Kamis, 21 November 2024

Manfaatkan Limbah Plastik dan Pakaian Jadi Produk Bernilai Guna

- Advertisement -

RIAUPOS.CO – SIAPA yang tidak kenal dengan sampah? Kalimat ini sering kita gunakan untuk merepresentasikan limbah atau sisa buangan dari suatu produk, atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai guna.

Namun sampah sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu, sampah organik dan anorganik.

- Advertisement -

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

- Advertisement -

Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.

Sementara, sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Baca Juga:  152 Ha Kebun Raya Kampus UP Mulai Selamatkan Lingkungan

Kesadaran dalam mengolah sampah menjadi produk yang bernilai guna inilah yang mendorong Efriani (48), warga jalan mawar kelurahan Padang Terubuk Kecamatan Senapelan tergerak untuk melahirkan berbagai produk kerajinan tangan dari hasil olahan limbah plastik dan kain bekas.

Ditangan kreatifnya ini ia berhasil membuat olahan limbah dari kantong plastik bekas menjadi tas, wadah permen yang dipadupadankan dengan limbah lainnya yang ada disekitar lingkungan rumahnya.

“Saya melihat kondisi lingkungan kita di Kota Pekanbaru ini sudah tidak ramah lagi, dimana-manaada banyak sampah yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa bernilai ekonomi. Makanya saya coba membuat beberapa produk dengan menggunakan bahan limbah yang ada di sekeliling kita,”ucapnya.

Tak mau pelit akan ilmunya. Efriani pun menjelaskan cara membuat tempat permen yang ia buat agar masyarakat lainnya bisa mengkreasikan dan membantu mengatasi permasalah sampah yang ada di Kota Pekanbaru.

Karena wadah permen ini, juga dapat di aplikasikan sebangai wadah tisu untuk acara-acara tertentu, yang semakin membuat tamu merasa nyaman berada di dalam rumah.

Untuk membuat tempat permen dari limbah plastik, masyarakat bisa menggunakan yang ada disekitar lingkungannya.

Baca Juga:  Green Culture, Capella Honda Edukasi Masyarakat untuk Olah Limbah

Kemudian siapkan bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk mengolah limbah plastik tersebut, seperti sampah gelas plastik, cutter, gunting, dan kawat hias berbagai warna.

Sedangkan untuk cara pembuatannya. Pertama ambil gelas minuman dari plastik, potong bibir gelas menggunakan cutter. Kemudian rapikan sisa-sisa plastiknya hingga tertinggal ring nya saja. Lanjutkan hingga ringnya cukup banyak.

Lalu, ambil kawat hias ukur hingga kira-kira dua meter panjangnya (dua rentangan tangan orang dewasa) lalu potong. Lilitkan potongan kawat hias pada ring gelas bekas, lanjutkan hingga menutup ring secara keseluruhan.

Kemudian ambil ring yang sudah dibungkus rapi dengan kawat hias, kemudian tekuk dan balik kedalam, lakukan terus hingga menyerupai bentuk cangkir. Agar bisa berdiri sempurna, ambil satu ring kemudian silangkan bagian tengah ring hingga membentuk sebuah lubang ditengah, kemudian ambil ring 2 dan masukkan ring 2 melalui celah tersebut, gabungkan dengan rangkaian lainnya.
“Untuk harga jualnya sendiri bisa disesuaikan dengan kerumitan dan keunikan produk yang dihasilkan. Setidaknya langkah ini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah dan banjir di Kota Pekanbaru dan masyarakat juga bisa memperoleh cuan dari limbah plastik,”tuturnya.(gus)

Laporan Prapti Dwi Lestari, Pekanbaru

RIAUPOS.CO – SIAPA yang tidak kenal dengan sampah? Kalimat ini sering kita gunakan untuk merepresentasikan limbah atau sisa buangan dari suatu produk, atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai guna.

Namun sampah sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu, sampah organik dan anorganik.

- Advertisement -

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.

- Advertisement -

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.

Sementara, sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Baca Juga:  Objek Penilaian Adipura, Hutan Pulau Bungin Jadi Paru-Paru Ibu Kota

Kesadaran dalam mengolah sampah menjadi produk yang bernilai guna inilah yang mendorong Efriani (48), warga jalan mawar kelurahan Padang Terubuk Kecamatan Senapelan tergerak untuk melahirkan berbagai produk kerajinan tangan dari hasil olahan limbah plastik dan kain bekas.

Ditangan kreatifnya ini ia berhasil membuat olahan limbah dari kantong plastik bekas menjadi tas, wadah permen yang dipadupadankan dengan limbah lainnya yang ada disekitar lingkungan rumahnya.

“Saya melihat kondisi lingkungan kita di Kota Pekanbaru ini sudah tidak ramah lagi, dimana-manaada banyak sampah yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa bernilai ekonomi. Makanya saya coba membuat beberapa produk dengan menggunakan bahan limbah yang ada di sekeliling kita,”ucapnya.

Tak mau pelit akan ilmunya. Efriani pun menjelaskan cara membuat tempat permen yang ia buat agar masyarakat lainnya bisa mengkreasikan dan membantu mengatasi permasalah sampah yang ada di Kota Pekanbaru.

Karena wadah permen ini, juga dapat di aplikasikan sebangai wadah tisu untuk acara-acara tertentu, yang semakin membuat tamu merasa nyaman berada di dalam rumah.

Untuk membuat tempat permen dari limbah plastik, masyarakat bisa menggunakan yang ada disekitar lingkungannya.

Baca Juga:  Cuaca Masih Ekstrem, Tingkatkan Kewaspadaan

Kemudian siapkan bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk mengolah limbah plastik tersebut, seperti sampah gelas plastik, cutter, gunting, dan kawat hias berbagai warna.

Sedangkan untuk cara pembuatannya. Pertama ambil gelas minuman dari plastik, potong bibir gelas menggunakan cutter. Kemudian rapikan sisa-sisa plastiknya hingga tertinggal ring nya saja. Lanjutkan hingga ringnya cukup banyak.

Lalu, ambil kawat hias ukur hingga kira-kira dua meter panjangnya (dua rentangan tangan orang dewasa) lalu potong. Lilitkan potongan kawat hias pada ring gelas bekas, lanjutkan hingga menutup ring secara keseluruhan.

Kemudian ambil ring yang sudah dibungkus rapi dengan kawat hias, kemudian tekuk dan balik kedalam, lakukan terus hingga menyerupai bentuk cangkir. Agar bisa berdiri sempurna, ambil satu ring kemudian silangkan bagian tengah ring hingga membentuk sebuah lubang ditengah, kemudian ambil ring 2 dan masukkan ring 2 melalui celah tersebut, gabungkan dengan rangkaian lainnya.
“Untuk harga jualnya sendiri bisa disesuaikan dengan kerumitan dan keunikan produk yang dihasilkan. Setidaknya langkah ini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah dan banjir di Kota Pekanbaru dan masyarakat juga bisa memperoleh cuan dari limbah plastik,”tuturnya.(gus)

Laporan Prapti Dwi Lestari, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari