BANDUNG (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 1.262 siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI di Bandung terinfeksi Covid-19. Hanya 17 siswa yang dirawat dan lainnya adalah pasien tanpa gejala atau berstatus OTG.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini kondisi ribuan siswa tanpa gejala tersebut akan segera sembuh. Ridwan meminta masyarakat juga jangan terlalu khawatir sebab karantina wilayah dilakukan dengan ketat.
"Ini mengindikasikan kelihatannya penyembuhan 14 hari di Secapa bisa berlangsung dengan cepat. Karena yang masuk pendidikan itu orang-orang yang sehat yang kuat," katanya dalam konferensi pers, Jumat (10/7).
Ridwan melanjutkan, kapasitas rumah sakit di Jawa Barat masih mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. Apalagi hanya 17 siswa dari ribuan yang membutuhkan perawatam di rumah sakit.
"Kalau ditanya kesiapan RS, dari 1.200-an itu mayoritasnya OTG. Maka sebagian dibawa ke Jakarta ke RSPAD Gatot Subroto. Kapasitas RS di Jabar hanya 27 persen," tuturnya.
Menurut Kang Emil, sapaannya, kondisi ini menjadi pelajaran bahwa penyakit Covid-19 ini tak memilih usia. Semua umur bisa terinfeksi.
"Kepada anak muda, orang tua, anak kecil, institusi sipil militer semua tak pilih-pilih. Di Amerika Latin tiga presiden, Presiden Brasil positif, Presiden Honduras positif, terakhir Presiden Bolivia. Sebelum obatnya datang cara melawannya yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Hanya itu saja modalnya," tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
BANDUNG (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 1.262 siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI di Bandung terinfeksi Covid-19. Hanya 17 siswa yang dirawat dan lainnya adalah pasien tanpa gejala atau berstatus OTG.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini kondisi ribuan siswa tanpa gejala tersebut akan segera sembuh. Ridwan meminta masyarakat juga jangan terlalu khawatir sebab karantina wilayah dilakukan dengan ketat.
- Advertisement -
"Ini mengindikasikan kelihatannya penyembuhan 14 hari di Secapa bisa berlangsung dengan cepat. Karena yang masuk pendidikan itu orang-orang yang sehat yang kuat," katanya dalam konferensi pers, Jumat (10/7).
Ridwan melanjutkan, kapasitas rumah sakit di Jawa Barat masih mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. Apalagi hanya 17 siswa dari ribuan yang membutuhkan perawatam di rumah sakit.
- Advertisement -
"Kalau ditanya kesiapan RS, dari 1.200-an itu mayoritasnya OTG. Maka sebagian dibawa ke Jakarta ke RSPAD Gatot Subroto. Kapasitas RS di Jabar hanya 27 persen," tuturnya.
Menurut Kang Emil, sapaannya, kondisi ini menjadi pelajaran bahwa penyakit Covid-19 ini tak memilih usia. Semua umur bisa terinfeksi.
"Kepada anak muda, orang tua, anak kecil, institusi sipil militer semua tak pilih-pilih. Di Amerika Latin tiga presiden, Presiden Brasil positif, Presiden Honduras positif, terakhir Presiden Bolivia. Sebelum obatnya datang cara melawannya yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Hanya itu saja modalnya," tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi