SIAK (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di antaranya petani kelapa sawit.
Sebanyak 122,8 haktare kebun sawit tahap pertama di Kecamatan Koto Gasib diremajakan kembali melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).
Bupati Siak Alfedri memberikan dukungan adanya program PSR dengan melakukan penanaman perdana bibit kelapa sawit di Kampung Empang Pandan Kecamatan Koto Gasib.
"Alhamdulillah, kami melakukan penanaman perdana peremajaan kelapa sawit yang akan dilaksanakan di Kampung Empang Pandan, Kecamatan Koto Gasib dengan luas 122,8 hektare dari total lahan sekitar 900 hektare," ujar Alfedri, akhir pekan kemarin.
Bupati menjelaskan, program peremajaan sawit rakyat ini merupakan program dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Untuk tahap pertama luas lahan sawit yang akan dilakukan peremajaan seluas 122,8 hektare dengan jumlah petani sebanyak 55 orang.
Pelaksanan replanting itu didukung oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau yang siap mendukung para petani yang lahannya di-replanting harus menunggu 30 bulan sampai berbuah.
Dengan melakukan pendampingan BPTP bersama para petani melakukan budidaya tanaman tumpang sari di lahan sawit yang diremajakan.
Dirinya tidak ingin melakukan replanting yang tujuannya untuk mengatasi kemiskinan. Namun memunculkan kemiskinan baru." Dengan adanya dukungan BPTP Provinsi Riau bagaimana nanti masyarakat diberikan pendampingan menjelang sawitnya panen. Bagaimana nanti ada usaha tani akan diupayakan penanaman jagung, padi gogo, kedelai dan semangka," ungkapnya.
Alfedri berharap dari luas lahan yang belum di-replanting di Kecamatan Koto Gasib untuk tahap kedua juga dapat dibantu melalui dana BPDPKS.
Alfedri juga mendorong Gapoktan, kelompok tani dan koperasi sawit agar membuat program peremajaan kebun sawit dengan baik.(kom)
Sehingga hasilnya bisa meningkatkan perekonomian bagi petani.
"Harapannya ke depan program peremajaan sawit ini, petani dapat memanfaatkan dengan baik sebelum kebun sawit berbuah dengan menanam tumpangsari," imbaunya.
Ketua Gapoktan Pandan Jaya Agus Salim mengaku terharu dengan dilakukan peremajaan sawit ini. Karena perlu waktu cukup lama menanti program ini.
"Batang sawit yang ada sekarang tidak lagi produktif, tentu berdampak pada hasil yang dipanen dan berpengaruh juga dengan pendapatan keluarga," katanya.(wik)
Laporan WIWIK WIDANINGSIH