Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Seluruh Visa Sudah Terbit

Titik Kumpul JCH Kloter 3 BTH Berubah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Senin (13/5) mendatang, jemaah calon haji (JCH) Riau asal Pekanbaru yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 3 BTH mulai diterbangkan menuju Arab Saudi. Kamis (9/5), Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru mengumumkan adanya perubahan alur keberangkatan dan titik kumpul.

Jadwal penerbangan Kloter 3 BTH yang berjumlah 442 orang dibagi menjadi tiga yakni penerbangan pertama pukul 05.30 WIB, kedua pukul 07.00 WIB, dan ketiga pukul 10.30 WIB. Awalnya, JCH yang mendapatkan jadwal penerbangan pertama dan kedua, berkumpul di Kantor Kemenag Kota Pekabaru. Sedangkan JCH penerbangan ketiga langsung ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Namun, rencana ini mengalami perubahan, di mana semua JCH diminta berkumpul di Kantor Kemenag Pekanbaru, Jalan Rambutan Pekanbaru, termasuk JCH Pekanbaru penerbangan ketiga pukul 10.30 WIB yang berjumlah 18 orang. ‘’Mereka akan diberangkatkan menggunakan bus dari Kantor Kemenag Pekanbaru menuju Bandara SSK II Pekanbaru pada pukul 10.00 WIB,’’ ujar Kasi Haji Kemenag Pekanbaru, Haryati Kamis (9/5).

Terkait pengantaran koper bagasi BTH 3, dijadwalkan pada 12 Mei 2024 mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Haryati mengingatkan JCH agar koper dalam keadaan tidak terkunci, memperhatikan ketentuan barang bawaan terutama tidak membawa barang cair lebih dari 100 ml atau barang yang mudah mencair seperti gula dan garam. “Ketika berkumpul di Kantor Kemenag diharapkan jemaah sudah sarapan atau membawa bekal,” imbaunya.

Sementara berat barang bawaan dalam koper masih menjadi perhatian penting. Untuk itu, JCH kembali diingatkan agar isi koper tidak lebih dari 32 kilogram (kg). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau Syahrudin.

‘’Sesuai ketentuan dari maskapai Saudi Arabian Airlines, koper bagasi berat maksimalnya 32 kilogram. Risikonya koper yang melebihi kapasistas bisa dibongkar. Kami ingatkan kembali barang bawaan jangan sampai melebihi kapasitasnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Prestasi Rohul Dapat Pengakuan Provinsi dan Pusat

Jika Kloter 3 BTH yang mayoritasnya JCH Pekanbaru berangkat mulai 13 Mei menggunakan pesawat, JCH asal Bengkalis justru berangkat menuju Batam lewat laut menggunakan kapal dari Dumai. 416 JCH asal Bengkalis dijadealkan dilepas, Jumat (24/5) pekan depan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bengkalis, Andris Wasono saat menghadiri Halalbihalal Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Masjid Agung Istiqomah Bengkalis, Kamis (9/5) mengatakan, keberangkatan JCH Bengkalis diberangkatkan serentak melalui Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis, menggunakan Kapal Dumai Line.

“Untuk pelepasan nantinya langsung oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni tepat pada pukul 07.30 WIB,” ujar Andris. “Mudah-mudahan JCH Bengkalis nantinya selamat sampai dan selamat dalam menunaikan ibadah haji sehingga pulang membawa gelar haji yang mabrur,” tambahnya.

Petugas Haji Tiba di Madinah

Di sisi lain, Kemenag RI menyampaikan proses penerbitan visa untuk seluruh JCH reguler sudah selesai. Hanya saja, ada beberapa kasus jemaah membatalkan pemberangkatan sehingga perlu dilakukan proses penerbitan visa ulang untuk jemaah pengganti.

Perkembangan proses penerbitan visa haji itu, disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. “Sebanyak 554 kloter jemaah haji reguler sudah tersisa,” katanya di Jakarta, Kamis (9/5). Dengan demikian, Saiful mengatakan proses pemberangkatan jemaah haji yang dimulai pada Ahad (12/5) dini hari sudah siap dikerjakan.

Dia menjelaskan total kuota haji tahun ini sebanyak 241 ribu jemaah. Perinciannya kuota haji reguler sebanyak 213.320 orang. Kemudian kuota haji khusus berjumlah 27.680 orang. “Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jemaah sudah terbit visanya,” ungkap Saiful.

Dia menegaskan sejatinya proses pemvisaan jemaah haji reguler sejatinya sudah selesai 100 persen. Namun dalam perjalanannya ada jemaah yang membatalkan. Misalnya karena sakit, wafat, maupun alasan mendesak lainnya. Sebagai gantinya, kursi akan diisi kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji. Mereka harus melakoni proses pemvisaan terlebih dahulu.

Baca Juga:  21 JCH Asal Sungai Apit Dilepas Bupati Alfedri 

Saiful mengatakan saat ini Tim Dokumen Haji Kemenag sedang memproses 241 visa. Proses ini khusus untuk jemaah haji pengganti. Dia berharap dalam waktu dekat, proses ini sudah selesai. Menurut dia, proses penerbitan visa relatif lebih cepat. Dia berharap tidak ada lagi pembatalan, sehingga tidak ada penggantian jemaah lagi.

Dia menerangkan untuk menyambut kedatangan jemaah, sebanyak 437 orang petugas haji Daerah Kerja (Daker) Madinah dan Bandara sudah diterbangkan pada 8 Mei lalu. Harapannya di sisa waktu beberapa hari ini, petugas bisa mempersiapkan layanan untuk jemaah. Mulai dari penyiapan hotel, katering, transportasi, hingga layanan kesehatan.

Jemaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. Mereka berada di Madinah sekitar delapan sampai sembilan hari untuk mengerjakan ibadah Arbain. Yaitu salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah itu jemaah diberangkatkan menuju Makkah menggunakan bus. Sebelum masuk Makkah, jemaah mengambil miqat di Bir Ali terlebih dahulu.

Gencar Razia Visa Nonhaji

Sementara itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah gencar mengampanyekan larangan pemakaian visa nonhaji dalam musim haji 2024. Selain mengeluarkan fatwa, pengawasan rombongan jemaah yang masuk juga dilakukan.

Pantauan wartawan Jawa Pos (JPG)di Makkah pada Selasa (7/5) malam waktu Arab Saudi (WAS), seluruh kendaraan pengangkut jemaah haji maupun umrah yang melintas di pintu masuk kota di jalur utama Makkah-Jeddah diperiksa. Yang dirazia adalah visa seluruh rombongan. Imbasnya, sempat terjadi antrean kendaraan. Tahun ini pemerintah Arab Saudi memang memperketat aturan visa haji.

Juru Bicara Kemenag RI Anna Hasbie menjelaskan, pengetatan itu salah satunya dipicu makin maraknya penawaran berangkat haji selain dengan visa haji. Modusnya beragam. Mulai mengatasnamakan visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah, hingga multiple. Dia mengimbau masyarakat agar tidak tertipu beragam tawaran berangkat dengan beragam visa nonhaji.(ilo/ksm/wan/ris/c7/oni/jpg)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Senin (13/5) mendatang, jemaah calon haji (JCH) Riau asal Pekanbaru yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 3 BTH mulai diterbangkan menuju Arab Saudi. Kamis (9/5), Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru mengumumkan adanya perubahan alur keberangkatan dan titik kumpul.

Jadwal penerbangan Kloter 3 BTH yang berjumlah 442 orang dibagi menjadi tiga yakni penerbangan pertama pukul 05.30 WIB, kedua pukul 07.00 WIB, dan ketiga pukul 10.30 WIB. Awalnya, JCH yang mendapatkan jadwal penerbangan pertama dan kedua, berkumpul di Kantor Kemenag Kota Pekabaru. Sedangkan JCH penerbangan ketiga langsung ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

- Advertisement -

Namun, rencana ini mengalami perubahan, di mana semua JCH diminta berkumpul di Kantor Kemenag Pekanbaru, Jalan Rambutan Pekanbaru, termasuk JCH Pekanbaru penerbangan ketiga pukul 10.30 WIB yang berjumlah 18 orang. ‘’Mereka akan diberangkatkan menggunakan bus dari Kantor Kemenag Pekanbaru menuju Bandara SSK II Pekanbaru pada pukul 10.00 WIB,’’ ujar Kasi Haji Kemenag Pekanbaru, Haryati Kamis (9/5).

Terkait pengantaran koper bagasi BTH 3, dijadwalkan pada 12 Mei 2024 mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Haryati mengingatkan JCH agar koper dalam keadaan tidak terkunci, memperhatikan ketentuan barang bawaan terutama tidak membawa barang cair lebih dari 100 ml atau barang yang mudah mencair seperti gula dan garam. “Ketika berkumpul di Kantor Kemenag diharapkan jemaah sudah sarapan atau membawa bekal,” imbaunya.

- Advertisement -

Sementara berat barang bawaan dalam koper masih menjadi perhatian penting. Untuk itu, JCH kembali diingatkan agar isi koper tidak lebih dari 32 kilogram (kg). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau Syahrudin.

‘’Sesuai ketentuan dari maskapai Saudi Arabian Airlines, koper bagasi berat maksimalnya 32 kilogram. Risikonya koper yang melebihi kapasistas bisa dibongkar. Kami ingatkan kembali barang bawaan jangan sampai melebihi kapasitasnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Istana Bantah Presiden Jokowi Berlakukan Karantina Parsial

Jika Kloter 3 BTH yang mayoritasnya JCH Pekanbaru berangkat mulai 13 Mei menggunakan pesawat, JCH asal Bengkalis justru berangkat menuju Batam lewat laut menggunakan kapal dari Dumai. 416 JCH asal Bengkalis dijadealkan dilepas, Jumat (24/5) pekan depan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bengkalis, Andris Wasono saat menghadiri Halalbihalal Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Masjid Agung Istiqomah Bengkalis, Kamis (9/5) mengatakan, keberangkatan JCH Bengkalis diberangkatkan serentak melalui Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis, menggunakan Kapal Dumai Line.

“Untuk pelepasan nantinya langsung oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni tepat pada pukul 07.30 WIB,” ujar Andris. “Mudah-mudahan JCH Bengkalis nantinya selamat sampai dan selamat dalam menunaikan ibadah haji sehingga pulang membawa gelar haji yang mabrur,” tambahnya.

Petugas Haji Tiba di Madinah

Di sisi lain, Kemenag RI menyampaikan proses penerbitan visa untuk seluruh JCH reguler sudah selesai. Hanya saja, ada beberapa kasus jemaah membatalkan pemberangkatan sehingga perlu dilakukan proses penerbitan visa ulang untuk jemaah pengganti.

Perkembangan proses penerbitan visa haji itu, disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. “Sebanyak 554 kloter jemaah haji reguler sudah tersisa,” katanya di Jakarta, Kamis (9/5). Dengan demikian, Saiful mengatakan proses pemberangkatan jemaah haji yang dimulai pada Ahad (12/5) dini hari sudah siap dikerjakan.

Dia menjelaskan total kuota haji tahun ini sebanyak 241 ribu jemaah. Perinciannya kuota haji reguler sebanyak 213.320 orang. Kemudian kuota haji khusus berjumlah 27.680 orang. “Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jemaah sudah terbit visanya,” ungkap Saiful.

Dia menegaskan sejatinya proses pemvisaan jemaah haji reguler sejatinya sudah selesai 100 persen. Namun dalam perjalanannya ada jemaah yang membatalkan. Misalnya karena sakit, wafat, maupun alasan mendesak lainnya. Sebagai gantinya, kursi akan diisi kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji. Mereka harus melakoni proses pemvisaan terlebih dahulu.

Baca Juga:  Sempat Tertunda, Saat Ini Aktivitas Bandara Sudah Normal

Saiful mengatakan saat ini Tim Dokumen Haji Kemenag sedang memproses 241 visa. Proses ini khusus untuk jemaah haji pengganti. Dia berharap dalam waktu dekat, proses ini sudah selesai. Menurut dia, proses penerbitan visa relatif lebih cepat. Dia berharap tidak ada lagi pembatalan, sehingga tidak ada penggantian jemaah lagi.

Dia menerangkan untuk menyambut kedatangan jemaah, sebanyak 437 orang petugas haji Daerah Kerja (Daker) Madinah dan Bandara sudah diterbangkan pada 8 Mei lalu. Harapannya di sisa waktu beberapa hari ini, petugas bisa mempersiapkan layanan untuk jemaah. Mulai dari penyiapan hotel, katering, transportasi, hingga layanan kesehatan.

Jemaah haji gelombang pertama mendarat di Madinah. Mereka berada di Madinah sekitar delapan sampai sembilan hari untuk mengerjakan ibadah Arbain. Yaitu salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah itu jemaah diberangkatkan menuju Makkah menggunakan bus. Sebelum masuk Makkah, jemaah mengambil miqat di Bir Ali terlebih dahulu.

Gencar Razia Visa Nonhaji

Sementara itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah gencar mengampanyekan larangan pemakaian visa nonhaji dalam musim haji 2024. Selain mengeluarkan fatwa, pengawasan rombongan jemaah yang masuk juga dilakukan.

Pantauan wartawan Jawa Pos (JPG)di Makkah pada Selasa (7/5) malam waktu Arab Saudi (WAS), seluruh kendaraan pengangkut jemaah haji maupun umrah yang melintas di pintu masuk kota di jalur utama Makkah-Jeddah diperiksa. Yang dirazia adalah visa seluruh rombongan. Imbasnya, sempat terjadi antrean kendaraan. Tahun ini pemerintah Arab Saudi memang memperketat aturan visa haji.

Juru Bicara Kemenag RI Anna Hasbie menjelaskan, pengetatan itu salah satunya dipicu makin maraknya penawaran berangkat haji selain dengan visa haji. Modusnya beragam. Mulai mengatasnamakan visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah, hingga multiple. Dia mengimbau masyarakat agar tidak tertipu beragam tawaran berangkat dengan beragam visa nonhaji.(ilo/ksm/wan/ris/c7/oni/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari