Harapan dunia akan vaksin Covid-19 yang manjur mulai mendekati kenyataan. Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech dan perusahaan farmasi AS, Pfizer, telah menunjukkan hasil yang positif. Vaksin yang mereka temukan menunjukkan hasil yang manjur hingga 90 persen.
Laporan: Jawapos.com
Pasangan suami istri Profesor Ugur Sahin, dan Oezlem Tuereci, merupakan sosok di balik penelitian vaksin tersebut. Dilansir dari Malaysia Post, Senin (16/11), mereka adalah pasangan Muslim dari Turki. Mereka membentuk ‘tim impian’ yang memberi dunia harapan nyata untuk vaksin Covid-19.
Lahir di Turki, dan dibesarkan di Jerman, Profesor Sahin dari keluarga imigran yang bekerja di pabrik Ford. Dia kemudian menjadi dokter dengan spesialisasi imunoterapi.
Istrinya, Oezlem Tuereci, 53, adalah anggota dewan BioNTech. Dia juga putri seorang dokter Turki yang juga bermigrasi ke Jerman.
Mereka menikah pada 2002, ketika Prof Sahin bekerja di University Medical Center Mainz. Bahkan pada hari pernikahan mereka, Prof Sahin menghabiskan beberapa waktu di lab, dan hingga saat ini dia terus mengajar di universitas.
Peneliti Terkaya
BioNTech dan mitranya di AS, Pfizer mengumumkan bahwa vaksin mereka dapat mencegah lebih dari 90 persen orang tertular Covid-19. Hasil positif terlihat menurut hasil awal dari uji coba tahap 3 terhadap 40 ribu orang.
Pada 2001, Prof Sahin dan istrinya mendirikan Ganymed Pharmaceuticals, yang mengembangkan obat untuk mengobati kanker menggunakan antibodi monoklonal. Setelah beberapa tahun, mereka juga mendirikan BioNTech, ingin menggunakan teknologi yang lebih luas, termasuk messenger RNA, untuk mengobati kanker.
Perusahaan tersebut mengumpulkan ratusan juta dolar dan sekarang memiliki lebih dari 1.800 orang staf, kebanyakan ilmuwan. Dikatakan bahwa BioNTech, perusahaan milik pasangan tersebut bernilai lebih dari USD 21 miliar di pasar saham Jerman. Karena itu, kesuksesan mereka membuat mereka sebagai salah satu orang yang terkaya di Jerman.
Kedua miliarder itu rendah hati dan menjalani kehidupan sederhana meskipun termasuk di antara 100 orang terkaya di Jerman. Mereka tinggal bersama putri yang kini beranjak remaja dan mereka masih memilih naik sepeda ke tempat kerja.
“Sahin adalah individu yang sangat unik,” kata Kepala Eksekutif Pfizer, Bourla dalam wawancara bulan lalu.
“Dia hanya peduli pada sains. Membahas bisnis bukanlah secangkir tehnya. Dia sama sekali tidak menyukainya. Dia seorang ilmuwan dan orang yang memiliki prinsip. Saya percaya mereka 100 persen,” tutupnya.
Editor: E Sulaiman