Jumat, 20 September 2024

Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Digunakan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma siap digunakan untuk percepatan penanggulangan pandemi Covid-19.

PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19. Sedangkan PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem™. Obat itu diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya, PT Phapros Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone, dan Methylprednisolon.

”Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno, dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo seperti dilansir dari Antara di Bandung, Senin (5/10).

- Advertisement -
Baca Juga:  Polri Upayakan Djoko Tjandra Dipulangkan

Verdi Budidarmo menambahkan, untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk beserta seluruh grup usahanya (perseroan) mendukung upaya pemerintah menekan persebaran Covid-19 melalui berbagai jenis produk. Di antaranya Oseltamivir 75vgr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

- Advertisement -

”Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui BPOM melalui penerbitan nomor izin edar yang sudah diterbitkan pada 30 September,” ujar Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

Baca Juga:  Nadine Chandrawinata Umumkan Hamil Anak Pertama di HUT Dimas Anggara

Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac. Saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung. Sampai akhir September, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan kedua. Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut  mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma siap digunakan untuk percepatan penanggulangan pandemi Covid-19.

PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19. Sedangkan PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem™. Obat itu diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya, PT Phapros Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone, dan Methylprednisolon.

”Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno, dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo seperti dilansir dari Antara di Bandung, Senin (5/10).

Baca Juga:  Warga Siak Dianiaya hingga Tewas, Pelaku Mengaku Disuruh Istri Korban

Verdi Budidarmo menambahkan, untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk beserta seluruh grup usahanya (perseroan) mendukung upaya pemerintah menekan persebaran Covid-19 melalui berbagai jenis produk. Di antaranya Oseltamivir 75vgr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

”Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui BPOM melalui penerbitan nomor izin edar yang sudah diterbitkan pada 30 September,” ujar Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

Baca Juga:  Nadine Chandrawinata Umumkan Hamil Anak Pertama di HUT Dimas Anggara

Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac. Saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung. Sampai akhir September, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan kedua. Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut  mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari