PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Di Pekanbaru, tahun ini Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) ditiadakan merujuk arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem. Ujian akan berganti dengan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan penilaian kembali ke sekolah.
Jika dirinci, di Pekanbaru ada 300 lebih sekolah dasar (SD) yang akan menggelar UAS. Dalam UAS mata pelajaran yang diuji diantaranya adalah agama, PKN, IPS, olahraga, kesenian, matematika, sains dan bahasa Indonesia.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal MPd, Kamis (16/1) lalu, UAS yang menjadi pengganti USBN bagi kelas enam SD ini akan digelar tengah tahun ini. "UAS rencananya berlangsung pada Mei 2020 mendatang," jelas dia.
Dia melanjutkan, nantinya sekolah punya kebijakan terhadap penilaian peserta didik dalam UAS. Proses penilaian sendiri jauh berbeda dengan USBN. "Jadi USBN sudah berganti ke UAS. Nantinya semua penilaian tergantung sekolah berbeda," paparnya.
Pada penilaian di UAS, sekolah memiliki wewenang penuh. Selain itu, soal ujian juga disusun sekolah."Tim pengawas juga dari sekolah. UAS tidak memberlakukan pengawas silang seperti USBN," imbuhnya.
Selanjutnya, setelah ujian, koreksipun dilakukan oleh sekolah dan panitia sekolah. Saat ini kembali ke manajemen berbasis sekolah."Terkait penyusunan soal dan jadwal nanti disampaikan," paparnya.
Dalam pada itu, alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk USBN bisa digunakan untuk pengembangan mutu guru. Sekolah nantinya bisa mendatangkan pelatih untuk membuat soal UAS. "Ini dalam upaya peningkatan mutu guru," tuturnya.(ali)