Jumat, 22 November 2024

Kenaikan Harga Bahan Pokok Bisa Berpengaruh Inflasi

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru diprediksi masih akan terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 M. Kenaikan harga tersebut akan mempengaruhi inflasi di Kota Pekanbaru.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, sejumlah komoditi bahan pokok saat ini masih mengalami kenaikan. Seperti beras, daging ayam dan telur.

- Advertisement -

Menurutnya, kenaikan-kenaikan harga bahan pokok ini sangat berpengaruh pada inflasi di Kota Pekanbaru. Terutama beras, yang sampai saat ini tak kunjung turun sejak mengalami kenaikan pada tahun 2023 lalu.

”Jadi saat ini ada beberapa komoditi yang masih perlu kita antisipasi sepertu beras, daging ayam, telur ayam,” ujar Indra Pomi Rabu (27/3).

Baca Juga:  Putus Mata Rantai Peredaran Narkoba, Lapas Kelas IIA Bersinergi dengan Polisi

Bahkan saat ini kata Indra, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan tarif transportasi. Menurutnya, tarif kendaraan mudik akan meningkat dibanding hari biasa.

- Advertisement -

”Transportasi mudik akan naik, tarif tol kemarin juga sudah naik, tentu hal ini akan memicu inflasi di Kota Pekanbaru,” tambahnya.

Namun begitu kata Indra, sumbangsih inflasi terbesar di Pekabaru saat ini adalah harga beras. Harga beras hingga kini masih tinggi dan tak kunjung turun.

”Untuk itu, kita lakukan kontrol terhadap kebutuhan kita dan stok barang yang ada di kita. Kemudian kita lakukan pengawasan ke distributor-distributor, dan kita juga melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi stok barang kita,” ungkapnya.

Baca Juga:  BPJS Menunggak, Berobat Gratis Bisa Pakai UHC

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja bahan pokok sesuai keperluan saja. Masyarakat diminta untuk tidak berbelanja secara berlebihan, yang berakibat pada stok barang di pasaran berkurang.

”Dengan stok barang yang berkurang di pasar, tentunya akan berakibat pada kenaikan harga. Kemudian juga berdampak pada inflasi,” pungkasnya.

Adapun inflasi di Kota Pekanbaru Februari lalu sebesar 0,55 persen. Sementara pada Januari 2024 lalu, Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar -0,19 persen. Inflasi yang terjadi pada Februari lalu mengalami kenaikan yang signifikan, sebesar 0,74 persen.(ilo)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru diprediksi masih akan terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 M. Kenaikan harga tersebut akan mempengaruhi inflasi di Kota Pekanbaru.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, sejumlah komoditi bahan pokok saat ini masih mengalami kenaikan. Seperti beras, daging ayam dan telur.

- Advertisement -

Menurutnya, kenaikan-kenaikan harga bahan pokok ini sangat berpengaruh pada inflasi di Kota Pekanbaru. Terutama beras, yang sampai saat ini tak kunjung turun sejak mengalami kenaikan pada tahun 2023 lalu.

”Jadi saat ini ada beberapa komoditi yang masih perlu kita antisipasi sepertu beras, daging ayam, telur ayam,” ujar Indra Pomi Rabu (27/3).

- Advertisement -
Baca Juga:  Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Potensi Hujan Masih Sepekan ke Depan

Bahkan saat ini kata Indra, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan tarif transportasi. Menurutnya, tarif kendaraan mudik akan meningkat dibanding hari biasa.

”Transportasi mudik akan naik, tarif tol kemarin juga sudah naik, tentu hal ini akan memicu inflasi di Kota Pekanbaru,” tambahnya.

Namun begitu kata Indra, sumbangsih inflasi terbesar di Pekabaru saat ini adalah harga beras. Harga beras hingga kini masih tinggi dan tak kunjung turun.

”Untuk itu, kita lakukan kontrol terhadap kebutuhan kita dan stok barang yang ada di kita. Kemudian kita lakukan pengawasan ke distributor-distributor, dan kita juga melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi stok barang kita,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kabar Transmart Pekanbaru Ditutup Hoaks

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja bahan pokok sesuai keperluan saja. Masyarakat diminta untuk tidak berbelanja secara berlebihan, yang berakibat pada stok barang di pasaran berkurang.

”Dengan stok barang yang berkurang di pasar, tentunya akan berakibat pada kenaikan harga. Kemudian juga berdampak pada inflasi,” pungkasnya.

Adapun inflasi di Kota Pekanbaru Februari lalu sebesar 0,55 persen. Sementara pada Januari 2024 lalu, Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar -0,19 persen. Inflasi yang terjadi pada Februari lalu mengalami kenaikan yang signifikan, sebesar 0,74 persen.(ilo)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari