PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Riau meminta pemerintah kabupaten/kota untuk dapat menggesa pengambilan sampel swab di daerahnya masing-masing. Pasalnya, dari target pemeriksaan sampel swab yang ditetapkan pemerintah pusat, target Riau saat ini masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pemerintah pusat menargetkan setiap daerah memeriksa sampel swab hingga 3.500 per satu juta penduduk. Untuk di Riau sendiri, saat ini jumlah penduduknya sudah hampir tujuh juta.
"Kalau dilihat dari target itu, di Riau harus melakukan pemeriksaan swab hingga 24.500. Saat ini jumlah sampel swab yang sudah diperiksa baru 15.131," kata Mimi.
Untuk mempercepat proses pemeriksaan sampel swab tersebut, pihaknya sudah mengirimkan surat ke kabupaten/kota untuk mengirimkan sampel swab setiap harinya. Di mana satu kabupaten/kota ditargetkan 50 sampel per hari.
"Namun dari target itu masih ada juga yang belum tercapai. Kendalanya ada masyarakat yang takut di-swab dan juga keterbatasan peralatan di daerah," sebutnya.
Untuk keterbatasan peralatan yang digunakan untuk melakukan swab tersebut, ujar Mimi, pihaknya sudah meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk ikut membelinya. Karena selama ini alat yang digunakan adalah bantuan dari Pemprov Riau.
"Di kabupaten/kota kan ada juga anggaran untuk Covid. Kalau hanya mengandalkan provinsi saja tentu tidak akan tertampung semua," katanya.
Dalam kesempatan itu, Mimi juga mengumumkan per Rabu (15/7) tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 di Riau. Sedangkan untuk pasien yang sembuh bertambah satu orang.
"Dengan tidak adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini masih 246 kasus," kata Mimi.
Sementara itu, satu pasien positif yang sembuh tersebut yakni GS (42), warga Kota Pekanbaru. Dengan adanya penambahan satu pasien positif yang sembuh tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau yang sudah sembuh saat ini berjumlah 222 pasien.
"Untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia 11 orang. PDP (pasien dalam pengawasan, red) 63 pasien dan ODP (orang dalam pemantauan, red) 3.864 orang," jelasnya.(sol)