- Advertisement -
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Kasus rubella ditemukan di Pulau Bengkalis. Kasus ini ditemukan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis pada seorang bayi yang baru dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Bayi malang dari Desa Meskom Kecamatan Bengkalis itu mengalami gejala katarak pada mata dan kelainan jantung (congenital health deasese). Setelah berusia tujuh hari, bayi itu meninggal dunia.
- Advertisement -
“Pada 24 Juni 2019, kami menerima laporan dari RSUD Bengkalis terkait bayi dengan gejala katarak dan kelainan jantung,†ujar Kepala Diskes Bengkalis melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alwizar, Selasa (2/7).
Dikatakan Alwizar, dari laporan itu Diskes langsung melakukan penyelidikan epidemiologi bersama tim. Di antaranya Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Eji Marlina, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Hj Nurbati Johan, Pengelola Program Surveilans Kabupaten Tri Putri Ramdhani SKM, dan Pengelola Program Imunisasi Kabupaten Ners Siti Fitria SKP.
“Waktu itu, diputuskan untuk mengirim sampel darah bayi ke Pekanbaru untuk dilakukan uji laboratorium, Kamis 27 Juni. Hasil Pemeriksaan Laboratorium di Pekanbaru diketahui bahwa bayi tersebut positif terinfeksi virus rubella,†kata Alwizar.(esi)
- Advertisement -
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Kasus rubella ditemukan di Pulau Bengkalis. Kasus ini ditemukan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis pada seorang bayi yang baru dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Bayi malang dari Desa Meskom Kecamatan Bengkalis itu mengalami gejala katarak pada mata dan kelainan jantung (congenital health deasese). Setelah berusia tujuh hari, bayi itu meninggal dunia.
- Advertisement -
“Pada 24 Juni 2019, kami menerima laporan dari RSUD Bengkalis terkait bayi dengan gejala katarak dan kelainan jantung,†ujar Kepala Diskes Bengkalis melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alwizar, Selasa (2/7).
Dikatakan Alwizar, dari laporan itu Diskes langsung melakukan penyelidikan epidemiologi bersama tim. Di antaranya Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Eji Marlina, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Hj Nurbati Johan, Pengelola Program Surveilans Kabupaten Tri Putri Ramdhani SKM, dan Pengelola Program Imunisasi Kabupaten Ners Siti Fitria SKP.
- Advertisement -
“Waktu itu, diputuskan untuk mengirim sampel darah bayi ke Pekanbaru untuk dilakukan uji laboratorium, Kamis 27 Juni. Hasil Pemeriksaan Laboratorium di Pekanbaru diketahui bahwa bayi tersebut positif terinfeksi virus rubella,†kata Alwizar.(esi)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin