JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah resmi membuka pendaftaran program Kartu Prakerja malam tadi (11/4). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, program tersebut mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, serta meringankan hidup angkatan kerja di tengah pandemi virus korona (Covid-19).
Airlangga menuturkan, program Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro yang kehilangan pekerjaan mau pun penurunan daya beli akibat Covid-19. Masyarakat bisa mendaftar melalui www.prakerja.go.id. Namun, harus dengan syarat warga negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun. Tidak sedang mengikuti pendidikan formal, sekolah mau pun kuliah.
Ada tiga tahap pendaftaran. Pertama membuat akun di website. Memasukkan keterangan diri yang kemudian akan diverifikasi oleh kementerian/lembaga terkait. Kedua, pendaftar mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama 15 menit. Ketiga, pendaftar bergabung di gelombang pendaftar yang dibuka.
”Setiap minggunya, mulai hari ini (kemarin, red) sampai pekan keempat November akan dibuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat. 24 jam tujuh hari dalam seminggu,” papar politisi Golkar tersebut.
Untuk gelombang pertama, pendaftaran dibuka sampai 16 April, pukul 16.00. Pengumuman dilakukan 17 April. Pengumuman penerima Kartu Prakerja diumumkan melalui email atau SMS. Bentuknya bukan kartu secara fisik. Melainkan, kode unik yang terdiri dari 16 angka yang digunakan untuk membayar pelatihan.
Peserta bisa memilih pelatihan yang diinginkan melalui platform digital mitra resmi pemerintah. Yakni, Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker.
”Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang selanjutnya,” imbuh Airlangga.
Rencananya, lanjut dia, akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran selama tahun ini. Untuk itu pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun. Maka dari itu, Airlangga menekankan, agar pemerintah daerah (pemda) memberikan pendampingan. Mulai pendaftaran hingga penyediaan sarana prasarana seperti komputer. Tujuannya, agar pelaksanaannya lancar dan tepat sasaran.
Selama wabah Covid-19, pelatihan dilakukan online. Jika kondisi berangsur pulih dan normal, pelatihan bisa dilakukan tatap muka. ”Bantuan pelatihan diberikan satu kali untuk satu orang. Supaya manfaat ini dapat merata dan lebih banyak,” bebernya. Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapat paket senilai Rp3.550.00 (detail lihat grafis).
Peserta dapat mengambil pelatihan selanjutnya jika sudah menyelesaikan pelatihan pertama. Bantuan akan hangus jika dalam 30 hari sejak dipilih sebagai penerima belum digunakan. Sisa bantuan biaya pelatihan setelah pelatihan pertama dapat digunakan untuk membeli modul pelatihan selanjutnya hingga 31 Desember mendatang.
Sementara itu, OVO sebagai salah satu mitra platform pembayaran digital berkomitmen menekan angka pengangguran di tengah situasi wabah saat ini. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menuturkan, pihaknya membantu mendistribusikan dana bantuan pemerintah kepada masyarakat. Dana insentif tersebut senilai Rp600 ribu per bulan ke akun uang elektronik peserta yang telah menyelesaikan program pelatihan. Uang tersebut akan ditransfer dalam beberapa tahap selama empat bulan.
”Selain itu, peserta akan memperoleh bantuan pelatihan. Jumlahnya, sebesar Rp1 juta untuk digunakan di platform digital mitra pemerintah,” kata Karaniya dalam keterangan resmi, kemarin.
Melalui program Kartu Prakerja, dia optimis mampu berkontribusi signifikan mengurangi tingkat pengangguran muda sekitar 3,7 juta jiwa. Peserta akan mendapat peningkatan skil, pengetahuan, dan kompetensi yang sesuai dengan keperluan pasar.(han/jpg)