PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas warga Kota Pekanbaru di beberapa pusat keramaian saat ini masih berlangsung seperti biasa. Salah satunya terlihat di Pasar Dupa, Jalan Merpati pada Kamis (2/4/2020) pagi.
Pantauan Riaupos.co, di tengah pandemi COVID-19 ratusan warga tetap berbelanja kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan pedagang yang masih tetap membuka lapak di pasar. Bahkan parkiran kendaraan terlihat penuh hingga ke pinggir Jalan Sudirman.
Beberapa pengunjung terlihat ada yang mengenakan masker dan sarung tangan. Banyak juga yang tidak mengenakan masker. Social distancing yang digaungkan pemerintah sama sekali tidak terlihat di kerumunan pasar. Jarak antara pembeli satu dan lainnya terlihat cukup rapat.
Fitri (33), salah seorang warga Pekanbaru saat ditemui Riaupos.co di Pasar Dupa mengaku tetap harus berbelanja meski sudah dianjurkan untuk tidak keluar rumah. â€Mau gimana lagi kan. Belanja di warung biasa harganya lebih mahal. Mending di pasar, lebih murah dan lebih lengkap. Kalau tetap di rumah makan kami bagaimana?,†tanyanya.
Saat ditanya apakah dirinya tidak merasa khawatir, Fitri mengaku cukup khawatir. Namun tetap ia lakukan daripada stok dapur kosong. â€Daripada tidak ada yang di masak di rumah,†sambungnya lirih.
Warga lainnya, Rahayu (29) menyebut hal yang sama. Menurut dia, pembatasan sosial akan percuma bila akses kebutuhan pokok tidak di sesuaikan. Menurut dia, pemerintah harusnya menyediakan ketersediaan bagan pokok yang lebih dekat dengan rumah-rumah. Seperti pasar berjalan.
“Kalau masih kek biasa, ya masyarakat pasti akan tetap nyari pasar. Kalau ada pasar berjalan yang di sediakan mungkin kami lebih memilih menunggu di rumah untuk belanja,†ungkapnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas warga Kota Pekanbaru di beberapa pusat keramaian saat ini masih berlangsung seperti biasa. Salah satunya terlihat di Pasar Dupa, Jalan Merpati pada Kamis (2/4/2020) pagi.
Pantauan Riaupos.co, di tengah pandemi COVID-19 ratusan warga tetap berbelanja kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan pedagang yang masih tetap membuka lapak di pasar. Bahkan parkiran kendaraan terlihat penuh hingga ke pinggir Jalan Sudirman.
- Advertisement -
Beberapa pengunjung terlihat ada yang mengenakan masker dan sarung tangan. Banyak juga yang tidak mengenakan masker. Social distancing yang digaungkan pemerintah sama sekali tidak terlihat di kerumunan pasar. Jarak antara pembeli satu dan lainnya terlihat cukup rapat.
Fitri (33), salah seorang warga Pekanbaru saat ditemui Riaupos.co di Pasar Dupa mengaku tetap harus berbelanja meski sudah dianjurkan untuk tidak keluar rumah. â€Mau gimana lagi kan. Belanja di warung biasa harganya lebih mahal. Mending di pasar, lebih murah dan lebih lengkap. Kalau tetap di rumah makan kami bagaimana?,†tanyanya.
- Advertisement -
Saat ditanya apakah dirinya tidak merasa khawatir, Fitri mengaku cukup khawatir. Namun tetap ia lakukan daripada stok dapur kosong. â€Daripada tidak ada yang di masak di rumah,†sambungnya lirih.
Warga lainnya, Rahayu (29) menyebut hal yang sama. Menurut dia, pembatasan sosial akan percuma bila akses kebutuhan pokok tidak di sesuaikan. Menurut dia, pemerintah harusnya menyediakan ketersediaan bagan pokok yang lebih dekat dengan rumah-rumah. Seperti pasar berjalan.
“Kalau masih kek biasa, ya masyarakat pasti akan tetap nyari pasar. Kalau ada pasar berjalan yang di sediakan mungkin kami lebih memilih menunggu di rumah untuk belanja,†ungkapnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman