PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2021 diprediksi mencapai Rp2,6 triliun dan program kesehatan menjadi prioritas.
Pj Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan, jumlah APBD tahun 2021 diperkirakan mengalami penurunan akibat pandemi covid-19.
Ada pengaruh dari beberapa sektor pendapatan asli daerah (PAD) di Pemko Pekanbaru dampak pendemi covid-19 ini.
"Tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Berkisar diangka Rp2,6 triliun," kata Jamil, Rabu (18/11).
Jumlah itu diperkirakan dari evaluasi yang dilakukan Pemko Pekanbaru dari pendapatan daerah untuk tahun 2021. Sektor ekonomi ditengah masyarakat masih berpengaruh terhadap pandemi covid-19.
Jamil menyebut, penanganan kesehatan menjadi prioritas pada APBD Kota Pekanbaru tahun 2021 mendatang. Bidang kesehatan menjadi perhatian karena pandemi covid-19 hingga saat ini masih melanda.
"Bidang kesehatan lebih kita utamakan, apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Masi kita utamakan untuk penanganan covid," terangnya.
Menurutnya, anggaran untuk penanganan covid-19 masuk dalam anggaran kesehatan pada APBD. Ia menyebut bahwa anggaran itu tidak secara khusus untuk penanganan covid-19 seperti pada tahun 2020 ini.
Dimana pada tahun 2020 ini ada anggaran penanganan covid-19 yang dipersiapkan Pemko Pekanbaru mencapai Rp115 miliar, yang bersumber dari APBD tahun 2020. Sejumlah anggaran mengalami pergeseran untuk anggaran penanganan covid.
"Kita tetap menganggarkan, namanya anggaran kesehatan," ungkapnya.
Jamil menyebut anggaran dalam APBD tidak cuma untuk porsi dan fokus pada bidang kesehatan. Tapi juga fokus untuk pengembangan bidang pendidikan.
"Jadi kaitannya, pendidikan juga kita perkuat di masa pandemi ini. Maka tahun 2021 kita perkuat bidang pendidikan," tutup Jamil.(hen)