Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pemerintah Pantau Pusat Keramaian

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah bakal memantau ketat pusat-pusat keramaian seperti ruang publik, tempat hiburan, ibadah, makan, perbelanjaan serta pariwisata. Ini terkait cuti bersama dan libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat maupun institusi pengelola tempat pada protokol kesehatan. Laporan akan diteruskan oleh petugas di lapangan ke dashboard Satgas Covid-19 melalui aplikasi monitoring perubahan perilaku.   

Ketua Bidang Data dan TI Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan pihaknya ingin melihat terutama pada titik-titik kerumunan. “Karena potensi penularan disana juga sangat tinggi ada banyak orang berkumpul," kata Dewi, Kamis (29/12).

Dewi menjelaskan,  dengan aplikasi ini, petugas di lapangan akan menginput data berdasarakan apa yang dia lihat pada pusat-pusat keramaian pada saat itu juga. Laporan akan dikumpulkan di dashboard. Data yang masuk secara real time akan langsung di analisis dan secara otomatis akan memunculkan grafis.

"Misalnya petugas melihat di depannya ada 10 orang. 7 menggunakan masker, 3 tidak tinggal meng-entry angka saja. Bukan proporsi. Semua laporan terkumpul di back end," jelas Dewi.

Yang dipantau melalui aplikasi ini adalah kepatuhan masyarakat baik sebagai individu/kelompok maupun kepatuhan institusi pengelola tempat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Seperti apakah ada pemeriksaan suhu tubuh, apakah ada petugas pemantau protokol kesehatan, seberapa sering dilakukan disinfeksi dan sebagainya," katanya.

Petugas yang akan mengoperasikan aplikasi ini meliputi unsur TNI/Polri, Stapol PP, Kemendagri serta duta perubahan perilaku. Aplikasi sudah didesain untuk menyesuaikan pada porsi masing-masing. Misalnya polisi dan Satpol PP yang sudah disesuaikan dengan keperluan operasi yustisi. Untuk duta perubahan perilaku dengan program edukasinya. 

"Untuk personel Kemendagri sudah disesuaikan dengan pantauan pelaksanaan Pilkada," jelas Dewi.

Kasus Positif Covid-19 di Riau 14.511 Orang

Jumlah pasien positif Covid-19 di Riau kembali bertambah. Per Kamis (29/10) terdapat penambahan 260 pasien positif. Sehingga total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 14.511 orang. Dengan adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengatakan, beberapa langkah antisipasi harus dilakukan. Terutama saat ini sedang memasuki libur panjang, sehingga perlu kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk sama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Kami Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau sudah melakukan rapat bersama dengan satgas kabupaten/kota. Dalam rapat tersebut, kami sudah minta kabupaten/kota agar mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan saat libur dengan mengecek protokol kesehatan," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa daerah yang memiliki lokasi wisata cukup populer. Yakni Kabupaten Kampar, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Dumai, serta Bengkalis juga mengaku sudah siap menjalankan protokol kesehatan terutama di tempat wisata.

"Daerah sudah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan protokol kesehatan selama libur cuti bersama berlangsung. Mudah-mudahan upaya yang dilakukan bersama ini dapat meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 di Riau," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat mengunjungi tempat wisata, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"In sya Allah jika kita menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saja, bisa mencegah penularan Covid-19 hingga 70 persen," imbaunya.

Baca Juga:  PDPM Gelar Lomba Vidio dan Aksi Donor Darah

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir juga menginformasikan, selain penambahan pasien positif Covid-19, juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 221 orang. Total pasien sembuh di Riau saat ini menjadi 10.688.

"Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia terdapat penambahan enam orang, sehingga total yang meninggal dunia 325 orang," paparnya. 

Objek Wisata Terapkan Prokes Ketat

Sejumlah destinasi wisata di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau di imbau untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada pengunjung saat periode libur panjang pada akhir pekan ini. Seperti yang telah dilakukan Taman Rekreasi Alam Mayang, Jalan Imam Munandar, Tenayan Raya, Pekanbaru. 

Selain menyiapkan belasan tempat mencuci tangan hingga air jahe gratis untuk pengunjung, di Alam Mayang juga ada tim pemantau dan pengimbau untuk selalu mengingatkan wisatawan terus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini penting dilakukan agar wisatawan selalu menerapkan prokes selama di dalam objek wisata. 

"Alhamdulillah untuk liburan panjang ini kami telah mempersiapkan beberapa hal seperti menambah fasilitas tempat cuci tangan. Kemudian memperbaiki SOP tentang penyelenggaraan acara di Alam Mayang," ungkap pengelola Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru Drs Riyono Gedek Trisoko MM saat dialog bersama Riau Pos, Kamis (29/10). 

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan TNI, Polri dan Satpol PP untuk memantau prokes kesehatan di Alam Mayang. Ditegaskannya, penerapan prokes yang ketat sangat penting dilakukan di setiap obyek wisata, terlebih saat ini memasuki libur panjang. 

Lebih lanjut dijelaskannya, di Alam Mayang prokes sudah diberlakukan sejak 30 Mei lalu. Selain itu pihaknya juga sudah membuat pernyataan bersama pemerintah untuk mengikuti prokes Covid-19 ini. Seperti menyediakan pengecekan suhu, alat cuci tangan, pemeriksaan wisatawan agar memakai masker dan lain-lain. Bukan hanya itu saja, ia menjelaskan telah ada kerja sama dengan dinas pariwisata. Sebagai upaya mengikuti CHSE (clean, healty, safety, environment).  Yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan.

Jadi lewat CHSE ini, jelasnya, penerapan prokes bukan hanya menjadi tanggung jawab pengelola taman wisata, namun juga memberikan tanggung jawab moral kepada wisatawan untuk melakukannya. Ditambahkannya, untuk jumlah pengunjung di Alam Mayang dibatasi hanya 30 persen dari total optimal pengunjung. Namun sejak pandemi Covid-19 jumlah pengunjung di Alam Mayang jauh mengalami penurunan. Saat ini hanya mencapai rata-rata di bawah seribu. Padahal sebelum pendemi Covid itu rata-rata penngunjung Alam Mayang bisa mencapai 13 ribu, bahkan mencapai14 ribu pengunjung setiap harinya. Apalagi jika hari-hari libur akhir pekan seperti Sabtu dan Ahad. Tetapi saat ini untuk mencapai seribu pengunjung  itu sulit sekali rasanya. 

Menurutnya, hal itu wajar terjadi karena masih ada kecemasan di tengah masyarakat. Menurunnya jumlah pengunjung tidak hanya terjadi di Alam Mayang, tapi juga terjadi di beberapa objek wisata lainnya. Bahkan juga terjadi di pusat-pusat perbelanjaan seperti di mal-mal. 

"Selain pentingnya penerapan prokes yang ketat, objek wisata itu juga harus ada fasilitas pelayanan kesehatan seperti yang dilakukan oleh Alam Mayang,"pungkasnya. 

Baca Juga:  Rini Soemarno Menangis Haru saat Pamitan di BUMN

100 Pasien Sembuh, 18 Masih Dirawat

Kepulauan Meranti kembali terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi positif. Setelah Rabu (28/10) bertambah tujuh orang, Kamis (29/10) kembali terdapat seorang pasien terjangkit Covid-19. Di samping terjadinya penambahan pasien baru, sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti juga dihiasi oleh keberadaan pasien sembuh. Di saat yang bersamaan terdapat lima orang pasien telah dinyatakan negatif. 

Dengan begitu, secara akumulatif jumlah kasus di daerah setempat mencapai 118 kasus. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya masih menjalani perawatan secara intensif di ruang isolasi. Sementara 100 lainnya sembuh. Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Fahri Skm kepada Riau Pos.

"Seluruh pasien yang terkonfirmasi kemarin (Rabu, red) berasal dari Kecamatan Tebingtinggi. Yakni Ny DS (31), Tn KR (34), Ny EA (40), Ny NF (25), Tn HM (34), Tn HK (28), Ny EL (32). Sementara pasien yang baru hari ini juga dari kecamatan yang sama, inisial Tn M (61)," ungkap Fahri.

Dibeberkannya, dua dari delapan orang terkonfirmasi positif Rabu (28/10) dan kemarin adalah ASN. Seorang jajaran petugas KSOP Selatpanjang, serta seorang lainnya tenaga kesehatan (nakes) puskesmas setempat. 

Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya jika keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak puskemas terdekat. Saat bersamaan, terdapat seorang suspect telah dinyatakan negatif dan selesai menjalani karantina mandiri. Walaupun demikian ada tambahan delapan orang suspect baru. 

"Mudah mudahan semua suspect ini nantinya negatif, ketika hasil swabnya keluar," ujarnya. 

Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan. 

"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, menggunakan masker dan rutin mencuci tangan," ujarnya.

KSOP Selatpanjang Tutup Sementara

Setelah seorang jajarannya terkonfirmasi positif Covid-19, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Selatpanjang terpaksa ditutup sementara. Kondisi tersebut dibeberkan Petugas Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Selatpanjang Suharto kepada Riau Pos, Kamis (29/10) siang. Diungkapkannya penutupan dilakukan sejak Rabu (29/10). 

"Iya, tutup kantor setelah seorang teman kami terkonfirmasi positif kemarin sore. Dia diketahui kontak dengan istrinya yang telah dinyatakan terpapar," ujarnya. 

Dalam mengantisipasi penyebaran, penutupan dan sterilisasi isi kantor telah dilakukan. Selain itu proses pengambilan spesimen swab juga telah dilaksanakan kepada belasan jajaran. 

"Yang punya kontak ada belasan orang. Sudah di-swab juga. Saat ini kami isolasi mandiri sepanjang hasil swab diterima," bebernya. 

Walupun demikian, langkah tersebut tidak mengganggu proses pelayanan. Untuk penerbitan surat izin pelayaran masih tetap berjalan seperti biasa. 

"Di kantor ada beberapa orang untuk menerbitkan segala admistrasi pelayaran. Pada intinya tidak mengganggu pelayanan," ujarnya.(jpg/sol/dof/wir/ted)

Laporan: JPG dan TIM RIAU POS (Jakarta dan Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah bakal memantau ketat pusat-pusat keramaian seperti ruang publik, tempat hiburan, ibadah, makan, perbelanjaan serta pariwisata. Ini terkait cuti bersama dan libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat maupun institusi pengelola tempat pada protokol kesehatan. Laporan akan diteruskan oleh petugas di lapangan ke dashboard Satgas Covid-19 melalui aplikasi monitoring perubahan perilaku.   

Ketua Bidang Data dan TI Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan pihaknya ingin melihat terutama pada titik-titik kerumunan. “Karena potensi penularan disana juga sangat tinggi ada banyak orang berkumpul," kata Dewi, Kamis (29/12).

- Advertisement -

Dewi menjelaskan,  dengan aplikasi ini, petugas di lapangan akan menginput data berdasarakan apa yang dia lihat pada pusat-pusat keramaian pada saat itu juga. Laporan akan dikumpulkan di dashboard. Data yang masuk secara real time akan langsung di analisis dan secara otomatis akan memunculkan grafis.

"Misalnya petugas melihat di depannya ada 10 orang. 7 menggunakan masker, 3 tidak tinggal meng-entry angka saja. Bukan proporsi. Semua laporan terkumpul di back end," jelas Dewi.

- Advertisement -

Yang dipantau melalui aplikasi ini adalah kepatuhan masyarakat baik sebagai individu/kelompok maupun kepatuhan institusi pengelola tempat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Seperti apakah ada pemeriksaan suhu tubuh, apakah ada petugas pemantau protokol kesehatan, seberapa sering dilakukan disinfeksi dan sebagainya," katanya.

Petugas yang akan mengoperasikan aplikasi ini meliputi unsur TNI/Polri, Stapol PP, Kemendagri serta duta perubahan perilaku. Aplikasi sudah didesain untuk menyesuaikan pada porsi masing-masing. Misalnya polisi dan Satpol PP yang sudah disesuaikan dengan keperluan operasi yustisi. Untuk duta perubahan perilaku dengan program edukasinya. 

"Untuk personel Kemendagri sudah disesuaikan dengan pantauan pelaksanaan Pilkada," jelas Dewi.

Kasus Positif Covid-19 di Riau 14.511 Orang

Jumlah pasien positif Covid-19 di Riau kembali bertambah. Per Kamis (29/10) terdapat penambahan 260 pasien positif. Sehingga total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 14.511 orang. Dengan adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengatakan, beberapa langkah antisipasi harus dilakukan. Terutama saat ini sedang memasuki libur panjang, sehingga perlu kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk sama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Kami Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau sudah melakukan rapat bersama dengan satgas kabupaten/kota. Dalam rapat tersebut, kami sudah minta kabupaten/kota agar mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan saat libur dengan mengecek protokol kesehatan," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa daerah yang memiliki lokasi wisata cukup populer. Yakni Kabupaten Kampar, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Dumai, serta Bengkalis juga mengaku sudah siap menjalankan protokol kesehatan terutama di tempat wisata.

"Daerah sudah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan protokol kesehatan selama libur cuti bersama berlangsung. Mudah-mudahan upaya yang dilakukan bersama ini dapat meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 di Riau," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat mengunjungi tempat wisata, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"In sya Allah jika kita menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saja, bisa mencegah penularan Covid-19 hingga 70 persen," imbaunya.

Baca Juga:  BPBD, Polsek Bangko dan Puskesmas Bagikan Masker

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir juga menginformasikan, selain penambahan pasien positif Covid-19, juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 221 orang. Total pasien sembuh di Riau saat ini menjadi 10.688.

"Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia terdapat penambahan enam orang, sehingga total yang meninggal dunia 325 orang," paparnya. 

Objek Wisata Terapkan Prokes Ketat

Sejumlah destinasi wisata di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau di imbau untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada pengunjung saat periode libur panjang pada akhir pekan ini. Seperti yang telah dilakukan Taman Rekreasi Alam Mayang, Jalan Imam Munandar, Tenayan Raya, Pekanbaru. 

Selain menyiapkan belasan tempat mencuci tangan hingga air jahe gratis untuk pengunjung, di Alam Mayang juga ada tim pemantau dan pengimbau untuk selalu mengingatkan wisatawan terus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini penting dilakukan agar wisatawan selalu menerapkan prokes selama di dalam objek wisata. 

"Alhamdulillah untuk liburan panjang ini kami telah mempersiapkan beberapa hal seperti menambah fasilitas tempat cuci tangan. Kemudian memperbaiki SOP tentang penyelenggaraan acara di Alam Mayang," ungkap pengelola Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru Drs Riyono Gedek Trisoko MM saat dialog bersama Riau Pos, Kamis (29/10). 

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan TNI, Polri dan Satpol PP untuk memantau prokes kesehatan di Alam Mayang. Ditegaskannya, penerapan prokes yang ketat sangat penting dilakukan di setiap obyek wisata, terlebih saat ini memasuki libur panjang. 

Lebih lanjut dijelaskannya, di Alam Mayang prokes sudah diberlakukan sejak 30 Mei lalu. Selain itu pihaknya juga sudah membuat pernyataan bersama pemerintah untuk mengikuti prokes Covid-19 ini. Seperti menyediakan pengecekan suhu, alat cuci tangan, pemeriksaan wisatawan agar memakai masker dan lain-lain. Bukan hanya itu saja, ia menjelaskan telah ada kerja sama dengan dinas pariwisata. Sebagai upaya mengikuti CHSE (clean, healty, safety, environment).  Yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan.

Jadi lewat CHSE ini, jelasnya, penerapan prokes bukan hanya menjadi tanggung jawab pengelola taman wisata, namun juga memberikan tanggung jawab moral kepada wisatawan untuk melakukannya. Ditambahkannya, untuk jumlah pengunjung di Alam Mayang dibatasi hanya 30 persen dari total optimal pengunjung. Namun sejak pandemi Covid-19 jumlah pengunjung di Alam Mayang jauh mengalami penurunan. Saat ini hanya mencapai rata-rata di bawah seribu. Padahal sebelum pendemi Covid itu rata-rata penngunjung Alam Mayang bisa mencapai 13 ribu, bahkan mencapai14 ribu pengunjung setiap harinya. Apalagi jika hari-hari libur akhir pekan seperti Sabtu dan Ahad. Tetapi saat ini untuk mencapai seribu pengunjung  itu sulit sekali rasanya. 

Menurutnya, hal itu wajar terjadi karena masih ada kecemasan di tengah masyarakat. Menurunnya jumlah pengunjung tidak hanya terjadi di Alam Mayang, tapi juga terjadi di beberapa objek wisata lainnya. Bahkan juga terjadi di pusat-pusat perbelanjaan seperti di mal-mal. 

"Selain pentingnya penerapan prokes yang ketat, objek wisata itu juga harus ada fasilitas pelayanan kesehatan seperti yang dilakukan oleh Alam Mayang,"pungkasnya. 

Baca Juga:  Bandara Hang Nadim Siapkan 7 Ribu Kantong GeNose per Hari

100 Pasien Sembuh, 18 Masih Dirawat

Kepulauan Meranti kembali terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi positif. Setelah Rabu (28/10) bertambah tujuh orang, Kamis (29/10) kembali terdapat seorang pasien terjangkit Covid-19. Di samping terjadinya penambahan pasien baru, sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti juga dihiasi oleh keberadaan pasien sembuh. Di saat yang bersamaan terdapat lima orang pasien telah dinyatakan negatif. 

Dengan begitu, secara akumulatif jumlah kasus di daerah setempat mencapai 118 kasus. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya masih menjalani perawatan secara intensif di ruang isolasi. Sementara 100 lainnya sembuh. Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Fahri Skm kepada Riau Pos.

"Seluruh pasien yang terkonfirmasi kemarin (Rabu, red) berasal dari Kecamatan Tebingtinggi. Yakni Ny DS (31), Tn KR (34), Ny EA (40), Ny NF (25), Tn HM (34), Tn HK (28), Ny EL (32). Sementara pasien yang baru hari ini juga dari kecamatan yang sama, inisial Tn M (61)," ungkap Fahri.

Dibeberkannya, dua dari delapan orang terkonfirmasi positif Rabu (28/10) dan kemarin adalah ASN. Seorang jajaran petugas KSOP Selatpanjang, serta seorang lainnya tenaga kesehatan (nakes) puskesmas setempat. 

Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya jika keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak puskemas terdekat. Saat bersamaan, terdapat seorang suspect telah dinyatakan negatif dan selesai menjalani karantina mandiri. Walaupun demikian ada tambahan delapan orang suspect baru. 

"Mudah mudahan semua suspect ini nantinya negatif, ketika hasil swabnya keluar," ujarnya. 

Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan. 

"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, menggunakan masker dan rutin mencuci tangan," ujarnya.

KSOP Selatpanjang Tutup Sementara

Setelah seorang jajarannya terkonfirmasi positif Covid-19, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Selatpanjang terpaksa ditutup sementara. Kondisi tersebut dibeberkan Petugas Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Selatpanjang Suharto kepada Riau Pos, Kamis (29/10) siang. Diungkapkannya penutupan dilakukan sejak Rabu (29/10). 

"Iya, tutup kantor setelah seorang teman kami terkonfirmasi positif kemarin sore. Dia diketahui kontak dengan istrinya yang telah dinyatakan terpapar," ujarnya. 

Dalam mengantisipasi penyebaran, penutupan dan sterilisasi isi kantor telah dilakukan. Selain itu proses pengambilan spesimen swab juga telah dilaksanakan kepada belasan jajaran. 

"Yang punya kontak ada belasan orang. Sudah di-swab juga. Saat ini kami isolasi mandiri sepanjang hasil swab diterima," bebernya. 

Walupun demikian, langkah tersebut tidak mengganggu proses pelayanan. Untuk penerbitan surat izin pelayaran masih tetap berjalan seperti biasa. 

"Di kantor ada beberapa orang untuk menerbitkan segala admistrasi pelayaran. Pada intinya tidak mengganggu pelayanan," ujarnya.(jpg/sol/dof/wir/ted)

Laporan: JPG dan TIM RIAU POS (Jakarta dan Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari