyarakat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kini menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad. Ini artinya sudah memasuki hari ke-13 per Ahad (13/12) pasca dinyatakan positif Covid-19 sejak Selasa (1/12).

Juru Bicara Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, perpindahan perawatan tersebut merupakan permintaan dari Gubri sendiri. Bukan karena Gubri memerlukan perawatan khusus.

“Jadi Pak Gubernur langsung yang meminta dipindahkan ke RSUD Arifin Achmad. Ada beberapa faktor dan pertimbangan tentunya, hingga akhirnya Pak Gubernur meminta dipindahkan ke RSUD,” kata dr Yovi saat konferensi pers, Ahad (13/12).

Saat ditanyakan terkait informasi bahwa Gubri sempat dirawat di ruang ICU, karena kondisinya memburuk, Indra Yovi menegaskan kondisi Gubri stabil dan dirawat di ruang perawatan pasien Covid-19 seperti pasien lainnya.

- Advertisement -

“Kondisi Pak Gubernur stabil. Komunikasi juga masih bagus, tidak ada demam. Tidak betul kalau ada informasi sampai dirawat di ICU. Beliau juga berpesan kepada saya untuk menyampaikan kepada masyarakat Riau, untuk mendoakannya semoga beliau diberikan kesembuhan sehingga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” sebutnya.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi gubernur, kondisi istri gubernur juga terpantau stabil. Yang bersangkutan saat ini sudah menjalani perawatan pada hari ke-14 dan sedang menunggu hasil swab hingga dinyatakan negatif, baru diperbolehkan untuk pulang.

- Advertisement -
Baca Juga:  14 Orang Lakukan Sanggahan Pengumuman Kelulusan PPPK

“Pak Gubernur dan istri sudah empat kali menjalani tes swab, dan saat ini masih menunggu hasil swab yang keempat,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Indra Yovi juga menyampaikan bahwa jika melihat tren penambahan kasus harian sekarang ini, hingga akhir tahun pihaknya memprediksi angka jumlah pasien positif di Riau bisa mencapai 25 ribu kasus. Untuk itu, pihaknya mengingatkan masyarakat terus waspada.

“Jika masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan, maka hingga akhir tahun diprediksi pasien positif di Riau bisa mencapai 25 ribu. Karenanya, mari terus jalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan,” imbaunya.

Ahli epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, pascapilkada dan menjelang libur Natal dan tahun baru, pihaknya menyarankan agar sebaiknya dilakukan tes yang lebih masif. Hal ini mengingat 80 persen kasus tidak bergejala dan untuk mendiagnosa hanya dengan tes antigen (PCR) dan isolasi adalah upaya memutus rantai penularan. 

“Di samping itu contact tracing harus ditingkatkan. Dengan meningkatnya fasilitas PCR kita, maka semua kontak erat harus di tes baik bergejala maupun tidak bergejala. Kalau yang tidak bergejala tidak di tes, bagaimana bisa diisolasi. Saya kira daerah boleh membuat kebijakan sendiri tentang ini,” katanya.

Baca Juga:  Restorasi Gambut Minimalisir Karhutla

Lebih lanjut dikatakannya, memang jika dilakukan tes secara masif, pada tahap awal bisa terjadi peningkatan kasus, namun sifatnya sementara saja, kemudian akan menurun. Hal tersebut lebih bagus karena bisa mengetahui siapa yang terinfeksi lebih cepat.

“Risikonya memang akan terjadi peningkatan jumlah pasien positif, namun hal ini lebih baik daripada tidak diketahui sehingga dapat terus menyebarkan kepada orang lain,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan terdapat penambahan 181 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (13/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini sebanyak 22.312 orang.

“Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 154 orang. Sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 19.960 orang. Untuk kabar dukanya, terdapat penambahan tiga pasien yang meninggal dunia, total yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 510 orang,” paparnya.(sol)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kini menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad. Ini artinya sudah memasuki hari ke-13 per Ahad (13/12) pasca dinyatakan positif Covid-19 sejak Selasa (1/12).

Juru Bicara Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, perpindahan perawatan tersebut merupakan permintaan dari Gubri sendiri. Bukan karena Gubri memerlukan perawatan khusus.

“Jadi Pak Gubernur langsung yang meminta dipindahkan ke RSUD Arifin Achmad. Ada beberapa faktor dan pertimbangan tentunya, hingga akhirnya Pak Gubernur meminta dipindahkan ke RSUD,” kata dr Yovi saat konferensi pers, Ahad (13/12).

Saat ditanyakan terkait informasi bahwa Gubri sempat dirawat di ruang ICU, karena kondisinya memburuk, Indra Yovi menegaskan kondisi Gubri stabil dan dirawat di ruang perawatan pasien Covid-19 seperti pasien lainnya.

“Kondisi Pak Gubernur stabil. Komunikasi juga masih bagus, tidak ada demam. Tidak betul kalau ada informasi sampai dirawat di ICU. Beliau juga berpesan kepada saya untuk menyampaikan kepada masyarakat Riau, untuk mendoakannya semoga beliau diberikan kesembuhan sehingga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” sebutnya.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi gubernur, kondisi istri gubernur juga terpantau stabil. Yang bersangkutan saat ini sudah menjalani perawatan pada hari ke-14 dan sedang menunggu hasil swab hingga dinyatakan negatif, baru diperbolehkan untuk pulang.

Baca Juga:  Perkuat Sinergisitas TNI AU-Polri

“Pak Gubernur dan istri sudah empat kali menjalani tes swab, dan saat ini masih menunggu hasil swab yang keempat,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Indra Yovi juga menyampaikan bahwa jika melihat tren penambahan kasus harian sekarang ini, hingga akhir tahun pihaknya memprediksi angka jumlah pasien positif di Riau bisa mencapai 25 ribu kasus. Untuk itu, pihaknya mengingatkan masyarakat terus waspada.

“Jika masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan, maka hingga akhir tahun diprediksi pasien positif di Riau bisa mencapai 25 ribu. Karenanya, mari terus jalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan,” imbaunya.

Ahli epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, pascapilkada dan menjelang libur Natal dan tahun baru, pihaknya menyarankan agar sebaiknya dilakukan tes yang lebih masif. Hal ini mengingat 80 persen kasus tidak bergejala dan untuk mendiagnosa hanya dengan tes antigen (PCR) dan isolasi adalah upaya memutus rantai penularan. 

“Di samping itu contact tracing harus ditingkatkan. Dengan meningkatnya fasilitas PCR kita, maka semua kontak erat harus di tes baik bergejala maupun tidak bergejala. Kalau yang tidak bergejala tidak di tes, bagaimana bisa diisolasi. Saya kira daerah boleh membuat kebijakan sendiri tentang ini,” katanya.

Baca Juga:  Warga Rentan Miskin Dibantu Pemprov

Lebih lanjut dikatakannya, memang jika dilakukan tes secara masif, pada tahap awal bisa terjadi peningkatan kasus, namun sifatnya sementara saja, kemudian akan menurun. Hal tersebut lebih bagus karena bisa mengetahui siapa yang terinfeksi lebih cepat.

“Risikonya memang akan terjadi peningkatan jumlah pasien positif, namun hal ini lebih baik daripada tidak diketahui sehingga dapat terus menyebarkan kepada orang lain,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan terdapat penambahan 181 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (13/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini sebanyak 22.312 orang.

“Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 154 orang. Sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 19.960 orang. Untuk kabar dukanya, terdapat penambahan tiga pasien yang meninggal dunia, total yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 510 orang,” paparnya.(sol)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari