JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga logam mulia emas dunia hari ini, Selasa (30/6) turun tipis. Namun, masih bertahan pada level tertinggi karena percepatan penyebaran virus korona mengancam harapan pemulihan ekonomi.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.769,52 per ounce pada pukul 24.42 WIB. Meski begitu, harga emas berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut dan penguatan kuartalan terbesar dalam lebih dari empat tahun. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1.781,20 per ounce.
Analis RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, peningkatan dalam kasus virus Covid-19 di sebagian besar Amerika Serikat (AS) membuat pasar gelisah. Sehingga terus mendorong pergerakan emas dalam tren kenaikan. “Ada peralihan untuk mencari aman menuju emas sejak pekan lalu. Tetapi saat ini, para pedagang sedang menunggu untuk melihat bagaimana kinerja ekuitas dan jika saham mengalami tekanan jual, emas akan bergerak lebih tinggi,” ujarnya Selasa (30/6).
Faktor yang menekan pergerakan emas di antaranya mata uang dolar yang stabil dan kenaikan Wall Street. Kenaikan saham terjadi karena investor menyematkan harapan pada lebih banyak stimulus bahkan ketika kasus virus korona global terus meningkat.
Namun, Kepala Strategi Pasar AxiCorp Stephen Innes mengatakan, rendahnya inflasi menimbulkan pertanyaan sulit bagi reli emas. “Mengingat inflasi mengarah lebih rendah, baik dalam jangka pendek dan menengah, emas membutuhkan imbal hasil (obligasi) terus turun tahun ini,” tuturnya.
Adapun logam mulia lainnya, seperti palladium melambung 2,5 persen menjadi USD 1.906,15 per ounce, sementara platinum melesat 2,1 persen menjadi USD 807,39 per ounce, dan perak naik 0,1 persen menjadi USD 17,77 per ounce.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman