PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi mengharapkan pasangan usia subur (PUS) dapat menunda kehamilan di masa pandemi Covid-19. Pasalnya kehamilan akan berpengaruh pada kondisi si ibu maupun pada janinnya.
"Dalam mengatur angka kelahiran kita juga harus memperhatikan segi kualitas dan kesehatan si ibu maupun janinnya, karena upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul, dimulai sejak awal fase kehidupannya, agar besarnya pertumbuhan penduduk bisa sejalan dengan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni," kata Gubri saat membuka Pencanangan Kesatuan Gerak PKK tingkat Provinsi Riau melaui virtual di Gedung Serindit, Gubernuran, Selasa (17/11).
Disebutkan Gubri, berdasarkan hasil survei demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 total fertility rate atau angka kelahiran total di Provinsi Riau stagnan di angka 2,9. Artinya rata rata pasangan subur di Provinsi Riau memiliki anak 3 orang, lebih tinggi dari angka kelahiran total secara nasional pada angka 2,4.
"Untuk itu pengendalian kelahiran masih menjadi perhatian pemerintah kita, apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19," ujar Gubri.
Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Riau Ade Hartati, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mahdalena Wati Yulia MSi, Keetua TP PKK Riau Misnarni Syamsuar, forkopimda dan undangan lainnya.
Selain itu, Gubri juga menyatakan, salah satu upaya mewujudkan SDM yang berkualitas, yaitu melalui program pembangunan keluarga, yang telah ditetapkan sebagai proyek prioritas nasional, yang salah satunya ditugaskan BKKBN.
Di mana untuk melaksanakannya yaitu meningkatkan pengetahuan keluarga yang memiliki Baduta (anak usia di bawah 2 tahun) melalui pola pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan, dalam pencegahan stunting dengan memperhatikan asupan gizi yang cukup.
Dimulai pada 270 hari di dalam kandungan dan 730 setelah melahirkan sampai umur 2 tahun. Periode ini merupakan periode emas dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
"Kami juga mengingatkan di Provinsi Riau sudah terbentuk 138 kampung keluarga berkualitas yang tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Kampung Keluarga Berkualitas merupakan kegiatan Instruksi Presiden yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung, atau yang setara melalui Program Bangga Kencana serta pembangunan sektor terkait lainnya, dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas," ujarnya.
Secara khusus, Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan peran serta pemerintah daerah, lembaga non pemerintah, dan swasta dalam memfasilitasi, melakukan pendampingan, dan pembinaan kepada masyarakat agar turut berperan serta aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai indikator, baik dari Bidang Pengendalian Penduduk dan KB maupun indikator lintas sektor.
Dalam acara tersebut, Gubri melantik Perkumpulan Kepala Dinas Bangga Kencana Provinsi Riau yang diketua Kadis Dalduk KB Prkanbaru M Amin.
Sementara itu, Kaper BKKBN Riau Mahdalena Wati Yulia mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah oleh kader dan mobil penerangan selalu mengimbau kepada masyarakat, terutama PUS untuk menunda kehamilan. Karena kalau si ibu tadi rentan, dimana kalau lemah cepat terpapar Covid-19.
"Jadi kita terap melakukan sosialisai ke media, pelayanan door to door setiap hari bekerja ssma degan mitra," kata Mardaena.(eca)