BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Tenaga (Disnaker) Batam mencatat perkembangan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di Batam cukup tinggi. Hingga sekarang terdapat 1.154 pekerja Cina di semua sektor industri.
"Paling banyak mereka bekerja di industri plastik. Sebagian besar mereka merupakan teknisi mesin yang akan dioperasikan perusahaan," kata Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, Kamis (6/2).
Ia menyebutkan TKA asal Cina ini berada di Batam selama enam bulan hingga satu tahun. Mereka dikontrak untuk mengoperasikan mesin, karena mesin berasal dari daerah mereka.
"Jadi, kalau selesai pekerjaan mereka kembali ke negaranya. Tenaga mereka memang dibutuhkan perusahaan dan levelnya menengah ke atas," jelasnya.
Keberadaan TKA Cina didapatkan dari laporan perusahaan kepada Disnaker. Berdasarkan data mereka bekerja di semua sektor. Paling mendominasi di industri plastik, ada juga manufaktur, jasa, dan sektor lainnya.
"Tersebar mereka kerjanya. Sejauh ini masih aman terkait izin kerja di Batam," sebutnya.
Mengenai dampak virus corona terhadap TKA Cina, Rudi menjelaskan, hanya menunggu prosedur dari Imigrasi. Jika memang ada yang melewati batas waktu, mereka diberikan perpanjangan tanpa biaya.
"Itu keputusan pusat. Karena kondisinya memang darurat," sebutnya.
Hingga kini belum ada laporan dari perusahaan atau keluhan karena TKA Cina ini. Sebab mereka sudah berada di Batam sebelum virus corona merebak.
"Sejauh ini belum ada dampak. Kalau ada yang overstay perusahaan pasti sudah lapor dan urus ke Imigrasi," terangnya.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: Rinaldi