PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASH) Indragiri Rokan melaksanakan berbagai program kerja dengan melibatkan masyarakat di tingkat tapak.
BPDASHL Indragiri Rokan yang memiliki jangkauan tugas meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat, melaksanakan program kerja diantaranya yaitu Kebun Bibit Desa (KBD), Kebun Bibit Rakyat (KBR), persemaian, Program Padat Karya Mangrove (PPKM), Konservasi Tanah Air (KTA), dan bibit produktif.
Berbagai respon positif disampaikan masyarakat atas program kerja BPDASHL Indragiri Rokan KLHK. Seperti misalnya yang dirasakan masyarakat tujuh kampung di Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak. Dengan pendampingan dari BPDASHL Indragiri Rokan, kelompok masyarakat mampu menghasilkan bibit tanaman hutan dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebanyak 280.000 batang yang dibagikan gratis ke masyarakat.
''Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya. Harapan kami nantinya dari hasil kegiatan KBD ini, dapat menjadi ikon baru untuk Kecamatan Lubuk Dalam dan akan ada one village one product,'' kata Camat Lubuk Dalam, Andi Putra.
Begitu pula yang disampaikan Suci Handayani (41), Ketua KBD Perempuan Wana Lestari. Kelompok beranggotakan 26 orang dan semuanya perempuan ini mendapatkan program KBD dari BPDASHL Indragiri Rokan, KLHK.
''Kami para perempuan peduli lingkungan. Dengan adanya KBD ini, para anggota yang biasanya cuma jadi ibu rumah tangga, sekarang bisa mendapatkan pemasukan harian atau mingguan. Program KBD ini sangat terasa sekali manfaatnya,'' kata Suci.
Sementara itu salah satu penerima Program Padat Karya Mangrove (PPKM), mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya PKPM. Pihaknya melaksanakan penanaman PPKM sebanyak 19.800 bibit dengan jumlah lahan seluas 6 hektare.
PKPM juga diapresiasi Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi yang ikut hadir menanam mangrove kelompok budidaya Padat Jaya di Desa Muntai Barat.
"Kegiatan seperti ini tidak bisa kita laksanakan sendiri harus dibangun sinergi dan kolaborasi, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan. Program ini juga sesuai dengan Visi Misi Gubri dan Wagubri yakni Riau Hijau, dan kita pastikan program ini akan terlaksana dengan sebaik-baiknya. Ini adalah kedaulatan rakyat, mundur satu meter pantai kita maka semakin mundur juga kedaulatan negara kita," tegas Abdi.
PPM Mangrove 2020 di Provinsi Riau dilaksanakan dengan luas mencapai 692 ribu ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha), Kabupaten Bengkalis (319 ha), Kepulauan Meranti (55 ha), dan Inhil (285 ha).
KLHK telah memperluas cakupan kegiatan PPKM seluas 15.000 ha di 34 provinsi. PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.
''Keseluruhan program menggandeng masyarakat sebagai mitra. Berbagai program ini dapat menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ekonomi pada banyak masyarakat, terutama di masa pandemi. Semua program ini untuk mendukung PEN dan pemulihan lingkungan di daerah,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir Tri Esti Indrarwati.
Editor: Hary B Koriun