(RIAUPOS.CO) Sejarah baru terukir di Kota Pekanbaru. Ribuan warga tumpah ruah di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman untuk mengikuti pawai taaruf pembuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-57 tingkat Kota Pekanbaru 2025, Ahad (2/11). Sedikitnya 30.000 peserta dari berbagai unsur masyarakat ikut ambil bagian, menjadikan kegiatan ini sebagai pawai taaruf terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan MTQ di Kota Pekanbaru.
Pelepasan peserta dilakukan oleh Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur bersama Wali Kota Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM. Turut hadir Wakil Wali Kota H Markarius Anwar ST MArch, Pj Sekretaris Daerah Kota Zulhelmi Arifin, Ketua TP PKK Sulastri Agung, dan jajaran Forkopimda Kota Pekanbaru.
Seluruh 15 kecamatan dan 83 kelurahan ambil bagian dalam pawai ini. Tiap kecamatan menampilkan kekhasan dan kreativitasnya, memadukan nuansa keislaman, budaya, serta kearifan lokal dalam harmoni yang indah.
Deretan marching band, Bujang Dara Pekanbaru, parade pakaian adat, rombongan santri, organisasi masyarakat, PGRI, masjid paripurna, posyandu, pelajar, hingga kelompok seni dan budaya daerah tampil memukau. Beragam atraksi seperti kreasi baju daur ulang dan miniatur kebanggaan tiap kecamatan menambah semarak suasana.
Rombongan berkuda dari Kecamatan Sukajadi menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Tak kalah unik, Kecamatan Bukit Raya memberikan seekor kambing kepada Wali Kota sebagai simbol rasa syukur dan semangat berbagi. Dari unsur OPD, beberapa menampilkan aksi simbolik seperti pemberian sayur-mayur dan pelepasan burung merpati sebagai lambang kesejahteraan dan perdamaian.
Wali Kota Agung Nugroho mengaku bangga dengan antusiasme luar biasa masyarakat. “Alhamdulillah, pawai taaruf kali ini sangat meriah dan diikuti peserta terbanyak sepanjang sejarah MTQ di Pekanbaru,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan, kemeriahan pawai ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud nyata syiar Islam yang disampaikan melalui ekspresi budaya dan kebersamaan. “Kita gelar di kawasan CFD agar masyarakat bisa ikut merasakan langsung semangat persaudaraan. Ini cara kita membumikan nilai-nilai Al-Qur’an melalui kegiatan yang gembira dan penuh makna,” jelasnya.
Menurut Agung, pawai taaruf menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. “MTQ bukan hanya ajang lomba tilawah, tapi juga perayaan religius dan budaya Melayu yang menyatukan warga untuk bersyukur dan bersilaturahmi,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Sekko Pekanbaru Zulhelmi Arifin menegaskan, antusiasme masyarakat kali ini mencatat sejarah baru. “Ini pawai taaruf terbesar yang pernah digelar di Pekanbaru. Semua elemen masyarakat turun ke jalan, menandakan MTQ bukan lagi sekadar kegiatan pemerintah, tapi sudah menjadi milik seluruh warga kota,” tegasnya.(ilo)



