Kamis, 19 September 2024

Sri Mulyani Sebut Korupsi Seperti Virus

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perilaku korupsi pada pejabat pemerintahan dapat menular seperti virus. Bahkan, menurutnya, tindakan korupsi sama bahayanya dengan pandemi Covid-19 yang dapat membahayakan dan merusak institusi pemerintahan.

"Virus korupsi virus yang mengkompromikan integritas. Sama seperti pandemi, bisa menular dan bisa membahayakan institusi," ujarnya dalam webinar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020, Kamis (10/12).

Sri Mulyani mengingatkan pada jajarannya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus terus waspada dan terus meningkatkan integritas karena rentan terhadap resiko korupsi. Sebab, integritasnya sangat dibutuhkan dan beragam tantangannya.

Selain itu, manajemen risiko harus terus ditingkatkan. Sebab, semakin tinggi risiko kesempatan dalam melakukan tindakan korupsi atau godaan, maka sistem pengendali internalnya harus makin tinggi.

- Advertisement -
Baca Juga:  4 Kondisi Ini Wajib Izin Dokter Sebelum Anak Divaksin Covid-19

"Karena jabatan kita berbeda-beda. Ada yang langsung berhubungan dengan yang lain, apakah uang, apakah memberikan fasilitas, apakah dia memberikan kebijakan yang favourable," tuturnya.

Sri Mulyani mengaku, tantangan bagi para pejabat negara semakin besar di tengah pandemi ini. Karena, pemerintah dipaksa melakukan penanganan pandemi di masyarakat dengan cepat, sehingga data yang diperlukan pun tak sempurna. Hal itu memicu peluang korupsi semakin lebar.

- Advertisement -

"Orang melakukan tindakan korupsi atau bahkan menggunakan kelemahan atau ketidaksempurnaan sistem untuk kepentingan pribadi," ungkapnya.

Sri Mulyani meminta semua pejabat terutama di Kemenkeu untuk mengutamakan insting dalam situasi krisis, sehingga pada melaksanakan tugasnya akan terus mengutamakan kepentingan masyarakat. Meskipun, ia mengaku masih banyak upaya yang dilakukan pemerintah yang belum sempurna, namun hal itu harus terus diperbaiki.

Baca Juga:  Pemkab Janjikan Pembangunan Turap

"Di sinilah ujian integritas jadi sangat penting. Di sinilah ujian terhadap ikhtiar kita untuk membangun pengendalian internal. Dan kita harus betul-betul mengakui upaya kita masih jauh dari sempurna dan masih harus ditingkatkan," tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perilaku korupsi pada pejabat pemerintahan dapat menular seperti virus. Bahkan, menurutnya, tindakan korupsi sama bahayanya dengan pandemi Covid-19 yang dapat membahayakan dan merusak institusi pemerintahan.

"Virus korupsi virus yang mengkompromikan integritas. Sama seperti pandemi, bisa menular dan bisa membahayakan institusi," ujarnya dalam webinar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020, Kamis (10/12).

Sri Mulyani mengingatkan pada jajarannya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus terus waspada dan terus meningkatkan integritas karena rentan terhadap resiko korupsi. Sebab, integritasnya sangat dibutuhkan dan beragam tantangannya.

Selain itu, manajemen risiko harus terus ditingkatkan. Sebab, semakin tinggi risiko kesempatan dalam melakukan tindakan korupsi atau godaan, maka sistem pengendali internalnya harus makin tinggi.

Baca Juga:  Ramai-ramai Mengungsi ke Sumbar

"Karena jabatan kita berbeda-beda. Ada yang langsung berhubungan dengan yang lain, apakah uang, apakah memberikan fasilitas, apakah dia memberikan kebijakan yang favourable," tuturnya.

Sri Mulyani mengaku, tantangan bagi para pejabat negara semakin besar di tengah pandemi ini. Karena, pemerintah dipaksa melakukan penanganan pandemi di masyarakat dengan cepat, sehingga data yang diperlukan pun tak sempurna. Hal itu memicu peluang korupsi semakin lebar.

"Orang melakukan tindakan korupsi atau bahkan menggunakan kelemahan atau ketidaksempurnaan sistem untuk kepentingan pribadi," ungkapnya.

Sri Mulyani meminta semua pejabat terutama di Kemenkeu untuk mengutamakan insting dalam situasi krisis, sehingga pada melaksanakan tugasnya akan terus mengutamakan kepentingan masyarakat. Meskipun, ia mengaku masih banyak upaya yang dilakukan pemerintah yang belum sempurna, namun hal itu harus terus diperbaiki.

Baca Juga:  Catut Nama Menlu dan Pejabat Negara, 4 Napi Raup Untung Rp332 Juta

"Di sinilah ujian integritas jadi sangat penting. Di sinilah ujian terhadap ikhtiar kita untuk membangun pengendalian internal. Dan kita harus betul-betul mengakui upaya kita masih jauh dari sempurna dan masih harus ditingkatkan," tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari